CHAPTER 32

128K 7.7K 498
                                    

WAJIB SPAM KOMEN DI SETIAP PARAGRAFNYA.

Audrey keluar dari lobi apartemen untuk menghampiri teman-teman yang telah menunggunya. Malam ini, Audrey tampak anggun dalam balutan gaun hitam selutut yang indah. Wajahnya yang cantik kini berhias bedak tipis dan bibir yang merona akibat goresan lipbalm. Rambut panjangnya tergerai. Tubuhnya mungilnya juga tampak lebih tinggi, sebab kali ini dia mengenakan higheels.

Teman-temannya-Vera, Bella, dan Felicia-sudah menunggu Audrey di depan mobil. Ketiga teman Audrey itu juga tak kalah cantik dengannya.

"Lo udah izin sama Pak Alvaro?" tanya Vera, saat menyadari kehadiran Audrey.

Audrey menepuk jidatnya, dia lupa belum mengabari Alvaro jika akan keluar bersama teman-temannya.

"Gue bagusnya pake alesan apa, nih?" tanya Audrey seraya menatap ke arah teman-temannya, meminta saran.

"Bilang aja kalo malem ini lo mau kerja kelompok sama kita," jawab Felicia. Menurut Audrey jawaban Felicia ada benarnya. Gadis itu mengangguk, lalu mengeluarkan ponsel, dan mengetik pesan untuk Alvaro.

Audrey
Aku izin keluar buat kerja kelompok sama temen, Kak.

Hanya selang beberapa menit, Alvaro membalas.

Alvaro
Iya.

Audrey langsung memasukkan ponsel ke dalam sling bag-nya, kemudian masuk ke dalam mobil bersama ketiga temannya.

***

Suara dentuman musik dan puluhan orang yang meliukkan tubuh di atas dance floor menjadi pemandangan pertama yang Audrey dan teman-temannya saksikan saat mereka memasuki sebuah club. Bau alkohol yang menyengat seolah menyambut kehadiran keempat gadis belia tersebut.

Audrey yang baru pertama kali mengunjungi tempat semacam ini, tanpa sadar bergidik ngeri. Inikah dunia gemerlap yang sering disebut sebagai tempat kebebasan?

Atas ajakan Vera, Audrey mengikuti langkah mereka ke kursi bar sambil memesan minuman berkadar alkohol paling rendah.

"Rame juga, ya, apalagi malam Minggu gini," ucap Vera dengan volume lebih keras, seraya menatap sekeliling.

Sedangkan Audrey memandang sekitar dengan tatapan risih. Belum terbiasa dengan suasana berisik dunia malam.

"Tapi gue baru pertama kali ke sini, takut ketahuan Kak Alvaro," ujar Audrey, benar-benar takut jika Alvaro mengetahui dirinya berada di club.

Felicia mengibaskan tangan seraya menyesap minumannya "Tenang aja, jangan takut. Nggak bakalan ketahuan, kok!"

Lima belas menit berlalu, Audrey masih belum bisa beradaptasi dengan tempat itu. Mungkin karena efek rasa gelisah, gadis itu terasa ingin buang air kecil.

"Eh, gue ke toilet bentar, ya," pamit Audrey yang dibalas anggukan oleh teman-temannya.

Setelah menanyakan di mana letak toilet pada bartender, Audrey langsung bergegas menuju kamar mandi. Gadis itu mencari tempat mandi yang kosong, lantas memasukinya.

Beberapa menit berselang, Audrey keluar dengan wajah lega. Namun, kelegaan itu sirna kala Audrey bertemu seorang pria yang sempoyongan berjalan ke arahnya. Sepertinya pria itu tengah mabuk berat. Dari tatapannya, Audrey benar-benar yakin bahwa pria itu tampak diselimuti hawa nafsu.

"Mau ke mana, Manis?" Pria itu mengerling nakal seraya membelai ringan bahu Audrey yang terekspos. Audrey sontak menyentakkan tangan pria itu, lalu menjauh.

"Minggir, gue mau lewat!" pekik Audrey dengan sisa-sisa keberaniannya.

Pria itu menyeringai. "Nggak akan bisa ...."

Di saat pria itu lengah, Audrey memanfaatkan momen tersebut untuk kabur. Namun, baru beberapa langkah, tangannya tiba-tiba dicengkeram erat oleh pria itu.

"Lepas!" teriak Audrey, berusaha memberontak dari pria itu.

Dengan tiba-tiba, pria tersebut menyeret Audrey menuju parkiran club. Audrey sebisa mungkin berontak, tapi tenaga pria itu lebih kuat darinya, ditambah tidak ada satu orang pun yang mau menolongnya.

BUGH

Saat hendak memasukkan Audrey ke mobil, pria itu disentakkan dengan bogeman mentah yang tepat mendarat di rahangnya. Sontak saja, tubuh pria itu ambruk di tanah dengan darah yang mengucur di hidungnya.

Audrey yang ketakutan, spontan berjengit mundur. Kepalanya terdongak dan langsung bertemu dengan mata elang orang yang telah menyelamatkannya. Di saat itulah nyali Audrey mendadak ciut.

***

pict gaun yang Audrey pake ⬇️

pict gaun yang Audrey pake ⬇️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

TBC

jangan lupa untuk vote dan komen. follow juga Instagram @aniintnputri_ dan @wattpadaniintnptr_

MY POSSESSIVE HUSBAND [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang