Semenjak kejadian Juna sakit, Taehyung jadi sering main ke flatnya untuk sekedar menemani bocah kecil itu atau membelikannya beberapa mainan yang tentu saja membuat Juna senang. Kedekatan keduanya cukup erat dan akrab, seperti pasangan ayah dan anak pada umumnya yang tentu saja membuat Sena khawatir jika Taehyung mengetahui semuanya. Ia memang agak heran mengingat Juna tak biasanya dekat dengan orang baru, tapi dengan Taehyung, putra kecilnya itu seolah tau jika sosok lelaki bos ibunya itu adalah ayah kandungnya.
"Sajangnim, kupikir kau tidak perlu repot repot datang ke flatku dan membelikan Juna beberapa mainan." Ucap Sena siang itu kala keduanya tengah menikmati makan siang di sebuah restoran dekat kantor, tentu saja Taehyung yang mengajaknya.
"Memangnya kenapa? Juna itu anak yang manis dan aku menyukainya." Balas Taehyung.
"Aku, hanya tidak enak dengan para tetangga. Apa yang dipikirkan mereka nantinya jika kau sering datang ke flat ku?."
"Tenang saja Sena, itu urusan mereka karena mereka punya mulut. Tidak usah dipedulikan." Sena terdiam dan melanjutkan makan siangnya setelah mendengar ucapan Taehyung barusan.
🔻🔻🔻🔻🔻🔻
Makan malam keluarga Kim saat itu berjalan hangat, tentu saja karena anggota keluarganya datang begitu lengkap. Seokjin dengan istri dan juga putrinya, Jungkook dengan tunangannya. Hanya Taehyung yang sendirian dan tentu saja mendapat olok olokan dari adik bungsunya, Kim Jungkook tentu saja.
"Makanya Hyung, cari pacar sana. Jangan pacaran dengan berkas kantor terus menerus, nanti kulangkahi baru tau rasa." Lelaki bergigi kelinci itu seakan tak puas mengolok olok Taehyung yang kini mulai memasang wajah masam.
"Benar kata adikmu Tae, semenjak pulang dari Paris kau tak pernah mengenalkan seorang wanita pada kami? eomma jadi ragu, kau masih menyukai wanita bukan?" Seisi ruangan melongo mendengar pertanyaan Nyonya Kim.
"Eyy eomma, tidak sopan tahu mengatai putra sendiri seperti itu. Dan sebenarnya aku ingin mengakui sesuatu disini." Taehyung berkata mantap, ia pikir ia harus segera memberi tahu keluarganya perihal Sena dan Juna. Lagipula ia semakin dekat dengan Sena dan juga putranya itu.
"Mengakui apa Taehyung-ah? kau sudah punya pacara sebenarnya? kenapa tak kau bawa kerumah dan kenalkan pada kami?" Tuan Kim ikut angkat bicara.
"Maaf semuanya, aku bahkan sebenarnya sudah punya seorang putra." Seokjin yang baru saja meminum tehnya tersedak dan terbatuk batuk yang membuat Kim Saera segera menepuk pelan punggung suaminya itu.
"Jangan bercanda pada orang tua Taehyung. Appa tidak suka." Tuan Kim tertawa.
"Aku tidak bercanda appa, sejujurnya sebelum aku pergi ke paris saat itu, aku menghamili seorang gadis." Sial, Seokjin tersedak lagi dan kini semua pasang mata menatap Taehyung dengan pandangan terkejut.
Nyonya Kim menjewer telinga Taehyung yang membuat lelaki itu mengaduh kesakitan, "Aduh, maafkan aku eomma. Taehyung mu ini memang nakal dan pantas diberi pelajaran."
"Siapa gadis itu hah? mana dia? kenapa tak kau bawa kerumah?" Nyonya Kim bertanya setelah melepaskan jewerannya.
"Eomma dan Appa tidak marah padaku?" Taehyung terkejut mendapati ekspresi santai kedua orang tuanya, sementara kedua pasangan saudaranya hanya melongo seakan masih belum percaya.
"Sebenarnya kami kecewa padamu, tapi mau bagaimana lagi. Semuanya juga sudah terjadi bukan? bawa mereka kesini dan kenalkan pada kami, kami percaya kau adalah lelaki yang bertanggung jawab Taehyung." Ucap Tuan Kim.
"Aku sedang mengusahakannya appa, eomma. Doakan aku agar aku berhasil membawanya pulang." Taehyung tersenyum lega, ternyata tidak seburuk pikirannya.
"Tentu saja sayang, kami selalu mendoakanmu. Eomma tidak sabar melihat bagaimana cantiknya wanita itu dan juga seberapa tampannya cucu eomma."
🔻🔻🔻🔻🔻🔻
Marhaban ya Ramadhan semuanya🙏
Semoga diberi kelancaran ya puasa hari pertamanya❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Singularity (Completed)
FanfictionKim Taehyung adalah seorang lelaki tampan dan juga kaya raya dengan hidup begitu sempurna. Namun di setiap langkahnya, ia selalu dikelilingi penyesalan. Penyesalan karena telah merenggut masa depan seorang gadis yang bahkan ia tak tau namanya hanya...