Singularity (Completed)

5

    "Ma, apakah Mama baik baik saja?" Tanya bocah lelaki berusia dua tahun itu ketika menatap wajah sang ibu yang tampak sendu.

    "Ah tentu saja, Mama baik kok. Juna hari ini bersama Bibi Song ya, Mama harus pergi bekerja untuk membeli mainan dan juga boneka harimau Juna." Tutur Sena pada putra kecilnya.

    "Oke Ma, Juna akan belmain dengan Bibi Song. Mama bekelja saja, nanti belikan Juna mainan dan juga boneka halimau ya." Sena mengangguk manis sebagai jawaban dan mengecup pelan pelipis sang putra.

    Yap. Sena sudah memutuskan untuk berlaku biasa saja. Benar kata Bibi Song kemarin, selagi Taehyung tak mengenali dan mengetahuinya, ia tak perlu takut dan khawatir bukan? ia harus bertindak biasa saja agar lelaki itu tak curiga, lagipula ia kan hanya bekerja demi memenuhi kebutuhan hidupnya dan Juna yang masih kecil.

    "Bi, aku titip Juna ya. Juna, jangan nakal dengan Bibi Song. Mama akan membelikan mainanmu nanti." Pamit Sena pada Bibi Song dan juga Juna.

🔻🔻🔻🔻🔻🔻

    "Ah kukira kau tidak akan datang setelah melarikan diri begitu saja dariku Nona Park. Bahkan setelah aku menerimamu bekerja disini." Ucap Taehyung.

    "Maafkan aku sajangnim, kemarin aku sakit perut. Maaf atas ketidaksopananku padamu." Sena beralasan.

     "Tak apa, aku masih cukup berbaik hati untuk memaafkanmu. Kembali ke mejamu, hari ini hari pertamamu bekerja dan jangan mengecewakanku." Sena mengangguk dan berjalan menuju ke mejanya yang terletak satu ruangan dengan Taehyung, tepat di sebrang meja lelaki itu.

     Sementara Taehyung menatap kearah Sena yang kini sudah fokus mengecek berkas berkas ditangannya, seringai tipis muncul di bibir lelaki itu.

     "Kuturuti aktingmu Sena, setelah itu kau akan resmi menjadi milikku. Aku akan menebus semua kesalahanku padamu dimasa lalu."

🔻🔻🔻🔻🔻🔻

Tbc!