Bab 39; Mengintip

222 37 0
                                    

Melelahkan bila kita pikirkan perkataan orang lain-.
..
.

---------------------------------
!!CATATAN!!

Untuk percakapan seseorang yang disertai tanda "petik" :

Font biasa : tanda berbicara menggunakan Bahasa Indonesia
Font miring : tanda berbicara menggunakan Bahasa Korea
Font Tebal : tanda berbicara menggunakan Bahasa Inggris

--------------------------------

Jae terkejut ketika melihat wanita itu adalah orang yang ia cari selama ini. "Wanita berkalung hati!" lirihnya tegas. Jae segera turun dari lantai 2 dan mengintip ditembok lobi apartemen untuk mengawasinya.

"Dia mau ke mana?" lirih Jae lagi. Wanita itu berjalan lurus menuju arah supermarket, namun ia melewati supermarket tersebut dan berjalan lagi. "Gue harus ikuti dia!" Jae pun berjalan mengendap-endap untuk melihatnya lebih jelas.

Wanita itu tetap berjalan lurus tanpa melirik jalanan lain. Jae masih mengikutinya, tempatnya cukup jauh dan Jae mulai curiga apa yang akan dilakukanya.

Jalanan yang wanita itu lewati, sudah memasuki jalanan sepi yang jarang dilewati oleh beberapa orang. Termasuk Jae, ia baru tau kalo ada tempat seperti ini.

"Sepi banget gila di sini" batin Jae. Jae merasa, wanita itu akan melakukan sesuatu di sini. Firasatnya sangat buruk. Bahkan pikiran Jae entah ke mana.

Sebuah jalanan di antara hutan yang lebat, tidak ada kendaraan yang lewat, .. Wanita itu berhenti di sebuah rumah yang sudah tidak terawat.

Jae segera mundur dan mencari tempat untuk mengintip. Ia menatap wanita itu sedang mengeluarkan sesuatu. "Botol?" Jae melihat sebuah botol kecil yang digenggam wanita itu. Dan wanita itu, masuk ke dalam rumah tersebut.

Jae menunggunya selama beberapa menit. Ia tidak berani untuk menyusul wanita itu jika sudah berhenti disuatu tempat. Jae menunggu selama beberapa waktu dan akhirnya wanita itu pergi tanpa melihat Jae.

Merasa sudah aman, Jae mengendap menuju rumah kosong itu. Di mana kondisi rumahnya yang sangat tidak terurus, kotor, rusak, dan horror bagi Jae. Tidak mungkin ini adalah rumahnya. Jae masuk ke dalam rumah itu dan melihat sekitarnya.

"Tadi dia ngapain di sini?" cakap Jae penasaran. Jae melihat-lihat dan ia menemukan sebuah botol yang tadi wanita itu pegang.

Di botol itu terdapat sebuah label yang bertuliskan "triazolam?" lirih Jae. Jae langsung menyalakan handphone nya untuk mencari nama itu di sebuah website.

Betapa terkejutnya Jae ketika membaca artikel yang menjelaskan tentang cairan itu. Jae menutup mulutnya dan memiliki firasat yang sangat buruk tentang botol ini.

***

Soora menyelesaikan kelas kuliahnya hari ini. Ia berjalan sendirian menuju mesin minuman dan duduk di sampingnya. Soora menengguk kaleng berisi soda itu dan membuangnya ke tempat sampah.

Tiba-tiba Laras berjalan melewatinya sambil memainkan ponselnya. Laras tidak melirik Soora sedikitpun. "Dia udah ngelupain gue?" batin Soora penasaran. Ia belum bisa menerimanya.

"Soora!" seru Jaehwan yang datang dan duduk di samping Soora. "Aish! Kaget gue!" Soora menepuk lengan Jaehwan keras. "Hehe. Lu kangen Laras ya?" tanya Jaehwan yang ternyata melihat Soora menatap Laras sedari tadi.

"Hah? Apaan! Lu kali yang kangen!" Soora tidak terima perkataan Jaehwan. Jaehwan memilih untuk diam dan mengiyakan perkataan Soora.

