1. A dreams

73 7 0
                                    

Mimpi
Terkadang saat kita bermimpi, semua seakan sulit, bagai menggapai sebuah bintang di langit yang amat tinggi dari kita berpijak. Semua seakan terasa sulit, padahal kita tak menyadari satu hal... Mimpi itu ada didepan kita, tepat didepan kita.

_____________

BUG....BUG....BUG.....PLUG
BUG....BUG....BUG.....PLUG

Suara-suara bola dipantulkan dilantai dan suara ring akibat bola yang dimasukan oleh sang empu, memenuhi suara di lapangan basket indor yang sangat sepi. Bagaimana tidak, saat ini tengah berlangsung nya kegiatan belajar mengajar atau KBM di sekolah elit itu. SMA N Pelita Bangsa. Dan gadis itu malah tengah asyik dengan kegiatannya dan tak menghiraukan bel yang sudah berdering 10 menit lalu.

Tapi fokusnya terhenti tatkala sebuah bola lain terlempar, tepat mengenai bolanya yang sedikit lagi masuk ring. Dan alhasil membuat bolanya meleset.

"Nggak masuk kelas?"tanya seorang pemuda tampan dan rapi dengan setelan kemeja maroon dan jas yang melekat di tubuh atletisnya juga jangan lupakan celana kainya yang menambah kesan perfect dimata gadis-gadis. Tapi tidak seperti dirinya, baginya setiap lelaki sama saja.

Tak menghiraukan pertanyaan itu, gadis itu mengambil bolanya lagi dan dimasukan kedalam ring. Tapi seperti beberapa menit yang lalu, bola miliknya dihalangi bola milik gurunya itu–ya.. pemuda itu adalah guru di sekolahan itu, lebih tepatnya guru BK nya. Pak Andy namanya. Randy Alfhi Farnanda.

Gadis itu geram, mood nya semakin hancur.
"Apa urusan bapak? Seharusnya bapak mengajar!!" Kesal gadis itu.
"Seharusnya kamu belajar !!!" Balas Pak Andy santai. Gadis itu terdiam, memilih mengalah. Ia memutuskan berjalan kepinggir lapangan dan mengambil tasnya yang berada di kursi tepi lapangan. Tanpa berbicara sepatah kata. Ia melangkahkan kakinya keluar dari lapangan indoor itu.

"Kamu mau kemana Hana!!" Nama gadis itu Hana, Rihana Farenzka. Gadis pembuat onar yang sering membuat masalah di sekolahnya.

Hana berhenti, ia berbalik menengok kebelakang, dimana terdapat guru BK nya yang sering mengganggunya akhir-akhir ini.

"Lo bisa nggak sih jangan ganggu gue dulu!!!"teriak Hana. Kesabaran nya sudah habis. Dan juga ini sudah 'tanggalnya' jadi jangan salahkan dirinya jika ia tak bisa mengontrol emosinya. Ia sudah muak hari ini. Pertama, tadi pagi ia harus diganggu dengan drama kampungnya di rumah nya.
Ayah dan ibu nya bertengkar dan mengakibatkan ia terlambat. Dan tadi pagi, ia harus lebih bersabar lagi tatkala ia kena marah Pak Smith-guru B. Inggris yang terkenal killer disekolahan ini. Ia pun dihukum membersihkan lapangan basket ini dan berlari mengelilingi lapangan ini. Yang cukup luas. Bukankah itu keterlaluan?, Hey, ia bahkan hanya terlambat 15 menit tahu!! Dan ia pun memilih membolos dengan bermain bola basket, salah satu hobi yang paling ia sukai.

Hana pun menatap guru BK nya itu dengan kesal. Ia menghela nafas lelah. Ia pun kembali berbalik membelakangi guru itu. Tepat saat itu, setetes air matanya jatuh.
"Tolong Pak Andy jangan ganggu saya dulu.. saya lagi banyak masalah.." suara itu terdengar sedikit bergetar. Ia menahan tangisnya. Dan tanpa sadar bahunya bergetar.

Randy seorang Guru BK , jadi ia tahu ternyata siswa 'istimewanya' ini sedang dilanda masalah. Ia segera mendekat dan membalikan tubuh mungil itu dan memeluknya. Yang sontak membuat gadis itu menegang. Apa-apaan ini!.

"Sebuah pelukan mampu meredakan pikiran yang kalut." Ucap Pak Andy sambil memeluk punggung sempit Hana.

" Dan sebuah usapan mampu menenangkan hati yang gelisah." Kali ini Guru itu mengelus Surai dan kepala Hana lembut. Ingatkan Hana jika seseorang yang memeluknya saat ini adalah guru Konselingnya. Bukankah wajar dilakukan seorang Guru Bimbingan konseling? Iya kan?.

My Lovely TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang