9

1.4K 149 0
                                    

     Taehyung mengerang frustasi pagi itu kala mendapati surat pengunduran diri dari Sena, ia sudah mendatangi flat wanita itu dan Bibi Song bilang jika Sena sudah membawa Juna pergi entah kemana sejak pagi pagi sekali. Wanita paruh baya itu bahkan sudah menahan Sena pergi, namun Sena tetap keras kepala dan mengatakan jika ini demi kebaikan mereka.

    Lelaki Kim itu mendudukkan dirinya di lantai ruangannya yang dingin, ia terisak disana dan menyesali semua perbuatannya dulu. Jujur ia mulai menyukai Sena sejak kali pertama wanita itu bekerja di kantornya, ia berharap jika suatu saat nanti mereka bisa berkumpul menjadi keluarga mengingat sudah adanya Juna meski awalnya bocah itu hadir karena kesalahan satu malam Taehyung dan Sena.

    Jungkook dan Seokjin yang baru saja dikabari salah satu karyawan Taehyung jika lelaki itu mengamuk di dalam ruangannya lekas datang ke kantor Taehyung, kedua saudara Taehyung itu menatap tak percaya ke ruangan Taehyung yang kini sudah mirip kapal pecah dan menemukan Taehyung yang terisak di bawah mejanya.

    "Hei, hei, kau kenapa Taehyung?" Seokjin bertanya, dia khawatir dengan kondisi adiknya yang sangat berantakan. Pun Jungkook yang kini menepuk nepuk pelan bahu Taehyung yang masih terisak kecil.

    "Hyung, Kook. Dia, dia tidak mau menerimaku. Dia bahkan pergi membawa putra kami. Aku, aku bodoh hyung, Kook. Aku tidak bisa menahan mereka." Ucap Taehyung sembari terisak.

    "Dia siapa yang kau maksud? gadis yang kau hamili itu?" Seokjin mencoba memastikan.

    "Iya hyung, Sena pergi membawa putra kami setelah semalam kami bertengkar hebat." Jungkook dan Seokjin membulatkan matanya tak percaya mendengar Taehyung menyebut nama Sena.

    "Jadi gadis yang kau hamili ini Sena noona , hyung?" Jungkook angkat bicara dan Taehyung mengangguk lemah sebagai jawaban.

    "Tenang saja hyung, kami pasti akan membantumu untuk mencarinya." Ucap Jungkook yang dibalas Seokjin dengan senyuman.

🔻🔻🔻🔻🔻🔻

     Park Sena berjalan tak tentu arah sembari menggandeng tangan kecil putranya, sementara Juna menatap bingung ke arah sang ibu yang entah akan membawanya kemana. Padahal cuaca sekitar tengah begitu dingin, namun pasangan ibu dan anak itu masih tetap saja berjalan. Sena bahkan tak menggubris panggilan Juna dan pertanyaan sang putra perihal arah tujuan mereka.

     "Ma, paman Taehyung kemana? kita mau beltemu paman Taehyung ya hali ini?" Tanya Juna.

    Sena menghentikan langkahnya, "Berhenti menyebutkan nama itu Park Juna! Mama tidak ingin kau bertemu dengannya lagi." Sena berkata keras, membuat Juna menunduk takut.

    "Tapi kenapa Ma? Juna sayang paman Taehyung, dia baik."

    "DIA TIDAK SEBAIK YANG KAU KIRA! MAMA TAK INGIN MENDENGAR KAU MENYEBUT NAMANYA LAGI!" Sena berteriak keras dan melepaskan genggamannya pada Juna dan meninggalkan si kecil itu.

    Pun Sena yang akhirnya sadar dan menghembuskan napasnya kasar, ia segera berbalik dan meraung keras begitu mendapati tubuh mungil putranya yang terbujur kaku dengan bibir yang membiru.

🔻🔻🔻🔻🔻🔻

Tbc!

  

  

Singularity (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang