Ayla Pov's
Kini Ayla sedang berada ditoko minimarket miliknya, sebenarnya Ayla tidak bekerja disini. Melainkan Ayla adalah pemilik toko ini, namun disaat jam kuliahnya yang sedang kosong Ayla akan membantu segala keperluan toko sebisa mungkin.
"Kak Ayla mau pergi?" itu suara Tara salah satu pegawai toko. Ayla mengangguk mengiyakan kembali mengecek ponselnya, untuk memastikan.
"Hm—, Tara, titip toko sebentar ya." Amanah Ayla seraya menatap Tara, Tara mengancungkan jari jempolnya antusias lalu berbalik badan melanjutkan pekerjaannya kembali.
Fana
Kamu sudah membaik?
Kapan kamu pulang Fana?Ayla menopang dagunya seraya memerhatikan ponselnya menunggu balasan. Dia juga memainkan jari-jarinya sesekali menghitung kancing bajunya saking penasarannya.
Fana:
Baik
Hari ini kaMata Ayla berbinar saat tau Fana sudah diperbolehkan pulang, jemarinya mulai mahir mengetik keyboard tanpa melihatnya. Bahkan Tara yang sedang merapihkan beberapa barang pun sempat terkejut dengannya.
Oh ya?
Bagus sekali! Kamu pulang dengan kaka yaFana:
Tidak ka, aku tidak mau merepotkan kakaMerepotkan apa? Selama ini kamu tidak pernah merepotkan aku
Fana:
Aku naik taksi saja kaTidak boleh!! Bagaimana jika kamu diculik? Atau diserang kembali oleh orang-orang berbadan besar itu
Fana:
Tidak mungkin kaTetap saja tidak boleh, mau atau tidak kaka jemput kamu nanti
Fana:
Aku jadi merepotkanJam berapa kamu pulang?
Fana:
Sore ini ka
read"Tara aku pamit, jika ada yang mencariku, beritahu jika aku sedang ada urusan."
Tara mengangguk, tersenyum manis. "Siap Bos Kakak!" Sahut Tara membuat Ayla ikut tersenyum karenanya.
Ayla memakai blezer panjang selutut bewarna abu-abu, dipadukan dengan rambutnya yang sengaja ia kuncir kuda. Juga dress dengan warna yang senada.
"Bos Kakak cantik bener, mau pergi kemana nih? Kencan sama calon Bos Kakak Ipar nih pasti."
Ayla menoyor singkat kening Tara, membuat Tara mengaduh pelan mengusap-usap keningnya. "Ngawur! Aku punya cowo aja engga." Ucap Ayla spontan mengundang gelak tawa Tara. "Kalo Kak Ayla sih bukan ga punya, tapi ya belum nyadar aja." Jawabnya lalu pergi meninggalkan Ayla yang tengah menatapnya dengan jengah.
"Tara—dasar aneh."
🏥
Diperjalanan Ayla tidak mendapatkan kendala apapun, hanya sekedar macet juga banyaknya pengendara yang saling bertengkar untuk saling mendahului, membuat kemacetan yang ada semakin panjang.
"Ukh, selalu seperti ini." Keluhnya menatap sebal kepada mobil yang bising karena terus mengklason kesana kemari dengan disengaja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fana&Fano [HIATUS]
Teen Fiction[FOLLOW AKUN AUTHOR TERLEBIH DAHULU OKE?!] ~ Fano Angkasa Takdir mengharuskannya bertemu sosok Fana yang tak ia kenali selama ini, bukan hanya karena wajahnya yang cantik, juga bukan karena sosoknya yang membuat Fano kagum. Fano mencintainya, sangat...