Kini jeongin sedang duduk diruang kerjanya atau lebih tepatnya yaitu dikantor, ia sedang sibuk memilah beberapa biodata calon sekretaris baru untuk menggantikan yeji.
Disaat ia sangat sibuk dengan aktivitasnya, tiba-tiba masuklah yeji ke ruangannya membawa beberapa berkas yang harus ditandatangani oleh jeongin.
"Bujang-nim, ini ada beberapa berkas yang harus ditandatangani segera". Ujar yeji. Namun jeongin tidak menggubrisnya dan masih saja sibuk dengan kerjaannya, yeji dengan lancang melihat beberapa biodata itu langsung curiga terhadap jeongin.
"Biodata? Untuk apa bujang-nim melihat biodata sebanyak ini?". Yeji dalam hati.
"Umm bujang-nim, untuk apa dengan semua biodata ini?". Yeji bertanya kepada jeongin. "Apa urusanmu". Datar jeongin. "Kalau sudah tidak ada urusan lagi mendingan kamu keluar dari ruangan ini, saya sangat sibuk dan kamu terus saja menganggu...pergi sana". Ketus jeongin. "B-baik bujang-nim...tapi...sebelum saya keluar, apakah malam ini bujang-nim sibuk?". Yeji dengan sengaja menaruh kedua sikunya dimeja jeongin dan membuat belahan dadanya nampak. "Tidak ada". Jeongin tanpa menoleh sedikitpun kepada yeji.
"Yakin tidak ada bujang-nim?". Yeji dengan lancang menyentuh paha jeongin seraya menggodanya. "Mau apa kamu hah? Jangan jadi lonte ya kamu". Jeongin meninggikan nada bicaranya.
Yeji terkejut seketika dan kembali berdiri tegap. Kemudian jeongin menyerahkan sebuah amplop putih, "nih untuk kamu". Yeji menerima amplop tersebut dan membacanya, "a-apa maksud bujang-nim?". Yeji terkejut ketika membaca isi surat tersebut.
"Saya minta segera untuk kamu membereskan semua barang-barangmu". Ujar jeongin tanpa menoleh sama sekali kepada yeji. "Kehadiranmu dikantor ini sangat berdampak bagi saya, jadi lebih baik saya akhiri kontrak kerjamu mulai sekarang". Lanjut jeongin. "Saya sudah mentransfer uang pesangon untukmu, jadi sekarang pergilah...segera".
Yeji berbalik badan dan keluar dari ruangan jeongin menuju meja kerjanya, ia segera membereskan semua barang-barangnya. Para karyawan yang lain merasa heran mengapa yeji menyimpuni semua barang-barangnya, salah satu karyawan menghampirinya.
"Yeji-ah...ada apa? Mengapa kamu menyimpuni semua barang-barangmu? Ini masih pagi..". Tanya salah seorang karyawan.
"Jangan tanyakan apapun padanya, biarkan saja dia pergi". Jeongin menjawab sembari berjalan santai membawa segelas cappucinonya. Sontak para karyawan lainnya langsung kembali duduk di kursinya dan bekerja keras, "b-baik bujang-nim". Karyawan tadi langsung kembali ke tempat duduknya dan bekerja lagi.
Beberapa menit kemudian, yeji telah selesai menyimpuni seluruh barang-barangnya dan langsung keluar dari kantor tersebut untuk terakhir kalinya, jeongin kembali ke ruangannya dan bekerja juga.
#skipJeongin, bang chan, dan hyunjin berkumpul disebuah cafe dekat kantor jeongin. Mereka membicarakan tentang sekretaris yang dipecat oleh jeongin tadi pagi.
"Jeongin-ah...bagaimana? Sudah kamu pecat si lonte?". Tanya bang chan. Jeongin hanya menganggukkan kepalanya beberapa kali dan menyeruput cappucino andalannya, "hampir aja aku kepancing gara-gara dia membungkukkan badannya didepanku..". Sambung jeongin.
"Memang dasar lu...dari dulu gampang banget kepancing hahaha...". Hyunjin sambil memukul bahu jeongin. "Trus gimana si lonte tu? Kamu kasih uang?". Tanya bang chan. "Ya ku kasih...tapi sedikit aja..gak banyak-banyak". Santai jeongin.
Disela obrolan santai mereka bertiga, tiba-tiba ponsel jeongin berbunyi dan terpampang tulisan '내 여보'. Jeongin menjawab panggilan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Stray Kids NC18+] Adik Tiri || Yang Jeongin (Completed)
Random"aakkhh oppa....tolonghhh lepas oppahhhh". "tubuhmu menggoda sayang...". jeongin kemudian memasukkan juniornya. NC 18++ Harap kebijakannya dalam membaca