4 tahun setelahnya
"Saengilchukha hamnida...saengilchukha hamnida...saranghaja taejeongie...saengilchukha hamnida....". Jeongin dan taera menyanyikan bersama-sama lagu ultah untuk taejeong.Alhasil taejeong terbangun dari tidurnya dan menatap heran kedua orangtuanya itu. "Ayo tiup lilinnya sayang..". Taera memerintahkan taejeong untuk meniup lilin kue ulang tahunnya. Taejeong meniup lilinnya dan masih bingung dengan apa yang dilihatnya, "hahaha...anak appa lucu banget...hari ini kan hari ulang tahun taejeongie...dan sekarang taejeong sudah berusia empat tahun..". Jelas jeongin.
"epat ahun? Ongie udah betal ya?". Cadel taejeong. "Iya sayang...". Taera sambil tersenyum. "Holee...holee...ongie udah betal..holee...nati bitha atu eomma holee...". Taejeong langsung berdiri dan lompat-lompat dikasurnya.
"Udah udah sayang...nanti ngompol, sekarang suapin appa sama eomma dulu dong..". Pinta jeongin. "Alasseo appa..". Taejeong duduk dikasurnya dan mulai memotong kue ulang tahunnya yang dibantu oleh taera. Kemudian taejeong mulai menyuapi taera dan jeongin yang terakhir dia memakan kue tersebut, taejeong sangat gembira dengan pertambahan usianya yang kini menginjak 4 tahun. "Taejeongie tidur lagi ya...ini masih tengah malam". Pinta jeongin sambil mengelus kepala taejeong. "Tapi..ue na imana?(tapi kuenya gimana)". Cadel taejeong. "Kan taejeongie masih bisa memakannya besok...nanti eomma akan taruh dikulkas supaya bisa dimakan lagi besok ne". Jawab taera. "Umm alasseo eomma...ongie bobo agi ne..jaljjayo appa eomma..". Setelah selesai membersihkan mulut dan tangannya menggunakan tisu basah, taejeong kembali tidur dengan pulas.
#skip
Keesokan paginya, jeongin bersiap untuk berangkat ke kantornya. Tidak lupa mereka sekeluarga sarapan bersama untuk memulai hari.
Ya, jeongin sudah tidak lagi bekerja direstoran cina itu. Ia sudah membangun perusahaan sendiri dengan modal dari gajinya bekerja direstoran cina dan juga sisa transferan dari tuan Yang. Meskipun perusahaan tersebut baru berjalan selama setahun, tetapi setiap bulannya pemasukan perusahaan tersebut meningkat stabil. Perusahaan jeongin bergerak dibidang distributor pakaian dan skin care, ide tersebut muncul dari keseharian taera yang selalu kebingungan ketika sabun cuci muka atau krim miliknya habis. Bukan berarti jeongin tidak mampu membelikan barang tersebut untuk istrinya, tetapi jeongin juga memikirkan taejeong dan biaya sewa apartemen. Maka dari itu jeongin memutuskan untuk membuka usaha tersebut dan sudah cukup dikenal banyak orang karena harganya yang murah tetapi kualitasnya terjamin aman dan berlisensi great qualition dari pemerintah.
Setelah pendapatan perbulan semakin naik, barulah jeongin memutuskan untuk membeli sebuah rumah sederhana dengan dua kamar, satu kamar mandi, dapur, ruang makan, ruang keluarga, ruang tamu, dan ruang kerja. Meskipun jeongin sudah kaya, tetapi ia tidak ingin memanjakan putra sulungnya itu dan mengajarkan untuk tetap hidup sederhana. Ia tidak ingin putranya nanti menjadi seperti dirinya dahulu yang selalu dimanja ketika masih ada ibu kandung, apapun kemauannya selalu diturutin hingga sang ibu meninggal dan dirinya menjadi boros serta selalu menghamburkan uang, tetapi semua itu adalah masa lalu bagi jeongin yang dapat dijadikan sebagai pelajaran untuk masa depan dirinya maupun keluarganya.
Semuanya telah selesai sarapan, taera sibuk memasang dasi untuk jeongin. Sementara taejeong membantu membawakan tas kerja jeongin yang cukup berat bagi anak seusia dirinya, meskipun awalnya jeongin menolak taejeong untuk melakukan itu tetapi taejeong kecil selalu berkata "ongie uat appa...ongie alus uat, alo nggak uat nati ongie ga bitha indungi eomma..".
Jeongin selalu memberi taejeong kecupan dipipi karena sudah mau bersusah payah membawakan tas kerjanya, kemudian taejeong akan pergi ke ruang tengah untuk menonton tv. Setelah taera selesai memakaikan dasi dan juga jas kepada jeongin, barulah jeongin memberinya sebuah kecupan dibibir dan kening serta mengucapkan satu kalimat yang membuat taera tersenyum lebar "kamu cantik hari ini, makasih ya...nanti malam aku pulang jangan lupa berhias secantik ini juga". Setelah itu jeongin keluar dari rumah dan mengendarai mobil hyundai miliknya menuju kantor.
Taera memandangi mobil suaminya hingga tidak nampak lagi oleh mata, taera menyusul taejeong yang sedang sibuk menonton kartun dan memeluk mainan robot trasformers kesayangannya yang diberinya nama bamie. Robot tersebut merupakan pemberian dari jeongin ketika ia berulang tahun ke tiga tahun.
"Taejeongie...appa punya hadiah untuk kamu"
"Adiah?"
"Iya...nih..robot transformers namanya bumble bee..."
"Aaa...bamie bamie..."
"Loh kok bamie? Ikutin appa...bumble bee"
"Bamie appa...amanya bamie..."
Kira-kira seperti itulah awal mula nama robot kesayangan taejeong yaitu bamie.
Disela kegiatan taejeong menonton tv, karena bosan akhirnya ia memutuskan untuk bermain dengan mainan lainnya terutama ia suka memainkan alat musik yaitu drum mini khusus anak-anak. Taejeong mulai pandai memainkannya karena drum set lengkap mini itu dibelikan oleh jeongin ketika usianya berusia tiga tahun dan ia memainkannya setiap hari.
Taera yang sedari tadi memainkan ponselnya menjadi takjub mendengar permainan taejeong yang mulai beraturan itu. Taejeong juga menyanyikan sembarang lagu anak-anak yang dikomposernya menggunakan drum set lengkap itu.
#skip
Malam harinya, jeongin pulang kerumah. Tentunya ia sudah disambut oleh istri dan anak pertamanya, meskipun jeongin merasa kelelahan tetapi semua itu menjadi hilang karena melihat taera yang nampak segar dan putranya yang nampak sumringah dengan kedatangannya. Taejeong pun mengambil tas kerja jeongin dan meletakkannya dikamar setelah itu kembali lagi keruang tengah dimana kedua orangtuanya berada kini.
T.B.C
Langsung update dung hehehe😅😅
Caution!!!
Next part...NC
KAMU SEDANG MEMBACA
[Stray Kids NC18+] Adik Tiri || Yang Jeongin (Completed)
Acak"aakkhh oppa....tolonghhh lepas oppahhhh". "tubuhmu menggoda sayang...". jeongin kemudian memasukkan juniornya. NC 18++ Harap kebijakannya dalam membaca