"Gue juga kangen Laras kok. Hari ini gue mau nglewatin apartemenya. Sambil modus mau les. Hahaha" cakap Jaehwan. Jaehwan jarang mengambil arah lesnya melewati apartemen Laras, namun hari ini ia akan mengambil arah apartemen itu.

"Tumben lewat situ?" tanya Soora. Jaehwan mengangguk pelan "pingin aja" lirihnya.

Jaehwan pun akhirnya pulang dari kampus dan berniat langsung mendatangi tempat lesnya. Jaehwan membawa tas gitarnya dipunggung.

Jaehwan berjalan melintasi apartemen Laras, dan menatap apartemen itu cukup lama sambil memikirkan pemilik apartemen nomor 30.

Di tempat les, Jaehwan mengajari anak-anak yang usianya lebih muda darinya. Ia mengajari mereka memainkan alat-alat musik yang sudah ia kuasai, dan mendapatkan bayaran sesuai kontrak yang dijanjikan. Ia les, sambil bekerja.

Musik sudah menjadi separuh hidup Jaehwan. Jaehwan sangat menyukai musik, seperti pop, hip hop, ballad, R&B adalah favoritnya. Jaehwan mendalami ilmu musik sejak ia masih dini.

Akhirnya kegiatan les Jaehwan berakhir di pukul 17.00. Jaehwan pun berniat pulang melintasi apartemen itu lagi. Jaehwan belum puas untuk modus di sana.

Ketika Jaehwan sampai di apartemen itu, ia melihat seorang laki-laki berambut blonde dan berkacamata. "Jae Hyung Day6?" lirihnya.

Jaehwan penasaran mengapa Jae sering mengunjungi apartemen Laras. Ia curiga denganya. Laras bilang kalau dia tidak ada hubungan spesial dengan Jae. Hubungan mereka berdua hanya sebatas fans dan idol, tidak lebih.

Merasa penasaran, Jaehwan mendekati Jae. Jae terkejut melihat Jaehwan yang datang secara tiba-tiba dan menunduk 90derajat di hadapanya.

"Halo. Saya Kim Jaehwan. Hyung masih mengenali saya kan?" cakap Jaehwan. Jae ikut membungkuk. "Ah.. Jaehwan yang sama Laras kan?" Jae memastikan. Jaehwan mengangguk.

Jae dan Jaehwan pun duduk di sebuah taman depan apartemen. Jaehwan sangat tidak menyangka ia bisa duduk bersama seorang idol terkenal. Jae Day6.

"Ah.. Hyung, apa saya boleh menanyakan sesuatu?" tanya Jaehwan yang dibalas anggukan dari Jae.

"Boleh. Ada apa?"

"Hyung mengapa seringkali ke sini? Apa karna Laras?" tanya Jaehwan to the point. Walaupun ucapan Jaehwan agak sedikit gagu di hadapan Jae.

Jae menggelengkan kepalanya. "Oh. Bukan.. Gue ke sini, karna sahabat gue tinggal di sini. Sahabat gue pemilik kamar nomor 29, di samping Laras. Makanya gue sering ke sini." jelas Jae. Jaehwan mengangguk paham dengan ucapan Jae.

"Jaehwan sendiri? Ke sini mau ketemu Laras atau cuman lewat?"

"Hmm.. Cuman lewat. Saya habis pulang les" jawab Jaehwan kaku.

"Oh. Tumben nggak sama Laras? Gue juga jarang liat Laras akhir-akhir ini. Bahkan kata sahabat gue, dia sering pulang malem. Nggak kaya biasanya" ucapan Jae membuat Jaehwan terkejut. Jaehwan yakin ini semua adalah pengaruh pertemanannya dengan Jessica.

"Sebenarnya hubungan saya dan Laras akhir-akhir ini renggang karna suatu alasan"

***

TERIMA KASIH sudah membaca part 39!
semoga kalian syuka^
Jangn lupa voment nya ya guys!
♡︎
bye

FanGirl&IDOL (✔︎)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang