25. EPILOUGE

886 76 3
                                    

2 tahun kemudian ....

Jiyoung POV.

2 tahun sebelumnya, kami menikah. Ya, aku dan Jisung kami menikah dalam waktu dekat setelah pertunangan yang menurutku dadakan itu, malam itu rasanya tak bisa sama sekali ku ekspresikan sebagaimana bahagianya aku saat itu, aku pikir itu hanya sebuah halusinasi belaka namun, kenyataan memang benar jika aku dan Jisung telah menikah dan aku pun terharu bukan main.

Bukannya tanpa alasan memang saat Jisung menceritakan semuanya ia sudah merencanakan hari itu, aku pikir itu hanya lelucon biasa namun berbalik seperti ekspetasi ku. Sudahlah semuanya sudah terjadi dan tidak perlu dikhawatirkan lagi kini Jisung dan aku telah memiliki ikatan yang melebihi sekedar pasangan pada umumnya, kami sudah memiliki janji suci yang harus dijaga satu sama lain.

Aku ingin sedikit bercerita tentang bagaimana kak Jeno yang terkejut tanpa ekspresi, bundaku yang tak bisa berkata-kata lagi dan ayah ku yang terlalu possesive, namun aku memakluminya itu pun demi kebaikanku juga bukan? Bunda telah memberikan kepercayaan pada ayah bahwa aku akan baik-baik saja pada akhirnya ayah menyetujui permintaan Jisung untuk menikahi ku.

Jika berbicara tentang keluarga aku pun ingin membahas tentang sahabat sahabatku, perihal Somi yang disukai 3 pria langsung itu bukan hal yang biasa saja, aku berfikir lalu siapa yang akan menjadi pendamping hidup Somi setelah itu? Apakah Somi yang akan memilih? Sebuah pertanyaan itu sudah lunas terbayarkan. Somi tidak menerima perasaan ke 3 pria itu yang tak lain Hyunjin, Mark, dan Chenle, Somi berkata mereka ini sahabatnya dan ikatan sahabat tidak boleh melebihi batas.

Somi juga berkata rasa kasih sayangnya terbagi rata dan Somi tidak membandingkan mereka satu sama lain, Somi menyayangi mereka walaupun itu sulit dipercaya pada akhirnya ke 3 pria itu memaklumi alasannya, Somi senang, hanya aku yang tak percaya akan keputusannya.

Bukan tanpa alasan, aku ingin sekali melihat Somi memiliki pendamping hidup seperti ku sekarang ini, aku ingin melihat Somi dicintai dan mencintai, semuanya sangat ingin kulihat dengan kedua mata kepalaku sendiri. Namun, balik lagi keputusan Somi menurutku yang terbaik, mungkin suatu hari nanti Somi akan mendapatkan jodohnya yang sudah Tuhan titipkan.

Baiklah, kini waktu sudah menunjukkan pukul setengah malam aku masih duduk diam sambil melihat beberapa koleksi foto yang ku simpan, foto masa sekolah hingga kuliah masih setia ku simpan. Senyumku terulas sempurna saat melihat senyuman mereka yang lebar mereka terlihat sangat menggemaskan saat masa sekolah kini waktu sudah berlalu dan aku pun sudah lama tidak mendengar kabar tentang 3 buntalan itu. Entahlah hanya Somi saja yang selalu menjengukku.

Tidak aku tidak sakit, aku sedang memiliki dua perut, ah maksudku aku sedang mengandung anak Jisung. Sudah hampir bulannya anak pertamaku melihat dunia, aku sangat takut tentu saja maka dari itu aku meminta Jisung untuk selalu berada di sampingku, mengambil cuti untuk pekerjaannya, aku hanya ingin persiapannya matang. Jika dibilang manja mungkin benar, Jisung juga dengan sukarela menjagaku dan calon anak pertamanya seperti sekarang ini, ia sedang terlelap dalam pangkuanku sambil terus mengusap perut ku yang sudah membuncit.

Senyumku kembali terulas sempurna tanganku mulai mengusap kepalanya dengan lembut tak sadar aku sudah bisa terlelap pulas seperti Jisung.

Semuanya akan baik-baik saja, kisah cinta dan masa lalu kini sebuah pelajaran yang setia ku ingat, tidak perlu membenci sebuah masa lalu aku yakin semuanya akan berjalan sempurna.

Jisung POV.

