Bagian Dua Puluh Empat

4.5K 661 181
                                    

Aku dah bilang ya :(
Khusus minggu ini aku gak bisa up setiap hari, tapi aku udah usaha in up kan? Jangan nungguin aku, karena udah aku kasih tau sebelumnya.
Part ini aku buat biar kalian tahu, aku bukanya gak mau up, aku lagi sibuk ujian, jadi harap dimaklumi :)

~~~~~~~~

    Eunha tersenyum saat turun dari mobilnya, apa lagi saat laki-laki yang membukakan pintu mobil itu tersenyum lalu mengulurkan tangannya.

    "Apa anda sudah menunggu lama?"

    "Tidak, aku juga belum lama datang." Duke Jeon memajukan dirinya lalu mengecup dahi perempuan di hadapannya.

    Eunha sedikit ter mundur karena kaget, namun laki-laki itu menahan dengan cara lengannya di lingkarkan pada pinggang Eunha dan menarik perempuan itu agar mendekat kembali.

    "Tuan!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    "Tuan!"

    "Kamu harus terbiasa, sampai kapan kamu mau terus-menerus terkejut saat kita melakukan kontak fisik?"

   "S-Saya hanya belum terbiasa."

    Laki-laki itu mendengus. "Kalau begitu kamu harus mulai belajar terbiasa mulai sekarang."

    Eunha menatap wajah Duke Jeon, laki-laki itu dulu selalu menunjukkan wajah dinginnya kepada Eunha, dia juga selalu menatap Eunha dengan tatapan tidak peduli. Sebenarnya sejak kapan tepatnya laki-laki ini berubah?

    "Ayo teman mu pasti sudah menunggu."

    Eunha menganggukkan kepalanya, Duke Jeon melepaskan rangkulan nya, dan kembali menggenggam tangan Eunha.

    "Tuan, sebenarnya kenapa anda begitu memaksa saya untuk mencari perhiasan? Bukankah saya sudah punya banyak? "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


    "Tuan, sebenarnya kenapa anda begitu memaksa saya untuk mencari perhiasan? Bukankah saya sudah punya banyak? "

    "Ya untuk sesuatu, nanti aku beritahu jika aku sudah menemukan yang cocok."

    "Anda yang akan mencarinya?"

    "Iya, karena hanya aku yang tahu, mana yang cocok."

     Eunha mengerutkan dahinya, tapi tak mau ambil pusing, dan memilih diam mengikuti kemauan laki-laki itu.

Duke's Wife [Taerin-Eunkook] [End] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang