08

10.1K 141 2
                                    

      
       Tuan dan Nyonya Yang telah kembali dari bulan madu mereka, tuan Yang langsung menjemput jeongin dan taera pulang kerumah sedangkan nyonya Yang langsung pulang kerumah karena kelelahan.

     
      Sesampainya dirumah, taera langsung memeluk ibunya yang sedang duduk santai diruang tamu dengan koper yang masih ada didekatnya. Sementara jeongin langsung masuk ke kamarnya karena ia ingin segera tidur padahal tidak mengantuk.

#skip

2 bulan setelahnya

     Taera merasa tidak enak badan dimana ia terus terusan keluar masuk kamar mandi namun hanya air yang dimuntahkannya hingga wajahnya menjadi pucat, nyonya Yang pun mencoba untuk membawa taera ke rumah sakit. Sesampainya dirumah sakit, taera langsung diperiksa oleh dokter sementara nyonya Yang harap harap cemas dengan keadaan putrinya itu.

     Beberapa menit setelahnya, dokter telah selesai memeriksa kondisi taera. Betapa terkejutnya nyonya Yang mendengar bahwa taera positif hamil dan taera juga tidak menyangka bahwa kesalahan yang pernah ia lakukan bersama jeongin itu memberikan dampak yang tidak pernah dibayangkan olehnya.

     Nyonya Yang murung sepanjang jalan pulang begitu juga taera. Sesampainya dirumah, nyonya Yang langsung masuk ke kamar tanpa bertanya apapun pada putrinya karena kini ia sedang down.

     Malam harinya, setelah selesai makan malam. Tuan Yang menyadari bahwa istrinya murung sedari tadi entah kenapa.

"Kamu kenapa? Murung terus dari tadi kuperhatikan". Tanya tuan Yang sembari duduk santai diruang tengah bersama nyonya Yang.

"Taera hamil". Nada lemes nyonya Yang.

"APA!! YANG BENAR KAMU!". Tuan Yang langsung meninggikan nada bicaranya.

"Hiks..hiks..itu benar..hiks..tadi siang kubawa dia ke dokter hiks..hiks..dan hasilnya positif hamil hiks..". Nyonya Yang langsung menangis.

     Tuan Yang mengepalkan tangannya dan mengeraskan rahangnya, tuan Yang langsung berteriak memanggil kedua anaknya itu.

"JEONGIN!! TAERA!! SINI KALIAN!".

     Taera turun duluan dengan wajah lesu karena terus terusan mual disusul oleh jeongin yang penuh kebingungan.

"Ada apa appa? Mengapa berteriak?". Tanya jeongin.

"Duduk kamu!". Tuan Yang tidak bisa meredam emosinya.

"Taera, apa benar kamu hamil?". Tanya tuan Yang intensif.

"N-ne appa". Taera menunduk.

"Siapa yang menghamilimu?". Tanya lagi tuan Yang dan membuat taera maupun jeongin membeku seketika.

"Appa bertanya taera tolong dijawab, siapa yang menghamilimu?". Tuan Yang sedikit memelankan nada bicaranya.

"Oppa jeongin appa". Dengan berat hati taera mengucapkan nama jeongin.

"APA!!". Nyonya Yang berteriak.

"JADI KAMU YANG HAMILIN TAERA!! KURANG AJAR KAMU". Nyonya Yang meneriaki jeongin dari tempat duduknya.

     Sementara tuan Yang langsung berdiri dari posisinya dan mengajak jeongin untuk ke ruangannya.

"Jeongin-ah ikut appa ke ruangan, ada yang ingin appa bicarakan sama kamu perihal ini". Tuan Yang sambil berjalan melewati jeongin. Sementara jeongin hanya bisa menundukkan kepalanya sembari mengikuti sang ayah menuju ruangannya.

     Sesampainya diruangan, tuan Yang maupun jeongin tidak dalam posisi duduk. Tuan Yang bertanya intensif kepada jeongin.

"Jeongin-ah, mengapa kamu melakukan ini?". Tuan yang dengan nada sedang.

"A..e..itu appa..". Jeongin gugup.

"Jawab yang jelas Yang Jeongin". Tegas tuan Yang.

"Jeongin terlalu nafsu appa jeongin tidak bisa menahannya". Jawab jeongin dengan lancar.

"Hmm begitu ya? Kamu sadar? Apa yang kamu perbuat?". Tuan Yang sambil memegang tangan kanannya dibalik punggung.

"S-sadar appa, jeongin mengaku salah". Jeongin masih saja menunduk.

"Kamu tau kan? Perbuatanmu ini bisa membuat nama baik appa tercemar?__APPA SUDAH SUSAH PAYAH CARI UANG UNTUK KAMU SEKOLAH DAN KULIAH!!! TAPI APA BALASANMU HAH!! DASAR ANAK TIDAK TAU DIRI". Tuan Yang menghadiahi tiga kali tamparan dipipi kirinya hingga jeongin terjatuh.

    Tuan Yang menarik baju jeongin hingga jeongin kembali ke posisi berdiri.

"APPA TIDAK PERNAH MENGAJARKANMU BERBUAT TIDAK BAIK YANG JEONGIN". Tuan Yang menghajar jeongin hingga memar disudut bibirnya.

"APPA MALU MEMBERIKAN MARGA YANG DIDALAM NAMAMU!!". Tuan Yang kembali menghajar jeongin.

"SEKARANG KAMU HARUS TANGGUNG JAWAB!! KALAU TIDAK APPA AKAN MASUKKAN KAMU KE PENJARA YANG JEONGIN!". Tuan Yang kembali menghajar jeongin.

     Taera pun datang dan menangis dihadapan tuan Yang sembari memohon untuk tidak menghajar jeongin lagi.

"Huaaaa appa...hiks..hiks...appa jangan hiks...hajar oppa lagi hiks..hiks...kasihan oppa hiks..hiks...taera mohon appa hiks..hiks...". Taera berlutut dihadapan tuan Yang.

     Tuan Yang menyudahi menghajar jeongin dan hendak keluar dari ruangan tersebut.

"Lusa appa akan nikahkan kalian berdua tentunya tanpa perayaan apapun". Singkat tuan Yang kemudian keluar dari ruangan tersebut.

"Oppa...hiks..oppa baik-baik aja kan? Hiks..". Taera menghampiri jeongin yang sudah babak belur karena dihajar oleh tuan Yang.

"Aargghhhh jangan disentuh taera..". Jeongin merasa kesakitan di area wajahnya.

"M-mian oppa...tunggu disini oppa akan kubawakan kompres". Kemudian taera pergi menuju dapur meninggalkan jeongin yang terbaring dilantai ruangan appanya itu.

#skip

    Hari semakin larut, taera maupun jeongin tidak bisa tidur karena insiden tadi. Dimana jeongin merasakan berkedut area wajahnya sedangkan taera menangis terus hingga rambutnya berantakan dan wajah dan baju tidurnya menjadi kusam dan lusuh, jeongin pun memutuskan untuk menghampiri taera dikamarnya. Jeongin mengetuk pintu taera kemudian masuk ke dalam kamar.

     Jeongin merasa sangat bersalah karena sudah membuat adiknya hamil dan menanggung beban diusia yang masih terbilang dini untuk hamil serta mengurus semuanya nanti.

"Taera". Panggil jeongin.

"Hiks..hiks..hiks...n-ne oppa hiks..hiks..". Taera menoleh dan masih sesegukan.

"B-boleh oppa duduk?". Tanya jeongin sedikit gugup. Taera hanya menganggukkan kepalanya pertanda setuju.

"Taera, oppa minta maaf karena sudah merusak masa depanmu..mungkin kesalahan oppa tidak bisa dimaafkan, tetapi oppa berusaha untuk memperbaikinya taera..". Jeongin menunduk. Taera masih saja sesegukan.

     Kemudian jeongin memeluk taera erat sembari mengelus lembut rambutnya yang sedikit kusut. Tetapi tangis taera kembali menjadi dan memukul mukul dada jeongin.

"Huaaaa hiks..hiks..oppa jahat hiks..hiks...huaaa oppa jahat hiks..kenapa oppa lakuin itu hiks..hiks...oppa jahat hiks..". Taera memukul jeongin dengan sisa tenaga yang dimilikinya.

"Iya oppa tau oppa jahat, tapi oppa ingin memperbaiki semuanya taera..oppa ingin bertanggung jawab..". Jeongin tidak melepaskan pelukannya.

    Karena taera sudah terlalu lemas, akhirnya taera pingsan.

"Yakk taera..". Jeongin membaringkan perlahan tubuh taera dan mengambil minyak herbal untuk diusap ke hidung taera agar ia sadar.

    Setelah taera sadar, jeongin memutuskan untuk kembali saja ke kamarnya daripada membuat taera semakin menangis dan drop.

#skip

T.B.C

    

[Stray Kids NC18+] Adik Tiri || Yang Jeongin (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang