•Chap»18•

248 21 0
                                    

Ayla Pov's

Kini Ayla sedang berada ditoko minimarket miliknya, sebenarnya Ayla tidak bekerja disini. Melainkan Ayla adalah pemilik toko ini, namun disaat jam kuliahnya yang sedang kosong Ayla akan membantu segala keperluan toko sebisa mungkin.

"Kak Ayla mau pergi?" itu suara Tara salah satu pegawai toko. Ayla mengangguk mengiyakan kembali mengecek ponselnya, untuk memastikan.

"Hm—, Tara, titip toko sebentar ya." Amanah Ayla seraya menatap Tara, Tara mengancungkan jari jempolnya antusias lalu berbalik badan melanjutkan pekerjaannya kembali.

Fana
Kamu sudah membaik?
Kapan kamu pulang Fana?

Ayla menopang dagunya seraya memerhatikan ponselnya menunggu balasan. Dia juga memainkan jari-jarinya sesekali menghitung kancing bajunya saking penasarannya.

Fana:
Baik
Hari ini ka

Mata Ayla berbinar saat tau Fana sudah diperbolehkan pulang, jemarinya mulai mahir mengetik keyboard tanpa melihatnya. Bahkan Tara yang sedang merapihkan beberapa barang pun sempat terkejut dengannya.

Oh ya?
Bagus sekali! Kamu pulang dengan kaka ya

Fana:
Tidak ka, aku tidak mau merepotkan kaka

Merepotkan apa? Selama ini kamu tidak pernah merepotkan aku

Fana:
Aku naik taksi saja ka

Tidak boleh!! Bagaimana jika kamu diculik? Atau diserang kembali oleh orang-orang berbadan besar itu

Fana:
Tidak mungkin ka

Tetap saja tidak boleh, mau atau tidak kaka jemput kamu nanti

Fana:
Aku jadi merepotkan

Jam berapa kamu pulang?

Fana:
Sore ini ka
read

"Tara aku pamit, jika ada yang mencariku, beritahu jika aku sedang ada urusan."

Tara mengangguk, tersenyum manis. "Siap Bos Kakak!" Sahut Tara membuat Ayla ikut tersenyum karenanya.

Ayla memakai blezer panjang selutut bewarna abu-abu, dipadukan dengan rambutnya yang sengaja ia kuncir kuda. Juga dress dengan warna yang senada.

"Bos Kakak cantik bener, mau pergi kemana nih? Kencan sama calon Bos Kakak Ipar nih pasti."

Ayla menoyor singkat kening Tara, membuat Tara mengaduh pelan mengusap-usap keningnya. "Ngawur! Aku punya cowo aja engga." Ucap Ayla spontan mengundang gelak tawa Tara. "Kalo Kak Ayla sih bukan ga punya, tapi ya belum nyadar aja." Jawabnya lalu pergi meninggalkan Ayla yang tengah menatapnya dengan jengah.

"Tara—dasar aneh."

🏥

Diperjalanan Ayla tidak mendapatkan kendala apapun, hanya sekedar macet juga banyaknya pengendara yang saling bertengkar untuk saling mendahului, membuat kemacetan yang ada semakin panjang.

"Ukh, selalu seperti ini." Keluhnya menatap sebal kepada mobil yang bising karena terus mengklason kesana kemari dengan disengaja.

Fana&Fano [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang