7

32 4 4
                                    

Guys aku mau bilang klo chapter ini bukan hanya Hana POV aja. Tapi beberapa tokoh yang ikut tersangkut. Ehh..maksutnya masuk ke cerita ini.😅.
Jadi chapter kali ini mungkin lebih tepatnya akan membahas masalah yang yang ada di chapter sebelumnya.

Udh lah, langsung aja ok.😉.

Dont forget Vote and coment🤗.
_______________________________

Seorang tengah menghela nafas gusar.

Berulang kali.

"Bin lo kenapa sih? Udah sekitar 6 kali an lo ngehela nafas. Lo sesek? Ato gimana?" canda Abi di sebelahnya. Teman seorang Bintang. Ya.. Orang itu Bintang.

"Paan sih.." Ucap Bintang sewot.

"Yee.. Santuy bro!" Abi sambil menepuk pundak sahabat dekatnya.

"Ehh.. Daripada muka lo kucel kayak baju yang belum disetrika, mending liat noh.. Siapa tuh..!" tunjuk Abi ke arah lorong. Menunjuk seorang gadis cantik dengan tubuh jenjangnya. Sedang berjalan dengan ketiga temanya. Sambil mencari tempat duduk di kantin yang lumayan ramai ini. Gadis itu Hazelina Gledys Ardela. Gadis famous dengan kecantikanya dan multi talenta nya.Ia juga memiliki sifat lemah lembut.

Bintang sontak mengalihkan pandangannya. Gadis itu bukan tipenya.
"Bukan tipe gue!" Sergah Bintang cepat sambil kembali meminum jus jeruknya.

"Yaelah.. Terus tipe lo apa? Jelas-jelas tuh gadis perfect banget." ucap Abi santai.

"Yang cantik mah banyak, tapi yang gue cari bukan cantiknya. Tapi tergantung gue sreg atau enggak" Jawab Bintang. Pandangannya ia arahkan keliling kantin. Bukan bermaksud mencari seseorang. Cuma gabutz-_

"Terserah lo aja. Eh.. Zelina!! Sini aja." teriakan Abi membuat Bintang seketika membulatkan matanya. Ia sedang malas bercengkerama dengan wanita. Menurutnya wanita itu menyusahkan.

Zelina dengan riang berjalan menuju bangku mereka. Dengan diikuti ketiga teman-temanya juga. Pandangan Zelina terarahkan ke sosok di samping Abi. Ia tersenyum malu-malu.

"Eh.. Kalian?, kita boleh duduk disini kan?"tanya Zelina lembut. Pandangannya ia arahkan ke Bintang yang sedang mengaduk-aduk minuman ya. Bintang hanya menganggukan kepala cuek.

"Zel.. Katanya, perusahan kamu sukses ya? Congrats lho..!" ucap Abi memulai ngobrol dengan Zelina dan teman-temanya. Bintang tak terlalu mendengarkan. Ia lebih milih memainkan Ponselnya.

"Emm..Bintang Menurut kamu tadi susah nggak soalnya? "Tanya Zelina mencoba akrab dengan Bintang. Membahas ulangan IPS oleh Pak Anwar tadi.

"Biasa aja" Bintang masih asyik dengan ponselnya. Zelina hanya menganggukan kepala samar sambil tersenyum paksa. Kenapa mendekati Bintang sangat susah.

"Oh ya Bin, papa aku mau ndaftarin aku di Bimbel. Kamu mau ikut nggak? Kata papa sekalian aja ajak kamu" Ia mencoba lagi untuk akrab dengan Bintang. Sedangkan teman-temanya sedang asyik ngobrol dengan Abi.

"Gue udah ada Bimbel sendiri"

"Emm.. Tapi yang ngajar Bimbelnya bagus lho. Langsung didatangkan dari Korea. Denger-denger guru Bimbel mereka berpengalaman" Zelina masih berusaha akrab dengan Bintang.

"Wah.. Siapa tuh..yang dari Korea?"tanya Abi penasaran. Begitupun dengan ketiga teman Zelina.

"Bimbel aku, papa aku nyuruh Bimbel sama orang korea, yang lebih berpengalaman soalnya" jawab Zelina dengan diakhiri senyum manisnya.

"Wah.. Pantesan lo pinter ya.. Guru bimbelnya aja dari luar.. Wow.." ucap Abi terkagum-kagum.

Zelina tersenyum manis. Dan kembali mengalihkan pandangannya ke arah Bintang.

My Lovely TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang