WAJIB SPAM KOMEN DI SETIAP PARAGRAFNYA.
Pagi harinya, suasana kelas XII IPA 1 nampak berisik karena kedatangan Felicia.
"YUHUUUU INCES FELICIA DATANG!" teriak Felicia saat memasuki kelas dan langsung duduk di kursi sebelah Bella, teman sebangkunya.
"Berisik, banget sih lo!" ketus Bella yang tengah membaca novel jadi terganggu akibat teriakkan Felicia.
"Tau nih, sakit telinga gue," ucap Vera menatap kesal ke arah Felicia yang saat ini memasang wajah muka tak berdosanya.
Audrey hanya terkekeh geli melihat tingkah Felicia yang tidak pernah berubah, selalu heboh dan berisik.
Bel masuk berbunyi. Seorang guru laki-laki yang terkenal killer memasuki kelas XII IPA 1. Para murid laki-laki yang tadinya bergerombol pun langsung duduk di tempatnya masing-masing saat melihat kedatangan Pak Juki.
"Pagi, anak-anak," sapa Pak Juki singkat seraya menaruh tas dan beberapa buku di atas mejanya.
"Pagi, Pak," balas seluruh murid kelas XII IPA 1 dengan kompak.
"Hari ini kita ulangan harian, semua ponsel di kumpulkan di depan," ucap Pak Juki dengan tegas.
Sontak saja mereka hanya dapat menghela nafas pasrah. Satu persatu dari mereka mulai menaruh ponsel mereka masing-masing di atas meja Pak Juki.
Setelah seluruh ponsel terkumpul, Pak Juki mulai membagikan kertas soal. Sesekali memperingati siswa-siswi yang nakal di kelas ini agar tidak menyontek.
"Kerjakan soalnya dengan tangan, bukan mulut. Jangan menyontek atau saya akan menyuruh kalian lari keliling lapangan basket sebanyak dua puluh kali," ucap Pak Juki membuat mereka lagi dan lagi menghela nafas pasrah. "Bagi siswa-siswi yang mendapatkan nilai ulangan di atas sembilan puluh, saya akan memberi nilai tambahan di raport kalian nanti."
Mustahil, sangat mustahil bagi mereka mendapatkan nilai sembilan puluh dengan mudah karena soal yang diberikan oleh Pak Juki sangat sulit untuk dijawab. Kecuali Audrey tentunya, gadis cantik dan lugu itu terbilang pintar dan salah satu murid kesayangan Pak Juki.
***
"Gila, soal dari Pak Juki susah banget anjir!" pekik Felicia kesal sambil mengunyah bakso yang tadi di beli olehnya.
"Biasa aja tuh," balas Bella santai.
"Otak lo nya aja yang lemot," ucap Vera meledek Felicia.
"Nah, iya, tuh Ver," timpal Audrey membetulkan perkataan Vera.
Felicia? Jangan ditanya, kesal sekali gadis itu diledek oleh para sahabatnya. Memang, diantara mereka berempat, hanya Felicia yang memiliki otak lemot, tidak seperti para sahabatnya yang memiliki otak cerdas.
"Sebenernya tuh gue nggak lemot, tapi terlalu pintar sampai susah jawab soal yang di kasih Pak Juki," ucap Felicia dengan bangganya membela diri.
Bella mendengkus. "Lebih tepatnya, lo itu goblok."
Felicia menggerutu mendengar perkataan Bella, si gadis bermulut pedas. Ingin rasanya Felicia menjahit mulut Bella agar gadis itu tidak kembali melontarkan kata-kata pedas untuknya.
Tak terasa bel masuk telah berbunyi, buru-buru mereka pergi ke kelas sebelum guru pelajaran selanjutnya datang lebih dulu dari mereka.
***
TBC
jangan lupa untuk vote dan komen. follow juga Instagram @aniintnputri_ dan @wattpadaniintnptr_
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSSESSIVE HUSBAND [TAMAT]
Подростковая литература[BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM BACA] #Gen1 Audrey Olivia Vernanda, gadis cantik dan lugu harus dijodohkan ketika berusia delapan belas tahun karena wasiat almarhum kakeknya. Audrey tidak menduga bahwa dirinya akan menikah di usia belia da...