Suara gonggongan anjing terdengar. Tetsuya tersenyum ketika ia melihat anjing kecil kesayangannya berlari ke arahnya. Dia menangkap anjing itu dan memeluknya.
"Lama tidak bertemu, Nigou," ucap Tetsuya.
Tetsuya tertawa merasakan Nigou yang menjilati wajahnya. Dia mengelus kepala Nigou. Nigou manis sekali.
"Mou Tetsu-kun! Berhenti menghilang!" ketika suara Satsuki terdengar, Tetsuya segera berlari untuk bersembunyi.
Di terkekeh melihat Satsuki begitu kebingungan mencarinya. Tetsuya membiarkan Nigou berada di gendongannya. Yukata sederhana hanya dengan warna putih hitam menghiasi tubuhnya. Dia segera berlari keluar dari istana yang megah itu. Menutupi rambut birunya dengan tudung dari jubah yang ia kenakan. Setelah kejadian dimana ia pingsan di gerbang istana, Hatora memperketat pengawasan agar dia tidak lagi diijinkan keluar dari istana.
"Ayo kita lihat keadaan Kagami-kun," ucap Tetsuya sambil mengacak bulu-bulu lembut Nigou.
Sejujurnya, peraturan itu merepotkan. Memang benar tidak akan ada yang menyadarinya adalah seorang Pangeran Seirin ketika peraturan itu belum dibuat. Kenapa? Tentu saja karena Tetsuya tidak pernah terlihat umum selain saat ia masih bayi. Ia lebih suka mengurung diri di perpustakaan istana. Menghabiskan waktunya untuk menjelajahi imajinasinya daripada harus berkenalan dengan banyak orang. Berbeda dengan Aora yang sangat suka bersosialisasi, Tetsuya lebih suka mengisolasi dirinya. Hanya saja, saat itu ia berlatih berkendara kuda dan tanpa sengaja, kudanya membuatnya jatuh dan berhadapan dengan Aomine Daiki serta Kagami Taiga yang berbincang. Benar, Kagami Taiga adalah orang dekat dari Aomine Daiki. Mereka saudara tiri.
"Kagami-kun!" Tetsuya mengetuk etelase kayu itu.
Kagami Taiga dibawa ke Seirin oleh ibunya untuk menyembunyikan dirinya karena ia terlihat begitu mirip dengan Sang Kaisar Touou. Dia dibesarkan seorang diri oleh ibunya dan menjadi penjual roti dengan nafsu makan besar tentu saja. Sejak mengenal kedua orang itu, Tetsuya menemukan apa yang ia cari. Bukan sosialisasi seperti yang dilakukan Aora, dia lebih memilih mengamati rakyatnya. Dengan tidak ada yang tahu wajahnya, rambut biru muda hanyalah pajangan sehingga tak ada yang menyadarinya. Namun sekarang, dengan dikeluarkannya perintah untuk menangkap siapa pun yang memiliki rambut biru muda dan membawanya ke istana, membuat Tetsuya kesusahan. Di sini, hanya keluarganya yang memiliki warna rambut itu.
"Kuroko? Sedang apa kau di sini?!" Tetsuya tersentak karena tiba-tiba saja Taiga sudah mencondongkan badannya memandang Tetsuya dari dekat.
Mata keduanya bertemu membuat Taiga merona. Kalau dilihat dari dekat, Taiga tampan juga.
"Aku bisa dibunuh kalau mereka tahu kau kemari!" seru Taiga dengan tatapan melotot.
Lupakan. Lupakan apa yang pernah Tetsuya pikirkan. Lupakan itu sekarang juga. Taiga itu lebih jelek dari seekor babi hutan yang sering Tetsuya buru.
"Makannya, biarkan aku masuk sekarang," omel Tetsuya.
Tetsuya mengeratkan jubahnya. Dia memandang Taiga datar.
"Ah, yasudah cepat," ujar Taiga sambil membukakan pintu.
Tetsuya segera masuk. Begitu pintu tertutup, ia bernafas lega. Ruangan menjadi gelap ketika Taiga memutuskan menutup tokonya. Ia berjalan menyalakan lampu dan Tetsuya segera melepaskan jubahnya.
"Sedang apa kau di sini? Apa si 'Mata Kaisar' itu tidak mengikutimu?" tanya Taiga.
Tetsuya mengernyit.
"Apa maksudmu Sei-kun?" tanya Tetsuya.
"Iya, yang bermata merah emas," jawab Taiga sambil melepas apronnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream [AkaKuro]✅
Fanfiction[DISCLAIMER] KnB (Kuroko no Basket) character ©Tadatoshi Fujimaki Dream idea ©Vintashi401 [WARNING] Shounen-ai, yaoi, mpreg, homophobic get out! Setting waktu di masa tentang Kaisar tapi imajinasi sendiri, completed === Apakah arti dari sebuah mimpi...