•CHAPTER 2•

16K 2.2K 333
                                    

Happy Reading!!!

.

.

Braak!

Renjun ngebuka pintu kamar rumah sakit Lucas kasar.

"Astaga Njun, kasar banget jadi bocah," ucap Lucas lebay sambil megang dadanya. Kaget ceritanya.

"Lebay lo anjir, nih makanannya!" Renjun nyimpen makanannya kasar di atas meja terus nadahin tangannya di depan muka Lucas.

"Apaan nih?" Lucas pura-pura gak ngerti.

"Sok bego lo Bang, bego beneran tau rasa lo! Eh tapi lo emang udah bego dari lahir sih hahahaha," tawa nista Renjun.

"Kampret lo, tuh ambil duitnya di jaket gue," suruh Lucas. Lucas males kalau punya hutang ke Renjun, pasti bakal ditagih terus sampe mati kayaknya kalau gak dibayar-bayar.

"Nah gitu kek daritadi." Renjun langsung ngambil uangnya tapi sama dia dilebihin 20 ribu mumpung Lucasnya sibuk makan.

"Hehehe mayan nih 20 rebu buat jajan besok di sekolah," batin Renjun.

"Bang, lo kenapa lagi sih?"

"Biasalah," si Lucas ngejawab acuh, masih sibuk sama ayam gepreknya. Gila pedes banget cuy sambelnya. Iyalah, si Renjun beliin dia level paling pedes, tapi ya namanya Lucas kadang bloon jadi dia kira dia gakuat pedes karna dia lagi sakit.

"Tawuran?"

"Hooh."

"Gara-gara apa lagi sekarang?"

"Gaada hal penting sih, hanya mengasah kemampuan doang," jawab Lucas enteng banget.

"Tolol lo, Bang," cibir Renjun.

"Biarin, yang penting gue gak jomblo," bales Lucas.

"Apa korelasinya sih?"

"Gaada, gue mau sombong doang."

"Apaan sih lo, udah ah gue mau pulang, bye!" Renjun langsung keluar. Males ketemu lama-lama sama Lucas. Mana dia gak ditawarin sama sekali lagi makanannya.

"Emang dasar ya Bang Lucas, awas aja gue doain putus sama Kak Uwu," misuh Renjun sambil jalan.

Tapi tiba-tiba ada yang noel-noel pundak Renjun.

"Apa lo?!" Tanya Renjun galak.

"Eits, santai dong. Ini gue," ucap orang itu.

Renjung ngangkat sebelah alisnya, "Siapa ya?"

"Astaga, ingetan lo pendek banget. Gue Lee Jeno, orang yang mobilnya mogok tadi siang."

"Oh iya iya, ada apa?"

"Gue tadi belum berterimakasih dengan baik jadi gue mau traktir lo makan. Lo udah makan malem?"

"Belum, yaudah ayo!" Ajak Renjun. Jeno kaget sama reaksi cowo di depannya ini. Kok gaada jaim-jaimnya di depan dia, aneh banget. Biasanya cowo maupun cewe yang diajak ngobrol sama Jeno bakal langsung gugup atau gimana, tapi cowo ini beda.

"Ayo!" Jeno senyum terus ngajak Renjun makan di restoran depan rumah sakit.

"Gue boleh pilih apa aja 'kan?" Tanya Renjun.

"Engga, lo harus pilih makanan dibawah 50 ribu," suruh Jeno.

"Mana ada makanan yang harganya segitu disini, pelit banget lo! Niat traktir gue gak sih?!" Sewot Renjun.

"Canda doang elah, pilih sesuka lo," ucap Jeno sambil liat buku menu.

"Gue panggil pelayannya sekarang ya?" Ijin Renjun ke Jeno. Jeno ngangguk doang.

[✓] A Cute Moments || NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang