Sepertinya aku sedang terjebak sekarang.
..
.---------------------------------
!!CATATAN!!Untuk percakapan seseorang yang disertai tanda "petik" :
Font biasa : tanda berbicara menggunakan Bahasa Indonesia
Font miring : tanda berbicara menggunakan Bahasa Korea
Font Tebal : tanda berbicara menggunakan Bahasa Inggris--------------------------------
Jae Oppa berjalan menuju sebuah kursi di depan apartemen gue, gue ngikutin dia dari belakang dan duduk di sampingnya dengan grogi.
Dan gue masih bingung. Gue tatap wajah Oppa terus menerus, dan, "astaghfirullahaladzim. Ganteng banget" batin gue.
Jae Oppa belum mengatakan sepatah pun kata, gue pun ikut diem dan cuman ngromed dalam hati.
Gue mikir, pasti Oppa lagi tertekan banget. Wajahnya sampe serius gitu. Gue pingin banget ngehibur dia tapi apa dong?
Dan akhirnya dia natep gue lagi. "Ganteng banget ya allah" batin gue lagi karna hampir kehilangan kewarasan. Ditatap sama Jae Oppa adalah hal yang paling legend dalam hidup gue.
"Kenapa pulangnya lama?" tanya dia natep gue serius. Gue melotot saking takutnya dia natep gitu.
"Oh? Em. Tadi main dulu sama temen" jawab gue.
"Temen? Temen yang pendek itu? Yang pake kalung bentuk hati dan punya bekas luka di bawah mata?" tanya Oppa.
Kalung bentuk hati? Bekas luka di bawah mata? Bentar deh, gue kaga punya temen yang pake kalung hati dan luka di bawah mata. Soora? Dia anaknya tomboy gue nggak pernah lihat dia pake kalung. Jaehwan? Masa laki pake kalung hati? Dan dua-duanya nggak ada bekas luka diwajah mereka.
"Bukan. Temen saya nggak ada yang make kalung hati dan nggak ada bekas luka" jawab gue apa adanya. Jae Oppa masang wajah bingung sambil ngerutin dahi.
"Tadi gue ketemu cewek yang ngaku kalo dia temen lu. Dia ngusir gue, katanya lu nggak bakal balik karna lagi di rumah pacar. Gue hampir balik sih tadi karna nungguin lu lama, tapi lu keburu dateng"
Ucapan Oppa tadi ngebuat gue takut sekaligus ngeri. Ini udah kayak film-film horror tau nggak? Ngaku-ngaku sebagai temen gue padahal gue aja nggak tau dia siapa. Jujur, gue merinding pas Oppa cerita gitu.
"Beneran? Tapi saya nggak punya temen dengan kriteria itu"
Jae Oppa diem lagi. Kayak lagi mikir keras. Gue juga diem karna takut cewek itu siapa.
"Gue pulang dulu. Lain kali gue mau ngomong sama lu" tiba-tiba Jae Oppa pergi ninggalin gue di kursi sendirian.
"Eh, Oppa! Mau ke mana?" jawab gue spontan. Tapi dia nggak jawab sama sekali. Ada apa dengan dia? Siapa cewek itu? Kenapa dia bisa tau gue?
Gue harus mecahin semua teka-teki ini.
***
Jessica membanting pintu kamarnya yang sudah mulai berkarat. Ia marah. Ia sangat marah. Ia membuang semua foto-foto idolanya sembarangan. Beserta semua poster-poster yang ia tempel di dinding kamarnya.
"Berani-beraninya dia, sampai menyuruh Oppa buat nunggu berjam-jam?!!!" Jessica berteriak. Ia sangat marah dengan semua ini. Jessica muak dengan semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FanGirl&IDOL (✔︎)
Fanfiction❝Nggak usah mimpi ya mau ke Korea, sekolah di Korea, hidup di Korea. Kamu ngurus kamar aja masih nggak becus,❞ -Emak *** Kirana Larasati, biasa dipanggil Laras. Adalah seorang mahasiswi berambut pendek sebahu yang mendapatkan beasiswa di Korea. Ia...