4 tahun sudah kami lewati bersama, empat tahun tersebut adalah angka kebahagiaan ku aku tidak menyangka bahwa aku akan menjadi seorang ayah dari seseorang yang sangat ku cinta.

Semuanya tanpa disadari oleh akal sehatku, aku mencintainya maka aku akan terus mencintainya, dia wanitanya hebat, wanita yang membuatku kembali bisa merasakan jatuh cinta. Aku bisa tidak waras jika terus begini. Yang terpenting adalah dia adalah satu-satunya seseorang yang mempu membuatku bisa merasakan kebahagiaan kembali di hidupku.

"Ayah! Syiera bisa lompat!"

"Hei, jangan. Nanti kamu jatuh," omelku.

"Ah ayah .... "

Dia Syiera, putri pertamaku dengan Jiyoung dia adalah anak yang manja, menggemaskan dan cantik seperti bundanya. Aku yang memilih panggilan itu untuk kami karena menurutku sangat cocok.

Dia merengek seperti anak kecil padahal ia sudah hampir 4 tahun, berlari mencari keberadaan bundanya lalu mengadukan hal yang tidak-tidak tantang ayahnya.

Hah ... sifatnya tidak jauh dari bundanya.

Aku melihat Jiyoung sedang menyiapkan makanan yang sudah ia masak, aroma khasnya sangat tidak asing lagi ia sudah pandai memasak karena hal itu memang terpenting dalam kehidupan rumah tangga, senyumku mengembang melihat ia begitu sabar menghadapi putrinya yang merengek. Aku pun beranjak menghampirinya.

"Syiera coba lihat tante Somi udah ada di depan lho," kataku, matanya berbinar ia sangat menyukai Somi entah dari segi apa tetapi saat mendengar namanya saja ia sudah antusias.

"Jinjja?!"

"Nee ... "

Hal selanjutnya yang terjadi ia berlari sangat kencang menuju gerbang rumah, aku terkekeh.

Melihat Jiyoung yang sudah selesai membuat makanan aku memeluknya dari  belakang, ia terkejut.

"Ada Somi," katanya.

"Terus?"

"Lepas ih ga sopan ada tamuu."

"Ani."

"YAK PARK JISUNG!"

Lantas aku terkejut bukan main, suaranya tidak khas didengar lagi aku refleks melepaskan pelukanku lalu menatap ketiga sahabat lamaku kembali. Ini sangat mengejutkan ditambah lagi dengan raut wajah mereka yang kini sudah berubah.

"Chonlo-ya?"

"Wua daebak lo udah punya anak?!" ucap ku terkejut saat melihat dua anak kecil di samping kiri dan kanan tubuh Chenle.

"Lo pikir cuman lo doang yang bisa?"

Aku terkekeh lalu segera memeluk Chenle secara bergantian, Mark dan Hyunjin. Wajah mereka tidak berubah sama sekali mereka masih terlihat segar dan aku terkesima.

Kami mulai berkumpul di meja makan lalu mulai membahas mengenai Hyunjin yang sudah memiliki kekasih bergantian dengan Mark lalu si Chenle yang sudah memiliki anak begitupun dengan Somi yang sudah mempunyai mongmongan, aku tidak tahu siapa pasangan Somi, Jiyoung tidak pernah menceritakannya lagi pun yang terpenting adalah Somi yang saat ini sudah terlihat bahagia itu hal yang terpenting.

Rasanya seperti hanya halusinasi belaka bahwa mereka sudah memiliki hidup masing-masing begitupula dengan diriku yang kini sedang berjalan dengan Jiyoung, hanya dalam sekejap mata rasanya masa masa sekolah dan kuliah kini berganti menjadi masa masa di mana kami harus sibuk merelakan waktu demi rumah tangga.

Semuanya benar-benar di luar dugaan, aku sangat beruntung bisa melihat Jiyoung bahagia karena ku. Semuanya kembali karena scandal masa lalu yang kini telah merubah kehidupan ku.

- E N D -

[ ya ampun siapa yang naro bawang di sini?(╥﹏╥) rasanya baru kemarin aku buat cerita yang alurnya ga jelas ini, makasih banyak banyak karena bisa tembus sampe 12k readers huhu~ terima kasih yang sudah berminat membaca cerita gaje ini:( terima kasih sudah mampir>< INTINYA GOMAWO! ]

note: ada yang mau kasih saran aku buat cerita dari member nct?

contoh: MarkHyuck? JaeYong?

hayuk kasih saran><

after meet you [ selesai ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang