Dream [AkaKuro]✅

[15]

Selama ratusan tahun, seluruh wilayah mengalami perpecahan. Rakuzan dan Seirin bertarung dengan sengit. Shutoku yang berada di sisi Rakuzan, Touou yang berada di sisi Seirin, Kaijō yang hanya ambil alih pada otak Seirin. Pertumpahan darah dimana-mana. Kekaisaran yang hanya berpusat pada satu wilayah. Perebutan kekuasaan terjadi antara Rakuzan dan Seirin. Iblis yang berada di sisi Rakuzan menguasai permainan. Malaikat yang berada di sisi Seirin menguasai pemikiran.

Hingga saatnya tiba. Dimana hanya iblis dan malaikat yang bisa menentukan jalannya pertandingan. Namun, mereka tak melakukannya. Legenda mengatakan, mereka lenyap begitu saja setelah menyatakan apa yang akan terjadi, menyisakan kehampaan dan kutukan. Sebuah kutukan yang akan terjatuh pada Seirin dan Rakuzan. Iblis yang akan merasuk pada keturunan Rakuzan dan malaikat yang akan menjadi sangkar iblis pada keturunan Seirin.

Pertempuran yang sesungguhnya bukanlah pada perang itu. Namun, pada saat keturunan iblis dan malaikat yang terpilih menikah. Apakah sang iblis akan menyerah pada sang malaikat? Atau sebaliknya? Itulah penentuannya.

Selama berabad-abad setelahnya, hubungan Seirin dan Rakuzan membaik. Mereka menjadi dua wilayah besar yang memimpin. Legenda yang terucap tiap hari itu mulai memudar. Seiring berjalannya waktu, semua orang mulai melupakannya. Kecuali Touou. Touou selalu mencemaskan ketika masa itu datang.

Seirin dan Rakuzan yang memiliki kekuasaan kian kuat perlahan mulai mengeratkan hubungan dan membuat perjanjian bahwa ada masanya tiap keturunan masing-masing penguasa wilayah akan menikah. Touou menentangnya. Kala itu, Touou masih belum merasakan getaran dimana akan terjadi pergulatan lagi.

Hingga pada akhirnya, legenda itu menjadi nyata. Permaisuri Rakuzan yang melahirkan keturunan iblis dan para penjaganya yang dilahirkan di daerah lain disusul oleh Permaisuri Seirin yang melahirkan keturunan malaikat serta terlahir pula para penjaganya. Touou menyadarinya dan menentang keras pernikahan itu. Bahkan, akan lebih baik jika mereka dipisahkan. Namun, Seirin dan Rakuzan terkesan sengit. Begitu mengingat legenda itu, mereka kembali menginginkan kemenangan. Touou yang menentang semua itu memisahkan diri dari kekuasaan Rakuzan dan Seirin.

Meski begitu, hal yang tak mereka sadari adalah keturunan malaikat itu berada pada Pangeran Seirin, bukan Putri Seirin. Hingga usia sang pangeran mencapai angka lima. Sinar rembulan yang menerangi paviliun menjadi bukti dimana kekuatannya bukanlah sesuatu yang bisa dikatakan sebagai suatu kebetulan. Tanpa disadari, keturunan malaikat telah membunuh kakak dari manusia yang melahirkannya. Membunuh pemberi kehidupan keturunan iblis.

Di saat yang sama, ketika keturunan sang iblis telah berumur delapan tahun, ia membangkitkan kekuatannya. Ia benci ditolak. Perintahnya adalah mutlak. Dia selalu menang dan itulah kebenarannya. Ketika Kaisar Touou mengetahui berkunjungnya keluarga Kerajaan Rakuzan ke daerahnya, ia menerimanya dengan sambutan hangat. Namun, hal yang terjadi berbeda di luar perkiraan mereka. Bocah lelaki berusia delapan tahun bermata merah terang itu berhasil membunuh Kaisar Touou dengan sekali jentikan jari.

Tak ada yang tahu menahu mengenai pembunuhan itu selain satu-satunya yang berhasil selamat, Putra Mahkota Touou. Dilatih selama dua tahun, dia cepat belajar dan telah naik tahta pada usia belianya, sepuluh tahun. Ketika semua orang merasakan kedamaian antara Seirin dan Rakuzan, pertarungan sengit antara mereka terjadi. Pertarungan batin yang menentukan pemenangnya dengan pernikahan keturunan mereka.

Dan sepertinya, jawaban itu akan datang dalam waktu singkat.

[夢を見る]

Ketika matahari tenggelam, Seijuro baru keluar dari kamarnya. Kakinya bergerak menuju ke paviliun tempat pamannya berada. Seijuro menghentikan pengawal yang akan mengumumkan kehadirannya. Lelaki itu menyuruh pengawal untuk membukakan pintu. Seorang lelaki nerpakaian rapi dengan rambut hijau berada di sana. Duduk berhadapan dengan lelaki berambut hitam.