22. sTuPID

687 85 18
                                    

***

Apa yang terjadi setelah semuanya berlangsung? Aku pikir mereka semua akan berkunjung atau lain kata menjenguk Jisung untuk beberapa waktu saja, dan nyatanya? Mereka pulang saat matahari tenggelam! Ah ya sudahlah. Itu semua kehendak mereka, aku tidak bisa melarang jika pemiliknya saja mereka senang-senang saja. Ya, oke walaupun aku merasa sedikit risih dengan kehadiran mereka di sini.

Saat pukul menunjukkan waktu 08:00 mereka semua pulang dan aku pun melakukan hal yang sama, kata Mark "Sekalian nebeng, kan searah cuy." Lalu aku menyetujui permintaannya atau mungkin tawarannya? Setelah berpamitan dengan Jisung tanganku langsung diseret oleh Somi, ia begitu pd berjalan di tempat parkiran dengan gaya anak kecil yang saat itu tempat ini tidak sedikit orang yang melihat tingkahnya, apalagi aku juga ikut disoroti dalam tatapan mereka.

"Eh bentar, ini kan baru jam segini, makan dulu yuk?" tawar Somi menghentikan langkah kami semua.

Tidak ada yang menjawab.

"Yaelah emang perut kalian ga laper apa? Dari tadi kita ngadem di apartemen Jisung cuman disuguhin ciki, es, gitu gitu doang."

"Somplak tu anak, beliin nasi padang kek."

"Somi!" kataku menepuk bahunya kesal.

Mark yang tadinya sedang mengulum bibirnya sejenak lalu ia menyetujui permintaan Somi, "Subway?"

"Heleh! CFC dong!" balas Somi dengan wajah yang ia palingkan.

Mark menyentil dahinya cukup keras membuat Somi meringis, lalu ia lemparkan kunci mobilnya kearah Hyunjin, mengisyaratkan agar ia yang membawa mobil ini dan ia akan beristirahat sejenak di belakang, aku hanya bisa memutar bola mataku malas mengingat tingkah mereka yang semakin hari semakin gila.

Tak sadar saat aku hendak memasuki mobil ini, mataku menyoroti Chenle yang sedari tadi diam saja, ia terlihat mendesis pelan saat melihat dahi Somi disentil oleh Mark. Ada apa sebenarnya?

"Meluncur!" Teriakan Hyunjin mengakhiri topik kami, lalu semua segera memasuki mobil Mark dan menuju ke tempat CFC terdekat.

Munafik jika aku bilang tidak lapar, sejujurnya aku juga sangat lapar karena sedari tadi memang aku hanya bisa mengurus Jisung bak anak bayi dan aku lupa akan teriakkan perutku yang meminta jatah makan.

Dalam perjalanan dan keheningan, Hyunjin mematikan AC mobil dan membuka kaca mobil ini membuat angin malam kurelakan menusuk kulitku yang pucat.

"Ngomong ngomong lo udah berapa hari jadi babu sister nya Jisung?" Hyunjin memecahkan keheningan.

Aku memilih duduk di depan bersama Hyunjin, dan kubiarkan Somi, Mark, dan Chenle duduk di belakang, kedua pria itu duduk di tengah-tengah Somi.

"Gue ga jadi babu, maap."

"Yang bener lo? Perasaan gue liat insta story nya Jisung dari kemarin kemarin lu nyempil mulu kaya bulu ketek sama Jisung."

"Sialan," balasku saat hendak ingin memukul lengannya tetapi teringat lelaki menyebalkan yang satu ini tengah menyetir. Hah!

Keheningan terjadi lagi untuk beberapa menit kemudian, ku edarkan pandanganku ke kaca spion yang menampakkan ketiga orang di belakang tengah sama sama diam tak bersuara. Ada apa dengan mereka? Somi juga terlihat canggung duduk diantara kedua lelaki itu.

Ingin rasanya terkekeh melihat wajahnya, tetapi akan lebih baik jika aku bertanya langsung kepada Hyunjin dengan berbisik.

Walaupun aku tak yakin mereka tak mendengar.

"Itu yang di belakang sejak kapan jadi patung?"

Hyunjin mengikuti gerakanku sebelumnya, lalu ia terkekeh tidak jelas dan menatapku.

after meet you [ selesai ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang