CHAPTER 07

195K 12.2K 1.7K
                                    

WAJIB SPAM KOMEN DI SETIAP PARAGRAFNYA.

"Kamu pilih yang mana?" tanya Alvaro seraya memandangi banyaknya cincin yang di tunjukkan oleh Madame Rose, pemilik toko perhiasan sekaligus teman kedua orang tua mereka.

Saat sedang memilih, pilihan Audrey terjatuh pada sebuah cincin sederhana yang dilapisi berlian.

"Saya pilih ini," ucap Audrey seraya menunjukkan pilihannya.

Madame Rose pun mempersilahkan mereka untuk melihat dan mencoba cincin yang di pilih oleh Audrey.

"Ini cincin di buat dari Prancis. Di produksi sangat sedikit dan hanya beberapa orang yang punya cincin model seperti ini. Desainnya memang sederhana, tapi harganya sangat fantastis," ucap Madame Rose.

"Berapa?" tanya Alvaro.

"Dua ratus lima puluh juta," jawab Madame Rose membuat Audrey membulatkan kedua matanya. Sungguh, Audrey tidak menyangka bahwa cincin yang terlihat sangat sederhana itu memiliki harga yang sangat fantastis.

"Saya pilih yang itu," ucap Alvaro dibalas anggukan Madame Rose.

"Silahkan bayar ke kasir," ucap Madame Rose seraya menunjukkan ke arah kasir yang ada di sebelah kanan, dekat kaca.

Alvaro memberikan blackcard miliknya kepada kasir untuk melakukan pembayaran. Tidak lama kemudian, kasir tersebut mengembalikan blackcard-nya beserta struk pembayarannya kepada Alvaro.

"Terimakasih," ucap kasir tersebut menyerahkan paper bag berisikan cincin yang telah dibeli oleh Alvaro.

Setelah selesai urusan cincin, mereka pun pergi menuju butik milik tante Alvaro.

***

Saat memasuki butik, mereka disambut hangat oleh Dina-tante Alvaro.

"Aduh, yang bentar lagi mau nikah," goda Dina pada Alvaro dan Audrey.

Alvaro hanya sedikit tersenyum mendengar godaan yang terlontar dari tantenya. Lain halnya dengan Audrey, pipi gadis itu nampak merona lantaran malu.

"Ini calonnya Alvaro? Ternyata cantik, ya," ucap Dina menatap ke arah Audrey yang berdiri tepat di sebelah Alvaro.

"Makasih, Tante," balas Audrey tersipu malu.

"Alvaro, kamu sama Mba Tia, ya. Dia yang bakalan nunjukin tuxedo buat kamu," ujar Dina.

Alvaro mengangguk, lalu mengikuti langkah kaki seorang perempuan muda yang merupakan salah satu karyawan Dina.

"Audrey, ayo Tante tunjukin gaun-gaun yang ada di butik ini," ucap Dina.

"Iya, Tante ..."

Dina merangkul bahu Audrey. Mengajaknya ke salah satu ruangan. Disana terdapat banyaknya gaun mewah yang telah di rancang olehnya.

Audrey memandangi banyaknya gaun yang di rancang oleh Dina dengan tatapan kagum. Semua gaun yang terpasang di manekin nampak mewah dan begitu indah. Hal itu membuat Audrey bingung ingin memilih yang mana.

Audrey menunjuk salah satu gaun. "Tante, Audrey mau coba gaun itu."

Dina tersenyum, lalu mengangguk. Audrey tidak salah memilih, sepertinya gaun itu nampak cocok jika Audrey yang memakainya.

"Ayo, kamu coba dulu gaunnya. Nanti Tante bantu sama karyawan Tante yang lain," ucap Dina.

Audrey pun mencoba gaun yang dipilih olehnya dibantu dengan Dina dan dua orang karyawannya.

Setelah selesai memakai gaun, Audrey keluar dari ruang ganti. Gadis itu menghampiri Alvaro yang nampak tampan dan gagah dengan tuxedo hitam yang membungkus tubuh atletis nya

"Audrey, kamu cantik banget. Iya, kan, Alvaro?" tanya Dina kepada keponakannya.

Alvaro yang sedari tadi hanya fokus pada ponselnya pun langsung mendongakkan kepalanya. Seketika Alvaro terpaku melihat Audrey yang sangat cantik menggunakan gaun pengantin itu. Terlihat sangat pas dan cocok pada tubuh mungil Audrey.

"Cantik," gumam Alvaro yang dapat di dengar oleh Audrey dan Dina.

Setelah mencoba gaun dan tuxedo, Audrey dan Alvaro pun mengganti pakaian mereka masing masing.

Tak terasa hari semakin sore. Setelah fitting baju pengantin selesai, Alvaro mengantarkan Audrey pulang kerumahnya.

***

TBC

jangan lupa untuk vote dan komen. follow juga Instagram @aniintnputri_ dan @wattpadaniintnptr_

MY POSSESSIVE HUSBAND [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang