Bagian Dua Puluh

4.8K 660 164
                                    

Warning 15+
Guys ini ada adegan kecup-kecup manjah #plak ,tolong jangan di baca pas puasa ya  🙈🙈🙈🙈🙈

~~~~~~

    Setiap perempuan pasti ingin menikah dengan laki-laki yang mereka cintai dan mencintai mereka juga. Lalu apa yang terjadi jika tiba-tiba harus menikah dengan orang yang tidak kamu cintai, dan bahkan orang itu mungkin menganggap status pernikahan adalah hal main-main.

    Seperti Eunha, dari awal dia tidak mencintai Duke Jeon, begitu juga dengan laki-laki itu yang tidak mencintai dirinya.  Tapi sekarang semua berubah, Eunha merasa bodoh karena tidak bisa menahan perasaannya sendiri, rasanya sangat menyesakkan saat tahu hal ini akan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri.

    Dia tidak paham saat laki-laki itu mengatakan bahwa, Eunha tidak perlu memikirkan tentang hubungan laki-laki itu dengan mantan kekasihnya. Memangnya perasaan bisa diatur seenaknya?

    Eunha mengerang kecil saat merasakan usapan lembut di pipinya, rasanya agak menggelitik, apa lagi saat telinga tanpa sengaja tersentuh. Telinga memang salah satu bagian sensitif dari tubuh Eunha.

    "Eunha, bangun kamu harus makan malam."

    Eunha tidak menghiraukan panggilan itu, dia kembali meringkuk mencari tempat nyaman untuk meneruskan tidurnya. Sepertinya sudah lama sekali Eunha tidak tidur senyenyak ini, dan lagi kenapa tiba-tiba ranjangnya terasa begitu nyaman?

    "Eunha, setelah bersih-bersih dan makan malam kamu boleh melanjutkan tidur mu, sekarang kamu harus bangun dulu."

    Eunha menepis pelan tangan yang mengusap pipinya, dia benar-benar tidak ingin bangun sekarang.

    Tapi beberapa detik kemudian Eunha tersadar akan sesuatu, ranjang nyaman, dan suara yang bisa Eunha dengar dengan jarak sedekat ini, juga usapan lembut di pipinya. Siapa yang berada di atas ranjang bersama dengannya?

    Eunha membuka matanya, dan langsung terduduk di atas ranjang, yang mana membuat nya merasa pusing karena gerakan tiba-tiba itu.

    "Kenapa kamu bergerak tiba-tiba seperti itu?"

    Perempuan itu mengerang kecil sambil memijat dahinya. "K-kenapa saya bisa ada di sini?"

    Eunha menyadari bahwa ini bukan kamarnya, karena warna selimut yang menutupi nya, berbeda dengan yang terakhir kali Eunha lihat.

    "Aku yang membawa kamu ke sini."

    Eunha tidak begitu ingat dengan apa yang terjadi, setelah bertemu Duke Jeon di depan perpustakaan, lalu dirinya menangis dan ... Ah dia ingat, dia memeluk laki-laki itu dan Duke Jeon menggendongnya.

    "Maafkan saya."

    "Untuk apa?" tanya Duke Jeon, laki-laki itu mengulurkan tangannya untuk merapikan rambut Eunha yang berantakan karena baru saja bangun tidur.

    "Saya lagi-lagi melakukan hal yang menyusahkan untuk anda, maafkan saya."

    Eunha bisa mendengar helaan napas dari laki-laki itu, sepertinya dia memang benar-benar menyusahkan.

    Namun tiba-tiba Duke Jeon menangkup kedua sisi pipi Eunha dengan kedua telapak tangannya, membuat perempuan itu mendongak dan menatap tepat ke arahnya. "Berhenti meminta maaf, kalau kamu melakukannya maka aku akan menciummu."

    Sebuah kecupan ringan mendarat di bibir cherry milik Eunha, tentu saja perempuan itu terkejut bukan main, tetapi tentu saja wajah terkejut Eunha adalah hiburan sendiri untuk Duke Jeon.

Duke's Wife [Taerin-Eunkook] [End] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang