Happy reading ♡.
“Jiyoung! Tunggu!!”
Aku terus berjalan dengan cepat, tidak memperdulikan teriakan dari Somi. Mengembungkan pipiku dengan langkah yang sengaja di keras kan lagi-lagi aku tidak perduli banyak sorot mata yang melirikku dengan tatapan aneh.
Oke. Aku pelan kan langkah kakiku.
“Jiyoung! Budeeek!!”
Menghembuskan nafas dengan pasrah aku memberhentikan langkahku, dan Somi langsung berlari dengan kencang kearahku ia menubruk bahuku dengan kencang, mungkin karena lelah. Terlihat Somi sedang mengatur nafasnya.
“Gila lo!”
“Bodo.” balasku dengan wajah yang ku usahakan tidak berekspresi sama sekali.
“Kenapa, sih?” tanyanya.
Aku memutar bola mataku malas, haruskah di bahas lagi? Aku malu Somi! Aku malu.
Yasudah lah mau bagaimana lagi ini semua ulah Mark dan aku tidak bisa melampiaskan kepada Somi yang sama sekali tidak bersalah, duduk di kursi yang telah di sediakan Somi pun melakukan hal yang sama. Ia menyampirkan anak rambutnya lalu menatapku dengan wajah yang serius.
“Apa?” tanyaku ikut bingung.
“Kenapa kamu marah?”
Haruskah aku menjelaskan dari abjad A-Z, bagaimana aku tidak marah saat Mark begitu santai mengatakan bahwa aku belum bisa move on sama sekali dari Jisung, coba kita berputar posisi pasti Somi akan melakukan hal yang sama denganku seperti sekarang ini. Mungkin terdengar egois dan kekanak-kanakan aku, akui itu.
Namun, mereka tidak mau paham bagaimana malunya aku di hadapan Jisung saat itu.
“Kalo kamu ga ngerasa, kenapa harus marah?”
Terhenyak sesaat, aku menatap wajah Somi yang tengah menaikan kedua alisnya seperti menunggu jawabanku. Kenapa seorang Somi selalu saja bisa membuat diriku tidak bisa mengelak sama sekali, menghembuskan nafasku dengan kasar aku memasang mimik wajah seperti ingin menangis saja.
“Kan, waktu pagi aku udah bilang. Buktiin sama Jisung kalo kamu udah bisa move on,”
Akan ku lakukan namun itu suatu kebohongan.
“Woi! Ke aula, semua udah pada kumpul!” teriak Chenle dari kejauhan.
Somi langsung menarik lenganku menuju ke aula, di ikuti Chenle dan Hyunjin yang menunggu kami. Aku tidak melihat si bule menyebalkan itu, dia kemana?
Selepas semuanya benar-benar berkumpul, aku terkejut karena begitu banyaknya mahasiswa yang sudah menempati posisinya masing-masing, aku jadi tidak percaya diri tiba-tiba. Namun tangan Somi memperkuat genggaman,dengan perlahan namun pasti Somi menarik ku kedepan barisan duduk di sana.
Dia pemberani namun tidak denganku.
Setelah satu jam kami berbincang-bincang dengan dosen sekaligus kakak-kakak yang tidak ku kenal, mereka cukup tampan wait! Kenapa aku malah membahasnya. Terkadang aku mengumpat karena selama satu jam kami hanya membahas tentang fasilitas tempat ini, kelas-kelas yang akan di bagi, lalu menjelaskan jurusan-jurusan yang sudah di tentukan masing-masing.
Ngomong-ngomong aku mengambil jurusan ekonomi, bersama Somi dan kedua buntalan tersebut, aku sejujurnya tidak tahu jika mereka juga mengambil jurusan yang sama. Bukan karena mengikuti kehendak teman hanya saja aku memang sudah memutuskannya sejak awal.
KAMU SEDANG MEMBACA
after meet you [ selesai ]
Romance[ revisi ] ❛❛Setelah dua tahun berlalu, aku pikir semua kenangan dapat ikut pergi. Namun, ekspektasiku salah besar.❞ Jiyoung tidak menduga jika pertemuannya kembali dapat membuat suatu hal yang tidak mungkin terwujud. Pasangan yang telah berakhir du...