spoiler di chapter sebelumnya tidak berlaku di sini.
***
Tidak dipungkiri bahwa acara camping malam ini cukup lumayan menyenangkan walau selalu saja banyak kejadian yang terjadi tanpa diduga sekali pun. Hilangnya buku ku, pertengkaran Somi dan Guanlin yang lagi lagi terjadi, dan kini aku sedang menyaksikan pertengkaran kecil di luar tenda sambil menghangatkan tubuh di depan api unggun hanya kami ber 6 yang masih setia di luar tenda. Tepat pukul 11 malam mataku masih terjaga.
"Pliss gue gamau dia nyanyi!!" Itu suara milik Somi yang masih setia dengan keputusannya agar Hyunjin tak bernyanyi di malam hari.
"Biar aja kali, sekali sekali Hyunjin hibur kita jangan kerjaannya makan doang."
Berdecak aku lebih memilih fokus membalikan jagung bakar dengan Jisung.
"Gamau. Gue gamau," cerca Hyunjin menolak permintaan Mark.
"Tapi ini dare! Gimana sih?!" marahnya.
Memang benar, kami sedang memainkan permainan yang tadi sempat tertunda karena sedikit masalah di bus dalam perjalanan kemari.
"Gamau bodoamat gamau."
"Harus! Lo harus nyanyi! Gue gamau tau!!"
Somi menggeleng kukuh, "Jangan pliss kuping gue bisa rusak, aslian."
"Yeuu gitu amet."
"Lo kan ga jago nyanyi kalo lo nyanyi yang ada buat suasananya jadi serem njir," balasnya ketus.
Somi menjauh dari mereka, mendekatiku lalu mengambil satu jagung yang belum terbakar, ia menghindari permainan.
"Curut! Kenapa lo kabur?!" Mark masih dengan suara kesalnya.
"Gue gamau Hyunjin nyanyi. Kenapa ga di ganti aja sih ToD nya?!" kesalnya, tangannya mulai memutar jagung tersebut ke api unggun.
Ngomong ngomong Jisung dan aku tidak ikut dengan mereka, alasannya cukup klasik, aku lapar dan aku memutuskan untuk membakar jagung bakar saja, diikuti Jisung yang entah mengapa ia mengikutiku.
Kami berdua memang terlihat sedikit egois, karena terlalu menikmati waktu kami berdua saja tanpa memperdulikan mereka.
"Sini Somi ... jangan li - "
"Anjir lah kenapa ga ganti ToD nya aja? Ribet banget idup kalian, gue sembur pake dolar baru sadar kalian." Chenle bersuara membuat mereka terdiam sesaat, tidak memungkiri bahwa hal yang Chenle katakan tadi tidak nyata. Ya, dia tentu saja bisa melakukan hal itu.
Mark terdengar menghela lalu ia kembali menatap wajah Hyunjin, menatapnya tidak suka karena menolak dare yang ia ambil tadi.
"Yaudah, sini lo panjul main lagi, gue ganti dare-nya."
Somi terlihat menyengir tanpa dosa, ia mengambil satu tanganku lalu ia memberi gagang kayu yang dibuat untuk membakar jagung tersebut kepada ku. Sontak aku mengerutkan kening.
"Makan aja, gue ikhlas," ujarnya lalu pergi dan mendekati mereka kembali.
"Sini aku bakarin" Jisung bersuara.
KAMU SEDANG MEMBACA
after meet you [ selesai ]
Romance[ revisi ] ❛❛Setelah dua tahun berlalu, aku pikir semua kenangan dapat ikut pergi. Namun, ekspektasiku salah besar.❞ Jiyoung tidak menduga jika pertemuannya kembali dapat membuat suatu hal yang tidak mungkin terwujud. Pasangan yang telah berakhir du...