"Permisi sajangnim, ada pelamar kerja baru." Resepsionis wanita tersebut memasuki ruangan yang Sena pikir luasnya melebihi luas 2 kali flat kecil miliknya. Ruangan tersebut cukup nyaman dan segar dipandang, didominasi warna putih dan hijau, juga dilengkapi sofa panjang berwarna putih yang dibawahnya terdapat karpet beludru berwarna abu abu. Jendela kacanya besar langsung mengarah keluar sehingga pemandangan jalanan padat kota Seoul juga puncak puncak gedung tinggi sangat terlihat.
Sementara itu, Sena menatap seorang lelaki yang tengah duduk membelakangi ia dan resepsionis tadi. Lelaki itu tengah duduk sembari menatap ke arah jendela, jas hitam mahalnya ia sampirkan begitu saja di punggung kursi kebesaran miliknya. Sena merasa takjub, lelaki itu pasti sangat kaya raya.
"Berikan CV nya padaku Sorim, suruh ia duduk dan kau bisa kembali melanjutkan pekerjaanmu." Suara husky itu terdengar mengalun indah di telinga Sena, namun ia seperti merasa tidak asing dengan suara tersebut.
Sena langsung duduk di hadapan lelaki itu yang masih membelakanginya, sejenak ia kembali mengamati sekeliling ruangan mewah tersebut sembari menunggu lelaki dihadapannya itu selesai membaca CV miliknya.
"Park Sena, usiamu baru 22 tahun? kenapa kau memilih perusahaanku untuk bergabung? kau masih cukup muda, meski rekam jejak kerjamu tidak pernah bekerja di perusahaan tapi pengalaman dan pendidikanmu boleh juga." Lelaki itu berkata cukup panjang.
"Benar sajangnim, saya mengambil kelas akselerasi." Jawab Sena bangga, karna meskipun kisahnya malang, ia berhasil menuntaskan kuliahnya di usia 21 tahun karena kepintarannya.
"Oh begitu, cukup memuaskan. Baiklah mulai besok kau bisa bekerja disini. Selamat datang di Kim Company." Lelaki itu memutar kursi hitamnya dan membuat Sena terkejut.
Sial! dia lelaki bajingan itu.
🔻🔻🔻🔻🔻🔻
Suara tawa Jungkook dan Seokjin menggema dalam ruangan Taehyung, sementara si pemilik ruangan hanya memasang wajah masam.
"Kau yakin tak mengenal wanita itu hyung? lalu mengapa dia ketakutan dan lari melihat wajahmu?" Jungkook menghentikan tawanya.
"Sekilas sih matanya tidak asing untukku, tapi sungguh aku tidak mengenal dia. Lagipula aku kan tampan, apa dia ketakutan karna wajah tampanku?" Taehyung berpikir.
"Cih, terlalu percaya diri sekali. Kemana mana lebih tampan aku, Kim Seokjin. CEO Jinhit Company." Seokjin berbangga diri.
Tolong ingatkan Taehyung dan Jungkook untuk tidak menjitak kepala kakak tertua mereka itu, mereka tidak mau terkena dosa pada tetua.
"Tapi Tae, mungkin dia adalah gadis yang pernah jatuh cinta padamu dulu waktu SMA, atau gadis masa lalumu dan kau pernah menyakitinya." Jin berbicara lagi.
Taehyung terdiam mendengar ucapan kakaknya, ia memikirkan kejadian tiga tahun lalu. Apakah mungkin Park Sena adalah gadis itu? Lelaki yang merupakan CEO Kim Company itu lekas keluar dan berpamitan pada kedua saudaranya. Tungkai kakinya terburu buru memasuki mobil sembari mencari kontak seseorang dalam ponselnya.
"Minho, aku butuh bantuanmu. Cari identitas lengkap seorang wanita bernama Park Sena, masa lalu dan juga kehidupannya sekarang. Aku butuh informasi darimu secepatnya."
Setelah itu, Taehyung lekas tancap gas menuju bar tempat kejadian naas itu tiga tahun lalu, ia perlu memastikan sesuatu.
🔻🔻🔻🔻🔻🔻
Tbc!
KAMU SEDANG MEMBACA
Singularity (Completed)
FanfictionKim Taehyung adalah seorang lelaki tampan dan juga kaya raya dengan hidup begitu sempurna. Namun di setiap langkahnya, ia selalu dikelilingi penyesalan. Penyesalan karena telah merenggut masa depan seorang gadis yang bahkan ia tak tau namanya hanya...