Bagian 1

308 12 2
                                    

DIFFERENT WORLD

(Diangkat dari sebuah kisah nyata yang diselaraskan)

"Salahkah aku jika aku menyukai seorang manusia? Dia adalah duniaku yang hilang, dunia yang direnggut dari hidupku. Mengapa kebahagiaan ini harus direnggut lagi? Mengapa takdir ini harus begitu kejam?" ­~ Yuliati Erningpraja


BAGIAN 1.

Jakarta, Pertengahan 2008.

Langit merah menghias di ufuk senja menandakan hari telah bergulir menuju kegelapan malam. Suasana yang mungkin bagi sebagian orang terasa indah. Pun bisa berarti suatu kala dimana langit senja menjadi saksi bisu sekelumit peliknya kisah manusia yang bergelut dalam kehidupannya. Manusia yang selalu ingin mendapatkan yang terbaik, namun fakta yang terjadi tidaklah pernah sama dengan yang diinginkan.

Di tengah keramaian yang terletak di sebuah mall di kawasan elit di Jakarta Selatan, dua orang gadis tampak ceria berjalan melintas di antara lalu lalang para pengunjung.

"Yul, jadi mau makan dimana? Jauh-jauh dari kantor, sampai kemari harus makan enak lho." Si gadis yang berkaca mata bertanya kepada temannya. Penampilannya tampak santai dan cuek, dengan pakaian kantor yang tidak terkesan necis. Potongan rambut sebahu semakin menambah kesan tomboy-nya.

"Aku ikut aja deh. Emangnya rencana mau dimana?" Yulia melirik jam yang melingkar di tangan kirinya. Berbeda dengan temannya, Yulia memiliki paras yang cantik dan terkesan feminin di balik hijab yang dipakainya. "Hampir jam enam."

"Iya, lu nggak denger itu adzan Magrib?" Temannya bertanya balik.

"Ada dong." Tangan Yulia menunjuk ke escalator tak jauh di depan mereka. "Eh, Nia, gimana kalo kita makan di food court aja yuk? Disana lebih banyak pilihan makanan."

"Ide yang bagus. Ayo." Keduanya segera menuju ke tangga berjalan yang membawa mereka ke lantai dimana tujuan mereka berada.

"Makasih lho udah temanin aku makan malam ini. Kau memang bisa diandalkan di saat aku lagi butuh begini."

Nia melambaikan tangannya. "Jangan gitu lah. Kebetulan besok kan Harpitnas, Hari Kejepit Nasional - kita libur kan. Jadi napa juga aku nggak ikut santai melepas penat sambil dinner dengan temanku yang cantik ini?"

"Mulai lagi deh." Yulia tersenyum.

"Lho memang kenyataan kan? Seorang Yuliati Erningpraja terkenal dengan kecantikannya hingga para lelaki di gedung kantor tergila-gila padanya. Namun hanya seorang Arya yang sanggup meluluhkan hatinya."

"Nia!" Yulia memelototi rekan kerjanya itu. "Udah deh."

Nia masih menyeringai saat melanjutkan perkataannya. "So, gimana dengan pangeranmu itu, Princess?"

"Apaan sih kamu ini..." Yulia tak urung ikut menyeringai mendengar ucapan temannya itu. "Aku cuma gadis biasa yang beruntung bisa mengenal cinta."

Setelah menaiki beberapa lantai, mereka berputar untuk mengambil eskalator terakhir dan langsung menuju ke food court.

"Ya, cinta yang selama ini selalu kau agungkan. Dan kini kau sudah mendapatkannya."

"Iya deh..." Yulia melirik ke dalam food court. "Wah, ramai juga."

"Weekend sih ya." Sahut Nia sambil mengeluarkan dua lembar uang 100 ribu dari dalam dompetnya dan menyerahkan ke gadis penunggu kasir. "Tukar ya, Mbak."

DIFFERENT WORLD (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang