Malam ini Taehyung kembali datang ke flat milik Sena, ia ingin mengajak Juna jalan jalan ke pasar malam. Awalnya Sena menolak keras, namun begitu mendapati tatapan memohon sang putra, ia tau ia harus mengizinkan hal itu. Dan berakhirlah Juna yang pergi bersama Taehyung dan Sena yang kini tengah bersama Bibi Song untuk menceritakan kegundahan hatinya.
"Coba pikirkan Sena, kau tidak melihat bagaimana wajah bahagia Juna ketika bersama Taehyung? kau jelas tak bisa memisahkan mereka meski kau menutupi rapat semuanya, mereka atau Taehyung pasti akan segera tau tentang semua rahasia ini. Kau pasti tidak ingin Juna sedih karena ibunya sendiri memisahkan dia dengan ayah kandungnya bukan?" Bibi Song mencoba menenangkan.
"Tapi aku takut bibi, aku takut jika Taehyung akan mengambil Juna dariku. Selama ini aku yang merawatnya sendirian, bukan Taehyung." Sena terisak kecil.
"Aku tau jika lelaki itu adalah sosok yang bertanggungjawab sekarang karena aku bisa melihat ia sangat menyayangi Juna dan juga menyayangimu. Kau hanya belum tau, lelaki itu menatapmu dengan pandangan tulus juga memuja. Kecilkan sedikit egomu Sena, kasian Juna." Sena kembali terdiam mendengar ucapan Bibi Song.
"Aku memang tidak berhak ikut campur masalahmu, tapi aku ingin melihat kau dan juga putramu bahagia. Bagaimanapun juga kau sudah kuanggap seperti putriku, dan Juna seperti cucuku sendiri." Bibi Song memeluk erat Sena, seolah berusaha meyakinkan bahwa semuanya akan baik baik saja.
🔻🔻🔻🔻🔻🔻
"Sajangnim, untuk kali ini aku mohom dengan sangat. Mulai besok jangan kemari dan jangan temui putraku lagi." Ucap Sena tegas kala Taehyung baru saja pulang dengan Juna yang tertidur dalam dekapannya.
Lelaki itu lantas menuju kamar Juna dan membaringkan tubuh kecil itu disana, masih mengabaikan ucapan Sena. Sementara Sena tetap menunggu jawaban lelaki itu dengan pandangan sulit diartikan, ia tau jika ini salah. Padahal Bibi Song sudah menasehatinya tadi, tapi ia pikir Juna akan bahagia tanpa sosok Ayah disisinya.
"Kau sudah mengatakan hal itu ribuan kali Sena, dan jawabanku tetap tidak." Taehyung berkata kelewat santai.
"Lantas kau pikir kau siapa Tuan Kim Taehyung yang terhormat? kau mau aku dan putraku jadi bahan gunjingan para tetangga? sudah cukup aku yang diolok olok tetanggaku daripada putraku sendiri nantinya. Tolong berpikir secara normal Tuan Kim!" Sena berkata lantang, sudah tak mempedulikan jika lelaki dihadapannya itu adalah atasannya sendiri.
Taehyung yang mulai kesal lantas mendekatkan dirinya pada sosok Sena yang mulai mematung, "Kau bertanya aku siapa? bagaimana jika kukatakan jika aku ayah kandung Juna?"
"Jangan mengada ngada, Juna sudah tidak punya ayah!" Sena gelagapan.
"Kau pikir selama ini aku tidak tau? perilakumu sangat ganjil saat pertama kali melihatku di kantor, dan ketika kucari tau, kau adalah Park Sena. Gadis pelayan bar di tempat Namjoon yang kutiduri tiga tahun lalu." Ucapan Taehyung membuat lutut Sena melemas.
"Iya. Iya. Aku memang gadis itu! apa maumu sekarang?!"
"Mauku menjadikan kalian milikku, selama ini aku sudah cukup tersiksa dengan semuanya Sena-ya. Tolong izinkan aku. Aku mencintaimu, aku menyayangi kalian." Taehyung menatap Sena sendu.
"Tidak. Keluar dari flatku Kim Taehyung!" Sena menarik lengan Taehyung kasar, membawa lelaki itu keluar dari flatnya dan mengunci pintu flatnya. Membiarkan Taehyung yang terus merapalkan kata maaf, sementara kini tubuh Sena merosot di balik pintu. Air matanya mengalir deras, ia memang mengakui jika selama ini dekat dengan lelaki itu, ia juga mencintai Taehyung.
🔻🔻🔻🔻🔻🔻
Jadi mau gimana Tuan Kim Taehyung? :(
Lancar kan kalian hari pertama puasanya?😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Singularity (Completed)
FanfictionKim Taehyung adalah seorang lelaki tampan dan juga kaya raya dengan hidup begitu sempurna. Namun di setiap langkahnya, ia selalu dikelilingi penyesalan. Penyesalan karena telah merenggut masa depan seorang gadis yang bahkan ia tak tau namanya hanya...