"Hyung...". Panggil namjeong sambil duduk santai disamping taejeong. "Waeyo namjeong-ah". Taejeong menoleh."Hyung ingat kan si hyorin...". Namjeong. "Iya hyung ingat...yang waktu itu kerja kelompok disini bukan?".
"Majayo hyung...". Namjeong mengacungkan jari jempolnya. "Ada apa dengan hyorin namjeong-ah?". Tanya lagi taejeong.
"Namjeong suka sama dia hyung...". Pengakuan namjeong yang membuat dirinya dihadiahi pukulan di kening.
"KAMU GILA NAMJEONG-AH!! Kencing saja kamu belum lurus..badan kamu masih bau bedak sudah tau suka yeoja, mau jadi apa kamu kalau masih kecil saja sudah begini hah? Mau bikin malu eomma?". Taejeong memarahi namjeong atas pengakuannya tersebut.
Tidak lama kemudian, jeongin muncul dari balik pintu rumah menuju mereka berdua yang tengah duduk diteras rumah.
"Hei kalian ini...ribut sekali, ada apa sih?". Tegur jeongin.
"Ini appa...namjeong sudah suka dengan yeoja. Padahal ia masih SD...dia sudah gila appa". Taejeong sambil menunjuk nunjuk namjeong yang sedang menunduk malu.
"Hahaha....dasar anak appa satu ini, masih kecil sudah mengerti suka yeoja". Jeongin sambil duduk disebelah namjeong dan mengacak pelan rambutnya.
"Namjeong-ah...kalau kamu suka sama yeoja, tidak apa-apa...asal kamu jangan sampai berpacaran. Appa tidak suka itu..". Jeongin memperingatkan namjeong.
"A-arasseoyo appa..". Namjeong menunduk menyetujui perkataan jeongin.
"AAAAA!!!!". Tiba-tiba terdengar suara teriakan taera dari dalam rumah, sontak membuat terkejut jeongin dan kedua putranya. Akhirnya mereka memutuskan untuk masuk.
Setibanya di asal suara teriakan, nampak taera yang gemetar duduk disudut lemari dapur dan memegang sapu. "Hei sayang...ada apa?". Tanya jeongin. "Ti-tikus..". Taera meringkuk ketakutan.
Sementara taejeong dan namjeong mencari tikus tersebut kemudian menemukannya tersudut diantara dua lemari. Taejeong dan namjeong bekerja sama untuk menjebak lalu memberinya racun agar mudah ditangkap, tanpa rasa takut kedua jagoan jeongin itu pun akhirnya berhasil menangkap tikus yang sudah lemas dan tidak bisa bergerak lagi akibat racun.
Taejeong membuang tikus tersebut menggunakan sekop sampah dan membuangnya diselokan yang berarus deras dengan tujuan agar tikus tersebut hanyut terbawa arus. Taejeong dan namjeong segera mencuci tangan mereka kemudian menghampiri taera yang masih saja gemetar.
"Tidak apa-apa eomma...taejeong dan namjeong sudah membasmi tikus yang membuat eomma takut". Taejeong dengan perlahan menenangkan taera yang ketakutan.
"Bener eomma...". Sambung namjeong.
Kemudian taera langsung memeluk kedua putranya itu sebagai rasa terima kasih karena sudah mau susah payah membasmi tikus.
"Aaaaa makasih jagoan eomma...". Ujar taera sambil memeluk kedua putranya.
"Hehehe tidak apa-apa kok eomma, lain kali kalo ada apa-apa lagi..tinggal panggil kita". Balas taejeong.
"Dah sekarang kita makan sup ramen yuk, eomma sudah masakin untuk kalian berdua dan juga appa..". Ajak taera.
Akhirnya keluarga kecil jeongin menyantap ramen hangat sambil menikmati sunset yang dapat dilihat dari dapur mereka.
#skip
Seminggu kemudian
"Oppa yakin mau berangkat sekarang?". Tanya taera pada jeongin yang sibuk packing barang.
"Iya taera...ada apa? Kamu takut oppa selingkuh lagi hm? Tentu tidak...dan kali ini juga oppa keluar kotanya bareng bang chan sama hyunjin". Jawab jeongin sambil sibuk packing barang yang akan dibawanya nanti.
Taera tidak menjawab, didalam hatinya ia merasa sangat khawatir entah kenapa. Ia merasa akan terjadi sesuatu yang tidak di inginkan pada suaminya, tetapi ia takut mengungkapkan hal tersebut. Taera diam-diam menangis karena firasat anehnya itu.
"Taera-ah sudahlah jangan nangis...oppa pergi nggak lama, hanya dua minggu...". Jeongin memeluk taera sembari mengelus punggungnya.
"Hiks hiks...aku tau oppa pergi cuma dua minggu hiks..hiks...aku tau oppa nggak akan selingkuh lagi hiks...tapi..hiks..hiks...firasatku bilang bakalan terjadi sesuatu hiks..hiks...sama oppa kalau oppa maksa pergi juga hiks..". Tangis taera makin pecah dan ia juga memeluk jeongin dengan erat.
Seketika jeongin terdiam mendengar pengakuan istrinya itu, sebab ini adalah kali kedua taera mengatakan hal demikian. Saat pertama kali taera mengatakan hal tersebut, jeongin tidak percaya. Dan benar yang dikatakan taera, mobil yang ditumpangi jeongin kecelakaan dan mengakibatkan jeongin koma dirumah sakit selama seminggu.
"T-tapi taera-ah-". Ucapan jeongin terputus. "Pokoknya aku ngga mau kejadian seperti dulu lagi oppa...aku ngga sanggup ngeliat oppa baring lemas dan pucat dirumah sakit hiks..hiks...hiks...". Tangis taera makin pecah.
"Hiks...hiks...dan aku minta satu lagi oppa..hiks...tolong beritahu ini kepada bang chan oppa dan juga hyunjin oppa...hiks..aku tidak ingin kedua sahabat oppa itu kenapa-napa juga". Pinta taera.
Taera memang keras kepala tapi apalah daya jeongin melawan, hal demikian benar adanya. Jeongin hanya menghela nafas dan menyetujui permintaan taera.
"Baiklah..oppa turutin permintaanmu dan juga oppa akan beritahu mereka untuk tidak pergi keluar kota besok". Jeongin sembari menenangkan taera.
Jeongin melepaskan pelukannya dan segera mengambil ponsel untuk memberitahu kepada hyunjin dan bang chan agar tidak jadi pergi besok.
Sementara jeongin sibuk menelpon kedua sahabat sekaligus partner bisnisnya itu, taera kembali membereskan barang-barang jeongin yang sudah dimasukkan ke dalam koper dikembalikan ke dalam lemari.
#skip
Keesokan harinya, jeongin dan taera tengah duduk santai diruang keluarga tentunya tanpa kehadiran taejeong dan namjeong karena mereka bersekolah. Disela kegiatan mereka menonton acara tv, tiba-tiba muncul sebuah berita bahwa telah terjadi kecelakaan pesawat pagi ini. Dimana kecelakaan pesawat tersebut menewaskan seluruh penumpang pesawat serta para pilot dan pramugari/pramugaranya, dan kebetulan pesawat tersebut yang akan ditumpangi oleh jeongin dan kedua sahabatnya untuk pergi keluar kota apabila tidak mendengarkan ucapan taera.
Jeongin seketika melongo melihat berita tersebut dan dalam hatinya berkata "jadi ini yang dimaksud taera semalam? Untung saja tidak jadi berangkat, kalau tidak. Ah aku sungguh tidak bisa membayangkan hidup istri dan kedua anakku tanpa seorang ayah".
"Oppa..". Panggil taera namun jeongin tidak menjawab. "YAK OPPA..". Panggil kembali taera dan berhasil membuat jeongin terkejut. Jeongin pun menoleh dan menatap taera seperti orang ketakutan.
"Benar kan apa kubilang oppa...kalau saja oppa maksa pergi, ha...jadilah begitu..kaboom". Taera merasa menang karena firasatnya benar.
"U-untung saja oppa tidak jadi pergi huft....selamat...". Jeongin mengelus cepat dadanya sendiri.
Tidak lama kemudian, terdengar suara bel rumah. Jeongin segera membuka pintu dan nampak kedua sahabatnya yang membawa serta istri mereka masing-masing.
Jeongin pun mempersilahkan mereka semua untuk masuk kemudian menyajikan minuman kepada mereka.
akhirnya mereka semua mengobrol tentang kecelakaan pesawat yang ada di televisi tadi dan merasa ngeri dengan kejadian tersebut.
END
ey yo wassup gess....author comeback lagi setelah sekian lama bersemedi *eeaa bersemedi awokawok😂😂😂
Semoga kalian suka dengan ekstra part kali ini....
Dan oh ya author mau ngasih tau kalian para pembaca setia cerita ini bahwa.....sequelnya udah ada lhoo...whooo *cuman belum publis
Happy reading guys....
Calangek hehehe😅😅
JANGAN LUPA VOMENT..
KAMU SEDANG MEMBACA
[Stray Kids NC18+] Adik Tiri || Yang Jeongin (Completed)
Random"aakkhh oppa....tolonghhh lepas oppahhhh". "tubuhmu menggoda sayang...". jeongin kemudian memasukkan juniornya. NC 18++ Harap kebijakannya dalam membaca