WAJIB SPAM KOMEN DI SETIAP PARAGRAFNYA.
Bel pulang sekolah telah berbunyi, guru yang mengajar pun telah keluar kelas disusul para murid.
Ketika Audrey berjalan di koridor sekolah, ponselnya bergetar menandakan sebuah pesan masuk. Audrey mengernyitkan dahinya ketika melihat pesan dari orang tidak dikenal.
+628xxxxxxxxx
Saya tunggu di gerbang depan sekolah.Audrey
Siapa?+628xxxxxxxxx
Alvaro, kamu pulang
bareng saya.Audrey
Oke.Audrey pun bergegas menuju gerbang sekolah. Dia tidak ingin membuat Alvaro menunggu terlalu lama.
"Maaf, kalo nunggu lama, Pak," ucap Audrey dibalas anggukan kepala oleh Alvaro.
"Ayo masuk," ucap Alvaro datar.
Audrey pun masuk kedalam mobil Alvaro. Setelah memastikan Audrey memakai sabuk pengaman, Alvaro langsung tancap gas menuju rumah keluarga Vernanda.
Selama diperjalanan, hanya ada keheningan. Diantara keduanya, tidak ada satupun yang berniat memulai pembicaraan.
Tak selang berapa lama, Alvaro memberhentikan laju mobilnya di halaman rumah keluarga Vernanda.
"Makasih, Pak," ucap Audrey menatap ke arah Alvaro yang kini tengah memandanginya.
"Hmm." Alvaro hanya berdeham sebagai balasan.
Audrey keluar dari mobil Alvaro. Gadis itu melangkahkan kakinya memasuki rumah. Alvaro memandangi kepergian Audrey dengan sulit diartikan.
***
Hari ini adalah hari minggu. Audrey nampak masih tertidur pulas di atas ranjangnya. Padahal waktu telah menunjukkan pukul 10.
"Bangun, Sayang. Alvaro udah nungguin kamu di bawah," ucap Amanda seraya menggoyangkan bahu Audrey.
"Nanti, Bun ... lima menit lagi," balas Audrey dengan mata yang masih terpejam erat.
"Bangun sekarang, udah hampir siang loh ... " peringat Amanda.
Memang jika hari minggu, Audrey sangat susah untuk dibangunkan. Butuh extra sabar bagi Amanda untuk membangunkannya.
Sudah beberapa kali Amanda membangunkan anaknya, tapi hasilnya nihil. Malahan Audrey nampak semakin tertidur pulas dibawah selimut tebalnya. Pada akhirnya Amanda menyerah, wanita paruh baya itu keluar kamar Audrey dan menghampiri Alvaro yang tengah duduk di sofa ruang tamu.
"Alvaro, Audrey susah dibangunkan. Tolong kamu bangunkan, ya," ucap Amanda dan dibalas anggukan kepala oleh Alvaro.
Alvaro berjalan menuju ke kamar calon istrinya setelah Amanda menunjukkan di mana letak kamar Audrey.
Saat membuka pintu berwarna coklat, Alvaro melihat Audrey yang masih tertidur pulas. Setelah menutup pintu, Alvaro duduk di tepi ranjang. Matanya mengamati setiap inci wajah wajah Audrey.
Tangan Alvaro terangkat mengelus pipi Audrey yang sedikit berisi dan halus. Alvaro terkekeh, pipi Audrey nampak seperti bakpao.
Tak sengaja, pandangan Alvaro beralih ke arah bibir ranum Audrey. Warnanya yang merah alami membuat Alvaro gemas, ingin mencicipinya.
Apakah manis?
Alvaro mengumpat. Merutuki pikiran kotor yang terlintas di otaknya. Buru-buru Alvaro membangunkan Audrey sebelum hari semakin siang.
"Audrey, bangun," ucap Alvaro seraya mengelus rambut halus Audrey dengan lembut.
"Bentar lagi," balas Audrey tanpa tau siapa yang saat ini tengah membangunkannya.
"Bangun atau saya cium bibir kamu sampai kehabisan nafas," ancam Alvaro dengan tegas.
Bagai tersambar petir, Audrey pun bangun dari tidurnya, lalu mengerjapkan matanya. Saat tahu siapa yang membangunkannya tadi, tanpa sepatah katapun Audrey langsung berjalan ke kamar mandi karna malu.
Alvaro yang melihat itu pun terkekeh, merasa gemas sendiri dengan tingkah calon istrinya. Setelah berhasil membangunkan Audrey, Alvaro memutuskan untuk keluar kamar Audrey dan menunggunya di ruang tamu.
Audrey telah selesai mandi dan berpakaian. Buru-buru Audrey keluar kamar, menghampiri Alvaro yang sepertinya telah menunggunya lama.
"Kamu dibangunin susah banget sih, Alvaro udah nungguin kamu lama," ucap Amanda membuat Audrey merasa bersalah.
Audrey menatap Amanda dengan puppy eyes-nya. "Maaf, Bun ... "
"Minta maafnya sama Alvaro, lah, jangan ke Bunda," ucap Amanda.
"Maaf, Pak," ucap Audrey sambil menundukkan kepalanya. Tidak berani menatap wajah calon suaminya.
"Tidak apa-apa," balas Alvaro.
"Kamu sama Alvaro akan beli cincin dan fitting baju pengantin," ucap Amanda memberitahukan kepada Audrey.
"Kapan?" tanya Audrey.
"Sekarang, dong," balas Amanda.
Setelah berpamitan kepada Amanda, Alvaro dan Audrey pun masuk ke dalam mobil Alvaro. Mereka akan pergi ke Mal untuk membeli cincin dan melakukan fitting baju pengantin di salah satu butik tante Alvaro.
***
TBC
jangan lupa untuk vote dan komen. follow juga Instagram @aniintnputri_ dan @wattpadaniintnptr_
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSSESSIVE HUSBAND [TAMAT]
أدب المراهقين[BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM BACA] #Gen1 Audrey Olivia Vernanda, gadis cantik dan lugu harus dijodohkan ketika berusia delapan belas tahun karena wasiat almarhum kakeknya. Audrey tidak menduga bahwa dirinya akan menikah di usia belia da...