Happy Reading!!!
.
.
"Bang Jeno penyelamat kehidupan di perut gue malam ini," ucap Hyunjin mengelus-elus perutnya.
"Iya Bang, makasih ya. Kapan-kapan kalau mau traktiran jangan lupa ajak kita lagi," sahut Eric tanpa tau malu.
"Lo semua enak makan gratis tapi dompet Bang Jeno yang sengsara," ucap Renjun sebal.
Jeno mengenggam tangan Renjun, "Udahlah, gapapa kok, Njun. Lagian mereka juga hanya bercanda gak usah serius gitu nanggapinnya."
"Engga kok, gue tadi gak bercanda," sahut Eric dan langsung mendapat cubitan di perutnya oleh Jaemin.
"Eh, iya Njun gue hanya bercanda doang kok, hehe" Eric meralat ucapannya dan melirik Jaemin sebal.
Hyunjin yang melihat suasana kurang nyaman langsung mengganti topik, "Oh iya, omong-omong gimana awalnya kalian ketemu? Ceritain dong~" Hyunjin menatap Renjun dan Jeno bergantian.
Haechan mengangguk antusias, "Nah! Ayo ceritain dong, Njun!"
Renjun menyandarkan badannya di kursi, "Bang Jeno aja lah yang cerita, gue bukan pendongeng yang handal."
Mau tidak mau, Jeno mulai menceritakan awal mula mereka bertemu. Mereka semua tertawa saat mendengar bahwa Renjun sempat memanggil Jeno dengan sebutan 'Om'.
"Ngakak banget njirr! Emangnya sepupu gue waktu itu keliatan banget tuanya sampe lo manggil dia om?" Tanya Eric pada Renjun.
"IYA!" Jawab Renjun antusias. Dan mereka terbahak mendengar jawaban Renjun, berbeda dengan Jeno yang merengut kesal karena disebut tua. Padahal 'kan disini ada yang lebih tua dari dia. Siapa lagi kalau bukan Hendery.
"Jadi mau dilanjut gak nih ceritanya?" Tanya Jeno sebal karena mereka tidak berhenti tertawa.
"Ciee ngambek ya~ Jangan ngambek dong Om Jeno~" Eric meledek Jeno.
"Lo bilang gitu lagi, bayar makanan lo sendiri ya, Ric." Jeno tersenyum tapi matanya mengintimidasi Eric membuat Eric diam seketika.
"Jangan gitu dong~ Gak asik banget Bang Jeno mah," Eric merengek.
"Udahlah, makanya lo diem aja Ric, bikin gara-gara mulu daritadi. Sok atuh lanjutin ceritanya Bang Jeno," ucap Sanha.
"Kalian lanjutin lagi aja, gue mau ke kamar mandi dulu," pamit Renjun dan pergi dari sana.
Yang lain hanya mengangguk dan mulai mendengarkan Jeno.
Renjun sudah menyelesaikan urusannya di kamar mandi. Dia berjalan keluar kamar mandi, baru beberapa meter dia berjalan tiba-tiba ada orang yang sengaja menabraknya.
"Oops, sorry ya gue gak sengaja," ucap orang tersebut.
Renjun melihat bajunya yang basah terkena air, kenapa sih orang-orang seneng banget numpahin air ke bajunya?! Dikira Renjun itu tanaman apa?!
Renjun tersenyum sinis, "Gue tau, lo sengaja, 'kan?"
Orang itu terkekeh, "Yah, keliatan jelas banget, ya?"
Renjun melihat orang di depannya dan mengingat siapa orang itu.
"Lo itu suster yang kerja di rumah sakit yang sama kayak Jeno, 'kan? Yang kecentilan ngajak Jeno makan bareng ehh taunya ditolak," ucap Renjun.
Cewe itu menggeram kesal, bisa-bisanya dia dihina oleh anak baru gede ini.
Cewe itu mendekati Renjun dan menunjuk Renjun tepat di depan wajahnya, "Eh, dengerin gue ya, lo itu gak pantes sama Jeno! Yang pantes sama Jeno itu gue! Liat aja, gue bakal bikin hubungan lo sama Jeno hancur!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] A Cute Moments || NoRen
NouvellesHuang Renjun, bocil yang kadang barbar tapi kadang imut dari jurusan teknik otomotif di SMK Neo Culture Technology dipertemukan dengan Lee Jeno, seorang dokter muda yang tampan idaman semua kalangan. ••• "Eh, om, kenapa nih mobilnya?" "Enak aja pang...