CHAPTER 44

140K 7.5K 587
                                    

WAJIB SPAM KOMEN DI SETIAP PARAGRAFNYA.

Audrey berjalan menyusuri koridor yang sepi menuju kelasnya. Namun, tiba-tiba seseorang dengan sengaja menubruk bahunya dari belakang. Hal itu membuat Audrey meringis kecil.

"Hai, Bitch!" Clara yang kini telah berada di hadapan Audrey, menyeringai sinis dengan tangan yang disilangkan di depan dada.

Audrey hanya diam, tidak menanggapi ucapan Clara. Menurutnya itu tidak penting. Dia tidak ingin terlibat masalah apa pun, karena tujuannya ke sekolah hanya satu, yaitu belajar.

Saat Audrey hendak melangkahkan kaki, tangannya dicekal kuat oleh Clara, membuat gadis itu berontak. Audrey yakin kalau tangannya akan memerah.

Audrey menghela napas, merasa lelah karena terus-terusan diusik oleh Clara. "Mau lo apa?"

Clara terkekeh sinis. "Mau gue? Mau gue itu, lo jauhin Bagas, karena Bagas itu cuma milik gue!"

"Siapa lo nyuruh Audrey jauhin gue?"
Tiba-tiba Bagas datang dengan wajah datarnya, lantas menyentakkan cekalan Clara pada tangan Audrey.

"Aku, kan, pacar kamu, Sayang ...," jawab Clara seraya meraih lengan Bagas, lalu mengapitnya.

Dalam sekali entakan, Bagas melepaskan tangan Clara. Dia menatap jijik pada gadis itu. Sudah beberapa kali Bagas menjauh, akan tetapi Clara semakin gencar mendekatinya.

Sejujurnya, Bagas sangat muak pada Clara. Dia tahu bahwa Clara tidak benar-benar cinta seperti yang gadis itu katakan, melainkan hanya sekadar terobsesi. Sudah banyak korban yang Clara bully, bahkan sampai keluar dari sekolah karena orang itu terang-terangan menyatakan cinta pada Bagas.

Bagas meraih tangan Audrey dan menuntunnya untuk berlalu meninggalkan Clara.

"Tangan lo nggak pa-pa, kan, Drey?" tanya Bagas setelah melangkah cukup jauh.

Audrey perlahan melepaskan tangan Bagas saat laki-laki itu mengecek pergelangan tangannya.
Audrey menggeleng sekilas. "Gue nggak pa-pa, kok. Makasih."

Bagas memutuskan untuk mengantarkan Audrey sampai ke kelas karena tidak ingin Clara melabrak gadis itu lagi. Mulai sekarang dia bertekad untuk selalu menjaga Audrey.

"Makasih udah nganter gue sampai kelas, gue masuk dulu, ya," ucap Audrey.

Bagas mengacak gemas rambut Audrey. "Sama-sama. Kalo lo ada apa-apa bilang sama gue, ya."
Sepeninggal Bagas, Audrey segera masuk kelas dan disambut tatapan heran oleh ketiga sahabatnya yang telah datang.

"Tumben dianter Bagas sampe kelas, ada apa?" tanya Vera saat Audrey mulai duduk.

"Ta⸺"

Suara pengumuman yang menginstruksikan agar para siswa kelas XII untuk berkumpul di lapangan, memotong ucapan Audrey.

"Nanti pas istirahat gue ceritain," sambung Audrey.

***

Kantin SMA Nusantara dipadati para siswa kelas XII yang baru saja dibubarkan usai berkumpul di lapangan. Di antara ratusan siswa, Audrey dan ketiga sahabatnya menjadi pengunjung kantin. Mereka tengah duduk di sebuah meja sambil menikmati makanan masing-masing.

'Keke bukan boneka, boneka, boneka'.

Suara nyanyian itu terdengar dari ponsel Felicia yang sedang menonton aplikasi YouTube.

Gadis itu menggeleng-gelengkan kepala, tak habis pikir. "Lady Gaga sama Black Pink menangis melihat video kayak gini trending satu!"

Baik Audrey, Bella, mau pun Vera tidak menanggapi. Mereka hanya saling berpandangan sesaat sebelum kemudian kembali makan.

MY POSSESSIVE HUSBAND [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang