2

1.7K 180 0
                                    

      Sena menguap lebar lebar pagi itu sembari menyiapkan sarapan pagi untuk dirinya dan sang putra, wanita itu lantas terlonjak kaget begitu mendapati sepasang tangan mungil yang mendekap erat kakinya. Ia tersenyum manis sembari menyejajarkan diri dengan sang putra.

    "Putra Mama sudah bangun eoh? apa tidurmu nyenyak sayang?" Sena mengusak penuh sayang surai kecoklatan putranya.

    "Sudah Ma, Juna tidul nyenyak sekali dan juga banyak banyak. Juna juga belmimpi jika Juna punya Papa." Ucapan Park Juna, putranya agak sedikit menyentil perasaan Sena terbukti jika kini wanita itu terdiam setelah mendengar ucapan sang putra.

    Sena lekas memeluk erat tubuh kecil putranya, putra yang awalnya tak ia inginkan kehadirannya itu kini menjadi seorang paling berharga yang paling ia cinta. Meski jika melihat wajah Juna, ia teringat dengan wajah lelaki bejat yang sudah merenggut masa depannya. Atau mungkin, haruskah ia berterimakasih pada lelaki itu karena kini ia mempunyai putra semanis Juna?

🔻🔻🔻🔻🔻🔻

     "Bibi, aku titip Juna dulu ya. Aku harus mencari pekerjaan lagi." Ucap Sena pada Bibi Song, pemilik flat tempatnya tinggal yang sangat baik.

    "Tenang saja Sena, kau ini seperti tidak biasa saja. Lagipula aku senang sekali dengan Juna, ia sangat lucu dan manis. Kau pergilah sekarang, semoga cepat menemukan pekerjaan." Bibi Song tersenyum manis padanya.

    Sena menyejajarkan dirinya pada tubuh mungil sang putra, mengecup pelan pelipis Juna yang kini menatapnya. "Juna bermain dengan Bibi Song dulu ya? Mama harus pergi sebentar, jangan nakal dan harus jadi anak baik oke?"

    "Tapi Mama tidak akan lama lama kan? nanti Mama pulang kan?" Sena mengangguk manis sebagai jawaban.

    "Oke Ma, Juna akan jadi anak baik dan tidak nakal." Sena tersenyum dan berpamitan pada keduanya. Ia harus pergi mencari pekerjaan demi sang putra.

    Langkah kaki bersepatu flat warna putih milik Sena memasuki sebuah loby perusahaan besar setelah melihat tulisan lowongan pekerjaan di jendela kaca perusahaan itu. Kedatangannya langsung disambut hangat oleh seorang resepsionis wanita.

    "Maaf apa benar disini sedang membuka lowongan pekerjaan?" Tanya Sena sopan.

    "Benar sekali nona, Presdir sedang membutuhkan asisten pribadi baru." Jawab sang resepsionis.

    "Boleh aku ikut mendaftar? ini CV milikku." Sena menyerahkan berkas CV miliknya pada sang resepsionis.

   Resepsionis pun mengangguk dan mengajak Sena untuk langsung menemui sang Presdir guna wawancara. Selama perjalanan, wanita cantik itu berdoa dan harap harap cemas. Semoga ia diterima bekerja di perusahaan besar ini, senyuman manis Juna tiba tiba melintas di otaknya.

   Putra semata wayangnya itu harus bahagia.

🔻🔻🔻🔻🔻🔻

Tbc!

  

Singularity (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang