appa terlambat?

5.6K 504 82
                                    

Oke

ini sudah 5 jam tepat setelah Baekhyun pulang kerja,

berarti,

sudah cukup banyak waktu yang dihabiskan untuk menyelesaikan hasrat terpendam milik Devil itu.

Baekhyun sampai lupa berapa kali dirinya harus mengeluarkan susu kental asin miliknya, ketika yang lebih tinggi masih sibuk menghentak-hentak tubuh mereka hingga menyatu ke titik terdalam. 

Juga, bila dihitung Chanyeol telah menyemburkan calon penerusnya ke dalam milik Baekhyun, lebih dari 4x dan Baekhyun lupa untuk menghitungnya efek dirinya terbuai sentuhan lain yang diberikan oleh lelaki itu. 

Kini, Chanyeol masih memeluk erat tubuh Baekhyun dan tautan bagian bawah mereka tentu saja masih menyatu.

Sedangkan lelaki manis mungil bin imut itu hanya melirik jam diatas nakas untuk menyadarkan dirinya, bahwa anak-anaknya masih ada dirumah sakit dan ia harus kembali. 

Jari kurus milik Baekhyun, bergerak memindahkan tangan kekar yang masih memeluk erat perutnya perlahan tapi pasti.

Gemerisik suara -acara pindah memindah- membuat atensi milik pria berbibir cherry itu berfokus pada lelakinya, FYI, Chanyeol sudah tertidur hampir 5 menitan sebelum adanya suara berisik itu. 

"Mau kemana?" Berat tapi lembut, seolah berusaha membuat si mungil tidak terintimidasi ataupun rasa ketakutannya kembali hadir.

Narasumber dari pertanyaan itu hanya tersenyum kecil, lalu mencium kening Chanyeol dan bangkit dari kasur dengan sedikit berjalan menuju kamar mandi

"Aku harus kembali, anak-anak sendirian" serunya sebelum menutup pintu kamar mandi dan mulai membersihkan diri.

Chanyeol tertegun lalu tersenyum kecil, dia melupakan fakta bahwa ada insan lain yang harus lelakinya perhatikan, walau pada kenyataannya, Chanyeol sudah menyuruh beberapa bodyguard menjaga anak-anak dari kejauhan. 

Lelaki dengan banyak tato ditangannya itu memilih menutup sebagian wajah dengan pandangan kearah langit-langit. Ya, dia sedang berusaha merangkai bagaimana masa depannya bersama lelakinya, Baekhyun. 

"ini masih permulaan Baek, bagaimanapun juga, aku akan menanamkan benih terakhir sebagai tameng agar kau terus bersamaku. maaf hanya ini pilihan dan jalan kotor yang dapat kuambil" lirihnya, dengan sedikit kekehan diakhir kalimat. 

Baekhyun menikmati waktunya sendiri di kamarmandi, dan Chanyeol sibuk membayangkan segala hal kedepannya walau dirinya sudah putus asa tetapi dengan cara ini dia dapat percaya diri.

Keheningan hinggap dirumah itu, sampai pintu kamar mandi terbuka menampilkan Baekhyun dengan baju yang ia pakai dari tempat kerja.

btw, Jackson merupakan orang yang teliti, dan Baekhyun tidak ingin membuat anaknya itu curiga.

Setelah ia selesai membereskan semuanya, baik dari tempat tidur hingga bagian dapur. di lain sisi Chanyeol sudah siap dengan sweater cream dan jeans, membuat baekhyun menatapnya heran. 

"Mau kemana?"

"Mengantarmu, lalu apa lagi?"

"tidak usah, aku bisa naik taxi nantinya."

"tidak!" 

oke, bantahan yang tidak perlu diperpanjang, tatapan itu, memaksa dan menekankan bahwa kuasa ditangannya.

maka dari itu baekhyun tau harus berhenti dimana.

akhirnya mereka keluar dan mulai menelusuri jalanan kota seoul menuju ke rumah sakit tempat Jesper dirawat.

Sadness [CHANBAEK][SEQUEL] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang