CHAPTER 19

143K 9.6K 195
                                    

WAJIB SPAM KOMEN DI SETIAP PARAGRAFNYA.

Audrey, Bella, Felicia dan Vera saat ini berada di kantin. Mereka memutuskan untuk duduk di kursi kosong.

"Lo ikut camping nggak, Drey?" tanya Bella.

"Belum tau, nanti pulang sekolah gue izin dulu ke Kak Alvaro," jawab Audrey

"Hai, Drey ...," sapa seseorang membuat Audrey dan teman-temannya menoleh. Mereka mendapati seorang laki-laki berperawakan tinggi tengah berdiri di samping Audrey. Bagas tersenyum ke arah Audrey memperlihatkan lesung pipinya.

"Hai," balas Audrey kikuk, merasa tidak nyaman dengan kehadiran Bagas. Setelah kejadian beberapa hari yang lalu, Audrey tidak pernah berinteraksi lagi dengan Bagas.

"Boleh gue duduk di sini?" tanya Bagas dibalas anggukan oleh Audrey dan teman-temannya, pertanda mereka mengizinkan.

"Kalian mau pesen apa?" tanya Audrey seraya bangkit dari duduknya. "Biar gue yang pesenin."

Tiba-tiba Bagas ikut bangkit dari duduknya. "Biar gue aja yang pesenin, kalian mau pesen apa?" tanyanya menatap ke arah Audrey, Bella, Vera dan Felicia.

"Bakso sama es teh," jawab Audrey duduk kembali di kursinya.

"Gue samain," timpal Vera.

Felicia ikut menyahut, "Gue sama Bella siomay, minumnya es teh."

Bagas mengangguk dan berlalu memesan makanan. Tiba-tiba Vera menatap Audrey dengan raut wajah seriusnya.

"Drey, kayaknya Bagas suka sama lo," ucap Vera.

Audry mengangguk, membenarkan perkataan Vera. "Dia pernah nembak gue."

Felicia membulatkan matanya. "Terus lo jawab apa, Drey?" tanyanya begitu penasaran.

"Belum sempat gue jawab, tangan gue ditarik Kak Alvaro," ucap Audrey. Mengingat kejadian pada saat itu membuat pipinya merona.

"Lah, emangnya kenapa?" tanya Bella.

"Mm ... " Audrey mengigit bibir bawahnya, merasa bingung untuk mengungkapkan alasannya atau tidak. Lama berpikir, Audrey lantas melanjutkan perkataannya. "Dia ... cemburu."

"Serius, Drey?! cowok dingin kayak Pak Alvaro bisa cemburu?" tanya Felicia heboh.

Audrey mengangguk. See? teman-temannya saja tidak percaya bahwa Alvaro termasuk laki-laki yang cemburuan.

"Mungkin dia udah ada rasa sama lo," celetuk Vera.

Audrey mengedikkan bahunya. "Entahlah, gue nggak tahu."

Tiba-tiba, Bagas datang seraya meletakkan nampan di atas meja. "Lo pada lagi ngobrolin apa, sih? kayaknya seru," tanyanya penasaran.

"Biasa, ngomongin masalah cewek," jawab Vera santai dibalas anggukan setuju oleh Audrey, Bella dan Felicia.

Setelahnya, mereka makan dengan sesekali berbincang-bincang membahas tentang acara camping nanti.

Alvaro yang baru saja akan pergi ke ruang kepala sekolah mendadak menghentikan langkah kakinya. Dia berdiri di luar kantin, menatap tajam ke arah Audrey. Bisa-bisanya gadis itu dekat dengan lelaki lain. Hatinya merasa panas melihat miliknya duduk bersebelahan dengan Bagas.

MY POSSESSIVE HUSBAND [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang