12

1.5K 161 0
                                    

    Taehyung berlari tergopoh gopoh memasuki ruangan rawat Juna begitu tau dimana putranya itu berada. Ia mendapati sosok Sena yang tertidur sembari menggenggam lengan Juna yang juga masih memejamkan mata. Namun lelaki itu sayup sayup mendengar suara lemah Juna yang berulang kali memanggil namanya.

    Ia mendekat ke arah Sena, mengelus pelan pipi mulus wanita itu yang membuat empunya terbangun.

    "Kau sudah datang? maafkan aku Taehyung, maafkan keegoisanku." Sena mulai terisak kecil yang membuat Taehyung langsung menarik tubuh wanita itu ke dalam dekapannya.

    "Hei tenanglah, ini bukan salahmu. Tidak apa apa, kau tau kan jika Juna kita adalah jagoan yang kuat? ia pasti akan segera sembuh. Maafkan aku juga ya?" Taehyung mengelus lembut surai panjang Sena dan merasakan jika wanita itu mengangguk dalam dekapannya. Jemarinya membawa wajah sang jelita untuk menghadap kearahnya, menghapus jejak jejak airmara yang masih tertinggal disana.

    "Jangan menangis lagi, hatiku sakit melihatnya. Maafkan aku ya? kau mau bersamaku kan? kita besarkan Juna dan buat cerita indah bersama sama." Taehyung sukses tersenyum manis kala mendapat anggukan setuju dari wanitanya.

    Lelaki itu lantas mendekat kearah ranjang Juna, mengusap dahi sang putra dan mengecup pelipisnya pelan.

   "Bangunlah sayang, Papa disini."

   Dan ajaibnya, jemari kecil Juna bergerak. Manik mata yang selama ini terpejam itu terbuka yang membuat Sena menitikkan airmatanya.

   "Paman Taehyung? Papa?" Bocah kecil itu terbata.

   "Iya sayang, paman Taehyung adalah Papa Juna." Sena mengangguk dan Taehyung balas mendekap erat putranya.

🔻🔻🔻🔻🔻🔻

     "Tapi aku takut Tae, aku takut mereka tidak mau menerimaku dan Juna." Ucap Sena yang entah keberapa kalinya saat mereka mulai memasuki rumah Taehyung.

    "Hei sayang, lihat aku. Mereka bahkan yang memintaku untuk membawa kalian pulang, apa seperti itu perlakuannya jika mereka tidak mau menerima kalian?" Jawab Taehyung menenangkan.

    "Ini lumah siapa Papa? besal sekali." Juna menatap takjub dalam gendongan Taehyung.

    "Rumah Kakek dan Nenek Juna, nanti Juna akan bertemu mereka. Ada Paman Jin, Bibi Saera, Paman Jungkook , dan Bibi Jihye didalam juga. Juna harus menjadi anak baik ya? beri salam nanti pada mereka." Taehyung menjelaskan dengan telaten yang dibalas anggukan kecil oleh putranya.

    Keluarga kecil itu lantas memasuki rumah dan menuju ruang keluarga, mendapati semua pasang mata kearahnya tentu saja membuat Sena merasa kecil dan takut. Apalagi melihat tatapan Ibu Taehyung yang menatapnya dan juga Juna bergantian.

    Nafasnya seolah tercekat kala wanita yang telah melahirkan Taehyung itu berjalan mendekat, ia kira akan mendapat sebuah tamparan atau mungkin cacian. Namun perkiraannya salah, Nyonya Kim malah memeluknya erat sembari menggumamkan kata terimakasih.

    "Terimakasih sudah kembali Sena, maafkan kami terlambat mengetahui jika kalian ada. Salahkan Taehyung yang telat memberi tahu kami."

    "Tidak apa apa Nyonya Kim, justru saya yang berterimakasih sudah mau menerima saya dan Juna meski mungkin awalnya kami tak diharapkan." Nyonya Kim menggeleng sebagai jawaban.

    "Panggil aku eommonim mulai sekarang, kau kan calon menantuku." Dan Sena hanya bisa tersenyum manis sebagai jawaban.

   Nyonya Kim beralih pada sosok Juna yang memeluk erat kaki Taehyung, wanita paruh baya itu tersenyum haru. Taehyung benar, Juna memang sangat mirip dengan Taehyung kecil. Pipinya, kedua matanya, hidungnya, dan juga dari segi wajahnya.

    Taehyung lekas mengusap pelan punggung Juna, membuat bocah itu sadar dan menundukkan kepalanya.

    "Annyeonghaseyo, Kim Juna imnida. Putelanya Papa Tae dan Mama Sena, senang beltemu dengan Kakek, Nenek, Paman Jin, Bibi Saela, Paman Kookie, dan Bibi Jihyun. Salam kenal." Ucap bocah itu yang membuat seisi ruangan tergelak gemas, Jungkook bahkan sudah mendekati Juna dan mencubit pipi tembam bocah itu.

    Sementara Tuan Kim pun juga ikut mendekat, ia menggendong Juna dan mengelus surai kecoklatannya.

    "Cucu kakek ternyata sudah besar."

🔻🔻🔻🔻🔻🔻

Tbc!

Singularity (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang