*Flashback On*
Puspita Meira Ramadhani Putri Ahmadi seorang mahasiswi Ilmu Komunikasi semester 4.
Pagi itu Meira tampak lesu, mungkin faktor semalaman tidak tidur akibat kerja tugas. Lalu paginya lupa sarapan langsung berangkat ke kampus.
Setelah menghabiskan 2 mata kuliah, fisiknya sudah tidak kuat dan akhirnya tumbang saat baru akan ke kantin bersama dua sahabatnya.
"Meii, hei meii, sadar meii" kata ikki menepuk nepuk pipi meira yang sekarang tengah tergeletak tak sadarkan diri.
Ikki di bantu Vina dan mahasiswi lainnya membawa Meira ke rumah sakit terdekat yang dapat di jangkau.
"Rey kamu ke UGD, ada pasien perempuan baru masuk. Kayaknya mahasiswi. Kamu yang tangani yah" kata dokter Irvan selaku pengawas Reyhan di rumah sakit itu.
Reyhan sekarang tengah menjalani proses Koasnya. Yang akan berakhir 3 bulan lagi.
Reyhan menyambut pasien muda itu dan membawanya ke UGD, memeriksa denyut nadi, tingkat kesadaran, dan tingkat pernafasannya.
"Dokk gimana temen saya?? Gak papa?? Dia sakit apa?? Kok pucet banget" kata Vina mengguncang guncang tubuh Reyhan.. ~elleeh modus kamu Vin hahaha
"Mbaa mbaa tenang dulu biar saya jelaskan yah" reyhan
"What mba? Kita ini mahasiswi yah dok. Baru juga semster 4! Ya kali di panggil mba🙄" Vina
"Hust vin. Kamu mah suka gak tau tempat" kata ikki mengingatkan vina."Silahkan di lanjut dok" kata ikki.
"Baik, teman adek ini tidak papa. Dia hanya kelelahan saja. Dia juga kurang darah dan kurang cairan. Untuk sementara kami akan infus terlebih dahulu utk mengalirkan vitamin dan obat penunjang lainnya melalui infus..." belum sampai kalimat reyhan udah di potong duluan sama Vina."Teman sya parah yah dokk?? Kok mau di infus?" kata vina panik yang langsung disenggol oleh ikki
"Bisa saya jelaskan sampai selesai dulu?" reyhan
"Silahkan dok. Maafin tmen saya" ikki
"Benar teman adek bakalan di infus namun hanya untuk mengalirkan obat saja agar lebih cepat di cerna oleh tubuh. Satu cairan udah cukup. Teman adek juga gak perlu menginap. Nanti kalau dia udah sadar bisa langsung kabari saja yah. Saya permisi dulu" reyhan."Iya dok" ikki.
"Yahh dokkk, gak bisa tinggal tinggal lagi yah? Bentar aja gitu" kata vina yang tdk di pedulikan reyhan.Ikki dan Vina kini menunggui Meira sadar dari pingsannya. Tidak dalam waktu yang lama, tangan meira bergerak dan matanya mulai terbuka.
"Vin cepet pnggil dokter yg tadi. Meira udah sadar" kata ikki yang segera di eksekusi oleh Vina.
Reyhan kembali memeriksa Meira. Dan memaparkan keadannya kmbali ke sahabat sahabat nya.
"Teman kalian baik baik aja. Stelah cairan habis bisa di bawa pulang. Dia akan di respkan vitamin penambah darah, dan vitamin penambah daya tahan tubuh. Juga selalu ingatkan untuk makan tepat waktu karena dia maag. Jangan sampai beraktivitas berat dalam keadaan perut kosong." reyhan.
"Terimakasih dokter" mereka serentak.
Sejak saat itu Meira mulai memperhatikan Reyhan. Wajahnya yang tampan usia yang masih muda dan sudah bekerja di rumah sakit sebesar ini sbagai dokter, itu mngagumkan. Fikirnya.
"Heiii baru aja sadar, udah senyum senyum sndiri." vina
"Ahh kamu vin bisa aja. Aku tuh senyum karena bahgia bisa melewati masa kritis" meira
"Elleehhh masa kritis apaan. Tadi kata dokternya kamu cuma kcapean" vina
"Ohh hahaha kirain. Abisnya pas bangun kok liat pangeran. Aku kira udah di surga hahahah" meira.
"Ohh kalau udah gini tandanya Udah sehat. Yukk bawa pulang" kata ikki yang di susul tawa dua sahabatnya.Meira hanya sekedar kagum saja. Dia tidak berfikiran macam macam. Dia juga gak berharap macam macam. Hanya sekedar kagum saja tidak lebih.
Tanpa sepengetahuan ketiganya, ternyta Reyhan sudah memperhatikan Meira beberapa kali. Meira pernah terlihat di rumah sakit ini utk mengantar nenek tukang sapu mengobati lukanya.
Dia juga pernah datang utk sekedar menebus obat. Reyhan juga sering memperhatikan Meira di restoran sekitar situ. "Mungkin rumahnya dekat dari sini" gumam reyhan awalnya.
Namun sekarang reyhan tau, dia mahasiswa universitas XYz. Pantas sering keliatan.
~~~
Heiii. Stay with IDML yah. Agar tidak salah paham dengan alur cerita 🤗
Happy Reading😘
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAM dari Masa LALU
RomanceTakdir seakan mempermainkan hidup seorang gadis muda. seseorang yang tidak ingin ditemuinya lagi. seseorang yang kini ia benci. seseorang dari masa lalu yg pernah menghancurkan hati dan perasaannya. kini menjadi seseorang yg akan berjanji hidup suka...