"Tapi boong! Ahahahah"
Memutar bola mataku dengan malas, aku mengedarkan pandanganku tidak berniat sedikit pun untuk melihat kekonyolan yang Jisung lakukan, beberapa orang hari ini sangat amat menyebalkan padahal aku berharap hari ini akan bahagia seperti ekspetasiku, namun, sepertinya kebahagiaan itu sedang tidak berpihak kepadaku.
Aku lebih memilih untuk melipat kedua tanganku, menidurkan kepalaku di meja belajar, aku tidak perduli akan ocehan sekaligus ledekan yang Jisung katakan, aku bahkan tidak tahu jika posisi seperti ini dapat membuatku pergi ke alam mimpi.
.
.
.Kini lima orang tersebut tengah berdiskusi tentang bagaimana caranya agar membuat hari Jiyoung kali ini menyebalkan tetapi istimewa setelahnya, hari ini tepatnya tanggal ini adalah di mana Jiyoung dilahirkan, mereka sibuk masing-masing memikirkan bagaimana caranya bisa membuat kejutan yang membuat Jiyoung tidak bisa membungkam mulutnya sendiri.
Begitupula dengan Jisung, anak itu tengah kebingungan sendiri bagaimana caranya ia bisa membuat pesta yang sederhana namun, terkesan mewah bagi Jiyoung. Rencana pertama mereka yaitu membuat Jiyoung kesal akan hari yang tiada tanpa ketenangan, lalu mereka mengambil kesempatan itu untuk menyiapkan semuanya.
"Ini pertama kalinya, gue ngerayain ulang tahun sahabat gue," ujar Somi seraya memainkan pulpennya.
Mereka kini sedang di kelas yang sepi akibat waktu kuliah sudah habis, Jiyoung tidak sendiri dia ditemani oleh Hyunjin, mereka mengusulkan agar Hyunjin bisa bersikap baik terhadapnya lalu gerak-gerik Jiyoung bisa mereka tangkap melalui Hyunjin.
"Hari ini harus istimewa."
"Jisung," panggil Mark, anak itu menolah ke sumber suara.
"Lo, masih belum bisa move on, kan? Kenapa lo ga ambil kesempatan ini? Hei brader, hari ini gaakan datang untuk kedua kalinya dalam setahun so ini kesempatan you."
Semuanya mengalihkan perhatian mereka kepada Jisung, mereka sudah tahu jika keduanya sama-sama tidak bisa melupakan sebuah masa lalu yang cukup indah, ditambah lagi mereka ini cinta pertama, lengkap sudah! Kemungkinan besar untuk move on mereka memiliki kegengsian 99% untuk mengungkapkan.
Jisung yang paham apa yang mereka maksud, ia mulai berpikir sejenak membenarkan ucapan Mark yang cukup menyingung dirinya, ia bisa melakukan hal itu namun, keputusan yang dibuat ia takut itu akan menyakiti hatinya sendiri.
Menghela napasnya sejenak, Jisung menatap Mark dengan tatapan yang sulit untuk diartikan, "Semuanya gak semudah yang kalian pikirin."
"Nunggu Jiyoung direbut Chanyeol baru sadar lo?" sindir Somi.
"Come on, ini bukan masalah diterima enggaknya, yang terpenting lo udah ungkapin perasaan lo sendiri, gue juga yakin Jiyoung belum bisa mupon dari lo."
"Okay! Jadi gue udah punya rencana, dengerin gue," sungut Chenle tiba-tiba membuat semua alihan mereka tertuju pada dirinya.
Mereka mulai mendengarkan arahan dari Chenle sendiri, mereka mulai paham akan niat Chenle untuk bisa membuat hari Jiyoung kali ini lebih dari sekedar kata istimewa, bahkan Jeno kakak dari Jiyoung ikut serta untuk merayakan hari ulang tahun adiknya sendiri, memang benar kemarin malam Jeno mengatakan untuk mengizinkan Jisung merayakan hari ulang tahun adiknya, hanya sekedar untuk hari ini Jeno menyetujui itu, Jeno melihat sendiri betapa bahagianya Jiyoung jika bersama Jisung, lalu ia putuskan hal ini dalam waktu singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
after meet you [ selesai ]
Romance[ revisi ] ❛❛Setelah dua tahun berlalu, aku pikir semua kenangan dapat ikut pergi. Namun, ekspektasiku salah besar.❞ Jiyoung tidak menduga jika pertemuannya kembali dapat membuat suatu hal yang tidak mungkin terwujud. Pasangan yang telah berakhir du...