Bagian Delapan

4.6K 620 35
                                    

    "Kau datang juga ternyata?"

    Laki-laki itu menoleh tetapi tidak membalas. Mereka tidak bermusuhan atau apapun, hanya saja mereka memang tidak begitu dekat sampai harus saling menyapa satu sama lain.

    "Aku masuk duluan." perempuan yang berada di antara mereka langsung berjalan begitu saja tanpa menunggu jawaban.

    "Kau datang untuk menemani calon istrimu atau menemui wanita lain?"

    Duke Jeon melirik sekilas. "aku rasa lebih baik kau urusi saja, urusan mu sendiri."

    Sementara Duke Kim tertawa. "Jangan sampai menjadi lemah hanya karena wanita, mereka hanya alat."

    "Aku tidak perlu diajari, lebih baik kau susul saja calon istrimu itu." Duke Jeon terlihat tidak peduli.

    Duke Kim mendengus kecil, lalu berjalan meninggalkan laki-laki yang lebih muda darinya itu.

~

    "Oh, selamat datang tuan Duke." Sowon membungkuk anggun dan diikuti oleh yang lainnya.

    "Nona Adreen memang pandai membuat pesta yang berkelas."

    "Terimakasih banyak atas pujian anda tuan." Sowon memasang senyum, namun semua yang di sana juga tahu, tidak ada ketulusan di dalam senyum itu.

    Yuna menyenggol lengan Eunha, membuat temannya itu menoleh dengan wajah kebingungan.

    "Ada apa?" tanya Eunha dengan berbisik.

    "Lihat di arah pintu masuk, bukankah dia Duke Jeon." Yuna mengarahkan dengan dagunya,  dia juga tidak mau menoleh karena takut ketahuan.

    Eunha mencoba melihat sekilas, dan ternyata itu memang Duke Jeon. Eunha jadi bingung untuk apa laki-laki itu datang ke tempat ini? Yang pasti Eunha tahu itu bukan untuk Eunha.

    "Dia datang kemari untuk menemui kamu atau bukan?"

    Eunha hanya bisa mengangkat bahu, walau dia sangat yakin laki-laki itu pasti ingin menemui orang lain.

    "Nona Calarice, senang bertemu dengan anda. Saya Yerin Aira Vareez dari kediaman Vareez."
   

    "Senang bertemu dengan anda nona Vareez, anda seperti yang orang-orang katakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


    "Senang bertemu dengan anda nona Vareez, anda seperti yang orang-orang katakan. Anda cantik seperti seorang Dewi." Eunha benar-benar mengagumi wajah perempuan di depannya, tidak hanya wajah saja, tetapi aura yang perempuan itu keluarkan juga menunjukkan kecantikannya.

    "Anda bisa saja. Anda juga sangat cantik." Yerin tersenyum mendengar apa yang Eunha katakan.

    Eunha tertawa kecil menanggapinya. Karena dia masih sibuk melirik ke arah pintu masuk, dan laki-laki itu masih berada di sana.

     "Apa anda datang bersama calon suami anda?"

    "Selamat pagi tuan Duke. Sayang sekali tetapi saya datang sendiri hari ini," balas Eunha dengan sesopan mungkin.

Duke's Wife [Taerin-Eunkook] [End] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang