🍁kuy🍁

126 2 0
                                    

Informasi!

Ada cerita baru aku publikasikan tapi sudah hampir 15 Bab, yang mau mampir silakan.

Genre: Fiksi remaja

Genre: Fiksi remaja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Deskripsi:

Masa putih abu-abu bagi mereka ialah masa labilnya seorang remaja, dimana emosional, kesedihan, kebahagiaan, kesepian, cinta-cintaan, semuanya melebur menjadi satu. hanya satu yang mereka perlukan yaitu arahan, tapi ada di antara mereka tak pernah disentuh kata itu. kata positif dan negatif pun sulit untuk mereka artikan apa lagi di hadapkan langsung dengan keadaan. tak jarang banyak remaja kehilangan masa remajanya karena banyak sekali faktor seperti seperti narkoba, masalah ekonomi, pergaulam bebas dan masih banyak lagi yang membuat mereka terjerumus bahkan kehilangan nyawa sekalipun.

***

Melihat orang yang kita sayang terbaring lemah berlumuran darah, tak kuasa menahan tangis dan rasa sesal di dada. Apa boleh buat kini sebuah kenangan tinggal cerita semata dan tertulis nama yang abadi di hati.

"Nak Nidan, tolong, tolong, tolong Nadil." Ucap seorang ibu dengan Suara cemas diiringi tangis

"Nadil kenapa tan?" Jawabnya dengan panik.

"Nadil tiba-tiba pergi, tante takut dia di celakai orang. Tante bingung harus mencarinya kemana lagi." Ucapnya.

"Saya bantu cari tan."
Sambungan telephon tersebut langsung terputus, laki-laki itu langsung bergegas keluar rumah kemudian mengendarai motor ninja merahnya.

sesampainya Nidan di lokasi yang pertama kali ada di pencarian dalam otaknya, entah mengapa firasatnya mengatakan sahabatnya itu ada di sana. ternyata benar ia melihatnya terbaring tak berdaya, ia sangat bingung bagaimana berkata kepada seorang ibu bahwa anak laki-lakinya sudah tiada di dunia.

"Nad_Nadil." Ucap laki-laki itu dengan berlari menuju sahabatnya yang terbaring berlumuran darah

"NADIL" teriak laki-laki itu yang memeluk seorang pria sebaya dengannya sudah tiada. Tidak terasa laki-laki itu menangis dengan diiringi gerimis yang mulai menjadi hujan deras.

.
.
.

Ada yang pernah baca cerita ini, cerita ini cerita ke tigaku di akun lamaku. Karena aku blm bisa melanjutkan cerita-cerita yang belem selesai, akhirnya aku putuskan untuk mempublikasikan ulang cerita ini. Dulu cerita ini langsung aku anpublikasikan karena aku tidak aktif di akun lama, semoga mendapat respon yang baik dari pembaca.

KANCING (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang