Kini taera dan bayinya sudah diperbolehkan pulang oleh dokter, dokter hanya berpesan kepada taera agar lebih banyak istirahat dirumah untuk pemulihan. Tentunya kali ini tuan dan nyonya Yang ikut pulang ke apartemen kecil jeongin. Sesampainya di apartemen jeongin, kedua orangtua mereka merasa iba dengan kondisi memprihatinkan kedua anaknya terutama nyonya Yang. Tapi apa mau dikata, kesalahan yang mereka perbuat harus bisa ditanggung sendiri dan tentunya orangtua mereka hanya mendoakan saja yang terbaik untuk keluarga kecil jeongin.
Taejeong kecil digendong oleh jeongin sementara taera dirangkul oleh ibunya dan tuan Yang membantu membawa beberapa perlengkapan serta pakaian taera dan taejeong. Daewang dengan sigap merapikan tempat tidur untuk taejeong, jeongin pun meletakkan taejeong dengan perlahan agar putra kecilnya itu tidak terbangun dan menangis.
Setelah meletakkan taejeong dikamar, jeongin kembali keluar dari kamar dan menghampiri taera yang sedang duduk bersama dengan kedua orangtua jeongin pula tentunya. Meskipun taera sedikit pucat bibirnya, namun taera merasa baikan daripada sebelumnya dan merasa cukup sehat.
Tuan Yang menoleh ke arah jeongin dan mengajak putranya itu ke dapur untuk membicarakan suatu hal. Tentunya jeongin sudah mengerti isyarat appanya itu ketika menggenggam tangan dibelakang pinggang, ia pun mengikuti tuan Yang hingga ke dapur dan duduk santai di meja makan.
Pada awalnya, keheningan menyelimuti mereka berdua. Hingga tuan Yang membuka suara.
"Jeongin-ah..". Panggil tuan Yang.
"Ne appa..".
"Kamu sudah tau kan? Apa pelajaran dari ini semua?".
"Sudah sangat tau appa...meskipun awalnya menyakitkan appa, tapi...ya..jeongin menjalaninya dengan sepenuh hati. Yaah jeongin tau appa..apa yang dulu pernah jeongin perbuat itu salah besar, namun kita sebagai manusia tidak luput dari kesalahan dan dosa...jeongin mencoba menerima itu semua dan menjalaninya, akhirnya sekarang jeongin punya keluarga kecil appa..ya meskipun tempat tinggal jeongin tidak seperti dulu...tetapi jeongin menyukainya appa, jeongin menyukai kesederhanaan..dan yang terpenting kebersamaan dalam keluarga". Panjang lebar jeongin yang membuat tuan Yang selaku appa dari jeongin merasa bangga.
"Putra appa sudah besar sekarang, sudah dewasa..dan pastinya sudah memiliki keluarga sendiri. Appa sebenarnya bangga karena kamu sangat tanggung jawab sebagai suami sekaligus ayah meskipun pekerjaan kamu tergolong sederhana, tapi appa menghargai kerja kerasmu itu, ah ya jeongin-ah...kamu kerja ditempat mingming itu kan?".
"Ne appa..jeongin bekerja disitu sekarang..".
"Haha dulu appa muda sepertimu juga bekerja disitu untuk menambah uang saku sendiri..dan appa juga bisa membangun usaha yang akhirnya menjadi besar seperti sekarang ya dari sebagian uang tabungan bekerja ditempat mingming itu". Cerita tuan Yang.
"Hahaha ne appa...mingming juga sudah menceritakan semua tentang appa".
Ayah dan anak itu sibuk berbincang-bincang hingga tidak sadar waktu sudah mulai malam, nyonya Yang menghampiri mereka berdua didapur.
"Duh duh...asik banget...hehehe ngomongin apa nih". Nyonya Yang langsung datang dan duduk di kursi.
"Eh eomma...gak ada kok, jeongin dan appa hanya ngobrol santai". Balas jeongin.
"Sepertinya ini sudah malam...jeongin-ah, appa dan eomma pulang dulu ya...ingat jaga baik-baik taera dan cucu appa". Tuan Yang langsung berdiri dari kursinya. Sementara nyonya Yang hanya mengikuti tuan Yang dan mengelus sekali bahu jeongin seolah-olah memberi kekuatan kepada ayah baru itu.
#skip
T.B.C
Maaf yeorobun segini dulu partnya...terlalu singkat ㅠㅠㅠ
KAMU SEDANG MEMBACA
[Stray Kids NC18+] Adik Tiri || Yang Jeongin (Completed)
Random"aakkhh oppa....tolonghhh lepas oppahhhh". "tubuhmu menggoda sayang...". jeongin kemudian memasukkan juniornya. NC 18++ Harap kebijakannya dalam membaca