[Extra-End]

3.8K 290 52
                                    

Anak kecil bersurai biru dan merah itu berlarian di sepanjang koridor. Mata mereka terlihat sedikit menyeramkan meski mereka sebenarnya adalah anak yang manis.

"Nii-chan tunggu Seiya!" seru yang berambut merah.

Anak lelaki berambut biru itu berhenti sebentar dan berbalik.

"Kalau tidak cepat nanti acaranya batal!" omelnya.

"Seiya lelah," ujar anak manis itu sambil menunduk.

Akashi Seiya dan Akashi Seishu. Mereka adalah anak kembar keturunan keluarga Akashi. Penerus tahta Kerajaan Rakuzan. Seiya mengatur nafasnya. Kimono hitam yang dikenakannya membuat lingkup pergerakannya terbatas.

"Hayaku, Papa dan Mama sudah menunggu!" ujar Seishu sambil menarik tangan Seiya.

"Ittai!" jerit Seiya ketika Seishu menarik tangannya terlalu keras.

Seiya jatuh terduduk dengan mata berkaca-kaca. Ketika Seishu akan kembali menarik tangannya, seorang lelaki manis bersurai baby blue mengangkat Seiya.

"Apa yang Mama katakan soal menarik adikmu?" tanya lelaki itu sambil berjongkok di hadapan Seishu.

"Demo, Seiya telalu lama!" celetuk anak itu dengan mata berkilat kesal.

Akashi Tetsuya, ibu dari anak kembar itu menghela nafasnya. Mau bagaimana pun, Seishu tetaplah anak Seijuro, jadi tidak heran jika sikapnya seperti ini.

"Gomene Mama," pada akhirnya, Seishu meminta maaf.

Tentu saja kalian tidak lupa dengan sifat Seijuro yang sangat mencintai Tetsuya bukan? Sepertinya seluruh sifat Seijuro menurun pada anak lelaki birunya.

"Ha'i ha'i, anak Papa yang satu ini memang nakal," Seijuro yang datang membawa sebuah keranjang anyaman tiba-tiba saja menggendong Seishu.

Tetsuya tersenyum. Dia mengecup kening Seiya. Seiya memeluk Tetsuya dengan erat.

"Seishu juga mau!" Seishu segera mengulurkan tangannya pada Tetsuya.

Tetsuya tertawa melihat ekspresi Seijuro. Seijuro seperti baru saja ditolak gadis.

"Apa Seishu tidak mau dicium Papa?" tanya Seijuro dan sudah bersiap mencium Seishu.

"Yada yada! Mamaaa!" jerit Seishu sambil mendorong wajah Seijuro dengan jemari kecilnya.

"Kejamnya," gumam Seijuro.

Seijuro tidak mau mengindahkan rengekan putra bawelnya. Dia berjalan mendahului Tetsuya yang masih menepuk-nepuk Seiya.

"Apa Paman dan Bibi akan senang bertemu dengan kita?" tanya Seiya sambil mendangak.

Tetsuya berjalan sambil terlihat berpikir. Dia membiarkan putra kecilnya itu memainkan rambut birunya.

"Tentu saja mereka akan senang," kekeh Tetsuya.

Tetsuya sudah bisa membayangkan wajah gembira Aora melihat keponakannya. Ini adalah pertama kalinya anak-anak berkunjung ke Seirin. Setelah mereka lahir, Seijuro semakin sibuk mengurus urusan wilayah yang membuat mereka tidak sempat berkunjung ke Seirin, namun hari ini, Masaomi akan menggantikan Seijuro sehingga memberikan mereka kesempatan.

"Seiya suka Paman dan Bibi!!!"

[夢を見る]

"Seiya tidak suka Paman dan Bibi... hiks Mamaaaa!" jerit Seiya ketika mereka baru sampai di Seirin.

Seiya berlari ke pelukan Tetsuya. Melihat kelakuan putranya, Tetsuya hanya tertawa kecil. Dia melihat Aora dan Daiki yang menyambut mereka. Tidak heran jika Seiya merasa takut, lihat saja Daiki yang membawa pedang. Kulitnya yang gelap dan matanya yang tajam datar. Bagaimana bisa seorang anak kecil tidak takut padanya? Ah, mungkin pengecualian untuk Seishu karena dia sedang menarik-narik kimono Daiki sekarang.

Dream [AkaKuro]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang