Bagi seorang malaikat, sayap adalah kekuatan utama mereka. Sayap yang berkilau di bawah sinar rembulan yang memberi kekuatan untuk mereka. Sedangkan bagi iblis, kata-kata manis dan mata mereka adalah kekuatan mereka. Namun, pada era ini, tidak mungkin bagi keturunan malaikat memiliki sepasang sayap.
Terlahirnya keturunan malaikat sebagai seorang lelaki bukanlah tanpa sebab. nulSebagai ganti dari sayap yang menghilang, kekuatan itu tertanam pada rambutnya. Kilauan rambutnya di bawah cahaya rembulan menjadi sebuah tanda dimana kekuatan itu kian menguat seiring bertambah panjangnya rambut itu. Terlahir sebagai laki-laki, sang malaikat bertujuan agar kekuatannya tak menjadi kesombongannya.
Namun, takdir selalu mempermainkan mereka. Siapa yang menyangka bahwa keturunan iblis terlahir sebagai lelaki pula? Bahkan lebih dulu menyadari jati dirinya. Namun, bukan hanya itu saja. Bahkan sang iblis pun mengetahui segalanya tentang sang malaikat. Bukankah permainan takdir itu menyeramkan?
Kini, kedua keturunan itu tengah berhadapan. Menjalin sebuah hubungan yang tak akan terpisahkan hingga maut. Memandang satu sama lain dengan aura yang saling menusuk. Mengikat janji suci di hadapan altar suci.
"Dan anda, Kuroko Tetsuya, bersediakah anda menjadi pendamping hidup Akashi Seijuro? Dalam suka mau pun duka, susah mau pun senang, sakit mau pun sehat," ujar pemimpin pernikahan itu.
Seijuro meremas tangan Tetsuya. Tetsuya hanya diam. Memandang mata merah Seijuro yang menyeringai dalam diam. Tetsuya menunduk.
"Y-ya... sa-saya bersedia," ucapnya nyaris seperti bisikan.
"Baiklah, sekarang kalian resmi menjadi sepasang suami istri," ujar lelaki jangkung itu.
Tanpa kata-kata lain, Seijuro menarik tubuh Tetsuya hingga menubruk dada bidangnya. Tetsuya benar-benar kecil jika dirasakan seperti ini. Bahkan tinggi tubuhnya tidak sampai hidung Seijuro.
"Sekarang kau tidak akan pernah bisa lolos," bisik Seijuro.
Sorakan terdengar. Ucapan selamat dan suasana riuh terdengar. Namun, di luar sana, hujan turun dengan derasnya. Langit seolah enggan menunjukkan keceriaan sama seperti hati Tetsuya yang kian remuk tiap detiknya.
"Setidaknya ijinkan aku bertemu dengan teman-temanku dan Aora," bisik Tetsuya.
Seijuro menarik dagu Tetsuya kemudian mengecupnya sekilas.
"Tentu sayang, kau bisa melakukannya," Seijuro menampilkan senyum lembutnya.
Itu tidak lagi menipu Tetsuya, dia tahu bahwa Seijuro melakukannya hanya untuk kepentingan publik. Tetsuya dan Seijuro turun dari sana. Bergandengan tangan seperti sepasang kekasih yang mesra. Meski kenyataannya, tangan Seijuro menggenggam tangan Tetsuya terlalu erat.
"Aku akan berada di sana jika kau membutuhkanku," ucap Seijuro.
Seijuro mengecup pelipis Tetsuya. Untuk sesaat, Seijuro tersentak merasakan kehangatan menelusuri tubuhnya. Dia melirik Tetsuya yang memiringkan kepalanya polos.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream [AkaKuro]✅
Fanfiction[DISCLAIMER] KnB (Kuroko no Basket) character ©Tadatoshi Fujimaki Dream idea ©Vintashi401 [WARNING] Shounen-ai, yaoi, mpreg, homophobic get out! Setting waktu di masa tentang Kaisar tapi imajinasi sendiri, completed === Apakah arti dari sebuah mimpi...