•CHAPTER 5•

13K 1.7K 162
                                    

Happy Reading!!!

.

.

"Dek, bangun!" Hendery ngebangunin Renjun. Dia noel-noel pipi Renjun yang keliatan lebih gembul dari sebelumnya. Hendery juga nyubit-nyubitin tangannya Renjun. Pokoknya dia ngeganggu Renjun yang lagi enak tidur.

"DEK! BANGUN!" Teriak Hendery di kuping Renjun.

Bruuk!

"BANGSAT LO DEK!!!" Hendery di dorong sama Renjun sampe kejungkel di lantai.

"Hoooaamm, lo ngapain tiduran di lantai Bang?" Tanya Renjun sambil nguap terus ngucek-ngucek matanya.

"Au ah, males gue sama lo," Hendery ngambek terus keluar kamar Renjun.

Renjun sih bodo amat, abang absurdnya emang sering kayak gini tiap pagi. Lagian siapa suruh gangguin Renjun yang lagi enak bobo di hari Minggu.

Renjun pergi ke kamar mandi buat cuci muka sama gosok gigi. Mandi? Gak perlu lah, hari Minggu ngapain mandi pagi-pagi.

"Bang, masak apa?" Renjun nanya sambil ngambil ayam goreng yang ada di meja makan.

"Ayam goreng sama oseng kangkung," jawab Hendery yang sibuk nyuci peralatan masaknya.

"Gak ada jadwal ke rumah sakit?"

"Nanti sore," jawabnya yang hanya dibales oh doang sama Renjun.

Hendery ngambil bangku di depan Renjun.

"Lo kemarin gimana sama temen gue?"

"Biasa aja," Renjun jawab sok cuek. Padahal hatinya gak karuan nginget Jeno semalem ganteng banget. Eh tapi dia baru inget, Jeno semalem ngobrolnya sempet pake aku-kamu ya?

"Lo gak inget siapa yang nyimpen lo di kamar?" Tanya Hendery lagi.

"Abang 'kan?" Renjun mulai ngambil nasi. Hendery ngegeleng.

"Terus?"

"Jeno lah, siapa lagi," jawab Hendery terus mulai makan.

"Uhuk.. uhuk.." Renjun keselek. Hendery langsung ngambilin air putih.

"Hati-hati dek," Hendery nepuk-nepuk punggung Renjun.

"Beneran, Bang?" Tanya Renjun memastikan.

"Iya, kenapa sih?" Hendery mulai senyum-senyum gak jelas, "Jangan-jangan lo ngapa-ngapain Jeno ya semalem?" Hendery nunjuk-nunjuk Renjun.

Renjun diem. Iya gitu? Renjun bener-bener gak inget apa-apa lagi setelah dinaikin ke atas motor sama Jeno. Kalau bener apa yang dibilang abangnya, Renjun harus gimana kalau nanti ketemu Jeno?

"Tuh kan diem, berarti iya. Wah parah lo dek, temen gue lo apa-apain," ucap Hendery dramatis.

"Apaan? Engga!" Tolak Renjun. Malah Jeno yang seenak jidat mau nyium Renjun di pinggir jalan.

"Beneran? Tapi lo gak inget 'kan?" Hendery makin usil, "Udah, mendingan nanti lo tanya langsung aja ke Jenonya, biar jelas"

"Terserah!" Renjun bangkit terus ngambil piringnya. Dia langsung simpen di tempat cuci piring terus pergi ke kamarnya.

"HEH DEK ITU PIRINGNYA CUCI DULU!" Teriak Hendery.

"SEKALIAN SAMA ABANG AJA!!!" Teriak Renjun gak kalah keras dari lantai atas.

"Dasar adek gak tau diri, tapi gapapa. Kalau nanti dia jadian sama Jeno, bakal gue porotin HAHAHAHA," tawa Hendery menggelegar ke semua penjuru dapur. Emang bener kata Renjun, Hendery ini ganteng-ganteng sableng.

[✓] A Cute Moments || NoRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang