Sudah dua minggu berlalu semenjak kejadian di restoran. Yerin selama beberapa hari kemarin secara rutin datang ke Kediaman Jeon, tidak hanya dia Yuna dan Sowon juga, mereka benar-benar khawatir dengan keadaan teman mereka itu.
"Suaminya tidak akan tinggal diam saja, lagi pula temanmu itu sudah baik-baik saja kan?"
Yerin yang sedari tadi menatap layar ponselnya mendongak menatap laki-laki yang sedang sibuk dengan berkas-berkas di meja kerjanya.
Hari ini entah ada apa, laki-laki itu meminta Yerin ikut ke kantor nya.
"Apa anda tahu yang terjadi dengan Lady Tanner?"
"Perempuan itu sepertinya sudah tidak ada harapan, sepertinya keluarganya juga tidak berani membelanya, terakhir aku dengar si dia di bawa pergi kesalah satu tempat kerabatnya yang jauh dari kota, mungkin dia dibuang?"
"Tuan! Jahat sekali ucapan anda!" ucap Yerin.
"Perempuan itu hanya mempermalukan keluarganya, karena kelakuannya yang seperti itu. Lagi pula siapa yang setiap hari menggerutu tentang perempuan itu? Kamu kan?"
Yerin berdecak sebal, lalu kembali fokus pada ponselnya.
~
"Kamu benar-benar sudah tidak apa-apa kan?"
"Astaga ini sudah lewat dua minggu, sekarang aku tentu sudah baik-baik saja."
Yerin terkekeh. "Yuna setiap kita bertemu kamu selalu saja bertanya hal yang sama."
Eunha menganggukkan kepalanya, teman-teman nya itu memang terlalu khawatiran.
"Tapi ngomong-ngomong, kenapa suasana di sana seperti itu ya?"
Mereka semua menoleh ke arah meja lain yang di isi oleh para laki-laki.
"Mereka semua memang kaku, kecuali suami Yuna."
"Benar lihat wajah suami mu Yuna, dia seperti sedang menahan sesuatu."
Yuna menatap wajah suaminya, lalu terkekeh. "Dia bilang mereka sedang ada masalah, sepertinya mulai ada pergolakan antara para bangsawan dan anggota kerajaan."
"Tapi sungguh, aku masih tidak percaya, kak Sowon benar-benar bertunangan dengan putra mahkota! Wah perempuan ini benar-benar ini menjadi Ratu ternyata."
"Tutup mulut kamu, ini belum resmi! Aku juga tidak tahu jalan pikir kakakku! Dia sepertinya sudah gila karena menyetujuinya begitu saja." Sowon menatap Yerin seolah ingin menusuk kan garpu yang ada di genggamannya pada perempuan yang menatapnya jahil.
"Kak Yerin sendiri bagaimana? Wah minggu depan kamu benar-benar akan menikah. Ya Tuhan tolong setelah ini jangan ada masalah lagi, aku pusing sekali dengan kejadian-kejadian tidak masuk akal yang terjadi kepada kalian."
"Benar, semoga tidak ada masalah apapun lagi, aku bisa cepat tua jika memikirkan kalian yang terus menerus terlibat dalam masalah." Sowon memijat kepalanya, tahun ini benar-benar banyak sekali masalah yang terjadi.
Yerin meringis. "aku juga berharap seperti itu, masalah seperti datang tiada akhir."
"Tapi untung saja kalian memiliki para laki-laki itu, mereka harus melindungi kalian."
Eunha tersenyum, lalu menoleh ke arah sang suami berada dan pandangan mereka berdua tanpa sengaja bertemu. Laki-laki itu tersenyum yang mana membuat Eunha juga ikut tersenyum.
Akhir-akhir ini Duke Jeon benar-benar bersikap sangat manis. Seperti menyuapi Eunha makan, mengusap kepala Eunha sampai perempuan itu tertidur pulas, laki-laki itu juga selalu pulang saat makan siang, hanya agar Eunha tidak makan sendirian dan setelahnya kembali lagi ke kantor benar-benar melakukannya banyak hal yang membuat Eunha tidak bisa berhenti tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duke's Wife [Taerin-Eunkook] [End] ✔
Fanfiction[Drama/Romance] [R+15] Yerin harus menikah dengan Duke Kim karena titah dari Raja. Sementara Eunha menikah dengan Duke Jeon karena perjodohan yang sudah berlangsung sejak mereka kecil. Dua pria yang menjadi incaran para wanita dalam pergau...