Setelah proses foto berlangsung, keduanya bergegas shalat duhur berjamaah di masjid tempat akad berlangsung kemudian dilanjutkan untuk resepsi pertama.
Setelah shalat duhur, Meira kembali di dandani di kamar hotelnya, sekaligus berganti pakaian resepsi. Sementara make up ada yang mengetuk kamarnya.
*tokk.. Tokk.. Tokk..*
"Kak mau di buka atau suruh pergi aja?" kata perias
"Mungkin Ikki mba baru datang dari shalat, buka aja" Meira.
"Aaaaaa..." berteriaklah meira ketika yang dia liat adalah pemuda yang menyebut namanya dalam kalimat akad beberapa jam yang lalu. Tidak lain adalah suaminya, bukannya Ikki sahabatnya."Ngapain teriak sih. Orang pada bilang apa nanti. Dikiranya aku udah ngapa ngapain kamu". kata pemuda itu
"Abisnya kamu gila apa? Main masuk kamar orang aja. Posisinya skrang aku lagi make up dan udah ketahuan dong pasti aku gak pake hijab. Kamu mesum banget sih jadi cowo" kata meira segera merapikan dirinya..
Perias wajah itu hanya melongo mendengar kalimat Meira. "Kok gitu? Kan udah sah?? Ohh mungkin masih malu malu. Hihih dasar pngantin baru" gumam si perias.
"Aku suami kamu Puspita Meira Ramadhani Putri Ahmadi binti ahmadi. Lebih dari ini juga aku boleh liat" katanya tegas. Yang membuat Meira hanya bisa bungkam. Bagaimana tidak, kalimat yang dikatakan suaminya itu benar. Dan Meira belum sepenuhnya ikhlas menerima knyataan itu.
"Aku cuma mau bilang kalau bisa dipercepat siap siapnya. Soalnya Reyna ada nyiapin persembahan tari. Jadi nanti kita masuknya di iringi oleh penari" kata pemuda itu.
"Udah yah, aku keluar. Assalamualaikum" kata pemuda itu berlalu.
Sampai saat pemuda itu pergi Meira masih dengan mode bungkamnya. Dia diam gak tau harus apa. Merasa syok dan belum terbiasa dengan keadaan.
Terlebih lagi orang yang kini harus ia panggil suami, berbakti selayaknya istri adalah orang yang sudah tdk bisa diterima oleh hatinya.
"Bagaimana bisa aku mnjalankan peran sebagai seorang istri yang solehah saat hatiku menolak suamiku?" kata meira menangis kepada Ikki yang sudah ada di sampingnya.
"Meii, cobalah untuk menerima suami kamu. Coba utk lupakan masa lalu suram kalian. Sama halnya kamu Dia juga sudah berubah, kamu liat jelas itu. Jangan pernah nilai seseorang hanya pada satu masa Mei. Karena kamu gak tau prjlanan panjang apa yang dilakukan seseorang hingga bisa sampai di titik sekarang" kata ikki halus sambil memeluk meira.
"Tapi kki, kesalahan dia..." belum sempat meira melanjutkan, ikki sudah memotongnya terlebih dahulu.
"Mei, cukup. Dia suami kamu. Kamu tau kan kalau gak baik buka aib suami sekalipun itu kepada org tuanya sndiri. Apa lagi aku yang hanya sahabat kamu. Udah cukup yahh. Sekarang lanjut make upnya" kata ikki melepas pelukan meira.
Sementara make up, meira hanya terus menghayal. Memikirkan Entah bagaimana nasibnya kedepannya. Belajar memberi bakti pada suami yang tak di terima hatinya.
Meira tidak pernah berharap akan menjadi janda dan gagal dalam rumah tangga. Tapi melihat orang yang menjadi suaminya sekarang? Dia ragu akan itu.
"Astagfirullah. Mikir apa aku" katanya sadar dari lamunannya sendiri.
Sementara Dilain tempat, vina yang juga merupakan sahabat ikki dan meira sedang berbincang bersama ikki.
"Abis dari mana?" tanya vina yang melihat ikki baru bergabung di kamar mereka.Meira melakukan acara resepsi di sebuah hotel besar dikotanya. Seluruh tamu inti dan keluarga diberi kamar mereka masing masing.
Termasuk sahabat sahabatnya.Meira memesan satu kamar ukuran besar utk beberapa orang teman dekat dan dua orang sahabatnya itu.
"Ini abis dari kamar pengantin" ikki mnjawab prtnyaan vina
"Gak rela banget yah ngelepasin sahabatnya gitu aja?? Tenang kali kki, meira bukannya bakal pergi jauh dari kita hanya karena dia nikah. Kita juga kenal ini dengan suaminya. Masih bsa sering sering ke rumahnya. Gak usah di jagain gitu meiranya" kata vina terkekeh.
"Bukan gitu vin, iya sih sedih karena pasti akan ada jarak soalnya dia udah ada tnggung jawab. tapi bukan itu alasan aku kesana" jawab ikki
"Terus apa dong?? Dari tadi kyaknya bolak balik sana terus" vina
"Si Meira dari tadi nangis. Dari pagi malahan, mulai dari sbelum akad, selsai akad, selsai shlat. Bahkan pas make up tadi. Malah masih nangis sih dia pasti pas ku tnggalin keluar" ikki
"Lahh kok gitu?? Saking terharunya sama hari ini? Apa gimana?" vina
"Kan dia belum bisa terima orang yang jadi suaminya skrang vin" ikki
"Ohh ternyata masih perihal yang sama!! Hufft aku heran sama Meira, kok belum bisa yah nerima kak Reyhan sebagai suaminya. Padahal kak reyhan kan paket komplit.
Udah ganteng, putih, manis, tinggi. Soleh, sabar, sopan, dewasa. Terlebih lagi dia dari keluarga baik baik. Mapan pula. Di usia yang terbilang masih muda dia udah bisa menyandang gelar dokter. Udah punya mobil sendiri, mandiri dan masih banyak lagi dehh yang bisa buat Meira bersyukur dinikahin sama kak Reyhan. Uhhh andai aja aku di posisi meira, bakal salto belakang aku saking bahagianya" kata vina sambil mnghayal.Yang diceritakan Vina benar. Muhammad Reyhan Pradipta Firdaus adalah sosok pria paket komplit yang di idamkan. Dia mapan karena Dokter yang sekarang sementara mengambil spesialisnya. Di luar itu dia juga berasal dari keluarga berada. Dia tampan, sopan, soleh, sabar. Dia pemuda yang mengerti agama dan dari keluarga yang baik baik. Apa lagi yang kurang dari Reyhan?
"Husst astagfirullah. Nyebutt Vin. Yang kamu bicarain itu bukan mahram mu. Dan lagi dia suami sahabatmu. Kamu gila?" kata ikki memukul lengan vina.
"Eh astgfirullah. Maaf Ki kelepasan. Maaf ya Allah" kata vina
"Yah gak tau juga ya Vin. Mungkin luka di masa lalu cukup dalam. Meira jg gak pernah cerita" kata ikki.
"Udahh ahh, siap siap yuk kita sbntar lagi kan resepsi meira. Apapun itu, kita harus ttap menjadikan hari ini bahagia. Aku ttp berhrap moment ini adlah moment sekali seumur hidup bagi meira. " kata vina yang di angguki ikki.
Mereka pun bergegas bersiap siap untuk mengikuti resepsi pertama meira.
… …
*tok tok tok...*
"Siapa?" kata Meira. Yahh dia sekarang lebih memilih bertanya dulu sebelum membuka pintu kamarnya setelah kejadian tadi saat Reyhan masuk ke kamarnya. Meski sudah sah, hatinya masih kekeh menolak knyataan itu.
"Suami kamu" kata reyhan di balik pintu.
"Kenapa?" ketus meira
"Suruh masuk dulu. Masa ngomongnya teriak teriak." reyhan
"Chat aja" meira.
"Ahh lama" kata reyhan langsung membuka pintu kamar meira dan langsung di hadiahi teriak dari meira.
"Husstt, kamu ini apaan sih" kata reyhan sambil menutup mulut meira dengan tangannya.
"Astgfirullah Rey. Hei sadar gak kamu" kata meira kaget karena reyhan menyentuhnya.
"Aku tau kamu belum nerima keadaan. Tapi kamu juga gak bisa membelakangi kenyataan kalau aku ini suami kamu sekarang mei" kata reyhan.Meira menangis. Ingatan masa lalu kembali datang menghantui fikirannya.
*flashback mode On*
~~~
Heii guyss, mohon maaf yang sebesar besarnya atas keterlambatan Up dari IDML yahh. Insya Allah kedepannya kita akan lebih konsisten lagi untuk Up. Jadwalnya jam 15.30 dan 22.00 dalam kurun waktu dua hari sekali. Maaf yah guyss. Ini hanya sementara mengingat skrang sedang tahap merampungkan cerita "tentang Dia". Setelah "TD" rampung, insya Allah akan Up setiap hari.
Baca kisahnya sampai selesai yah guys, agar tidak salah faham. Happy reading 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAM dari Masa LALU
RomanceTakdir seakan mempermainkan hidup seorang gadis muda. seseorang yang tidak ingin ditemuinya lagi. seseorang yang kini ia benci. seseorang dari masa lalu yg pernah menghancurkan hati dan perasaannya. kini menjadi seseorang yg akan berjanji hidup suka...