Beberapa bulan kemudian~
Pagi hari seperti biasanya, dimana jeongin berangkat kerja dan taera tetap berada dirumah. Setelah beberapa bulan yang sulit mereka lalui karena jeongin terus-terusan mendapat telepon dari taera mengenai perutnya yang merasa sakit, namun kali ini taera dijaga oleh sahabat baiknya sejak SMP dulu bernama Jung daewang.
Daewang yang tinggal terpisah dari orangtuanya itu kini memilih tinggal bertetangga dengan taera yaitu diseberang area ruang apartemen taera. Daewang sangat peduli dengan taera, terutama sekarang ketika ia mengetahui bahwa taera sedang hamil dan akan segera melahirkan, daewang biasanya berkunjung ke apartemen taera di jam yang cukup siang karena ia harus membereskan apartemennya pula.
#skip
Sekitar jam 10 pagi, daewang datang ke apartemen taera. Ia melihat taera yang sudah besar perutnya itu sedang duduk santai didepan tv sambil memakan buah-buahan yang dihadiahkan olehnya waktu itu, taera yang mengenakan daster sangat menikmati aktivitasnya hingga tidak menyadari bahwa daewang sudah duduk disebelahnya mengamatinya memakan buah."Anj!!..yakk kau ini daewang-ah, mengapa tidak bilang kalau datang...hampir saja aku menyebutmu sembarangan tadi..". Taera terkejut dan hampir menyebut kata kasar kepada daewang.
"Hahaha...mianhaeyo bumil...lagian kamu asik banget makan buahnya sampe gak nyadar aku datang". Daewang tertawa.
"Lain kali salam dulu dong biar aku tau kamu datang...untung aja aku nggak pegang pisau tadi, kalau gak udah-". Ucapan taera terhenti karena daewang langsung menutup mulut taera menggunakan tangannya.
"Is is...bumil gak boleh ngomong sembarangan, gak baik...". Titah daewang kepada taera kemudian melepaskan tangannya.
"Ups...hehehe". Taera menyengir tidak bersalah.
"Umm kamu mau minum apa daewang-ah...biar aku buatkan". Tawar taera.
"Ah gak usah...aku kenyang, lagian aku kesini juga buat jagain kamu...bukan sebagai tamu taera-ah..". Tolak daewang.
"Hmm baiklah kalo begitu...nih buah, enak tau yang kamu bawa waktu itu...". Taera sambil menyuapkan buah tersebut ke mulutnya.
Kedua sahabat tersebut saling berbincang setelah beberapa lama sudah jarang bertemu.
Tetapi beberapa menit setelahnya, taera merasakan nyeri yang luar biasa di area perutnya. Taera langsung mengaduh kesakitan sedangkan daewang panik dan langsung membawa taera keluar rumah sakit menuju mobilnya untuk memeriksa keadaan taera dirumah sakit.
Untung saja jarak apartemen tempat tinggal mereka cukup strategis, jadi jarak untuk pergi ke rumah sakit tidak terlalu jauh dan taera masih bisa menahan rasa nyerinya yang luar biasa. Sesampainya dirumah sakit, taera langsung mendapat penanganan intensif dari perawat dan dokter dirumah sakit tersebut. Daewang pun dengan sigap langsung menelpon jeongin, meskipun ia tidak ingin mengganggu pria tersebut bekerja. Namun demi taera, daewang harus melakukan hal tersebut.
"Yeoboseyo..jeongin-ah".
"Yeoboseyo daewang-ah..ada apa? Apa lagi yang terjadi pada taera".
"Begini jeongin-ah, kamu bisa nggak izin dulu sama atasanmu untuk pulang. Aku lagi dirumah sakit, tadi taera bilang perutnya sakit sekali. Jadi aku khawatir dan langsung kubawa dia kesini". Jelas daewang dengan berat hati.
Sontak jeongin terdiam sebentar karena mendengar istri kecilnya itu masuk rumah sakit.
"Yeoboseyo...jeongin-ah". Panggil lagi daewang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Stray Kids NC18+] Adik Tiri || Yang Jeongin (Completed)
Sonstiges"aakkhh oppa....tolonghhh lepas oppahhhh". "tubuhmu menggoda sayang...". jeongin kemudian memasukkan juniornya. NC 18++ Harap kebijakannya dalam membaca