New Life, uh?

9.2K 645 48
                                    

Sosok pria blasteran China-Amerika itu sibuk menunggu kopernya, bahkan, ruang bagian baggage sudah dipenuhi oleh para penumpang pesawat dari berbagai asal.

Sedang, disisi lain ada seorang lelaki lebih mungil perawakan Korea tulen sibuk menyuapi anak bungsunya dan samping itu ada anak lainnya lebih terlihat memiliki sisi dominan, ikut mengusak rambut sang adik.

"Makan yang banyak Jes! biar kau tinggi seperti aku" serunya, si bungsu hanya mempoutkan bibirnya lalu membuang muka.

Sesungguhnya dia tidak suka makan terutama nasi tetapi ia ingin sekali tinggi seperti kakaknya. Walaupun jaraknya dan sang kakak hanya berbeda beberapa bulan, tetapi kondisi fisik mereka berbanding terbalik sekali.

"Appa, jes sudah kenyang.." melasnya, sedang yang dipanggil appa melihat kembali kedalam kotak bekal yang ia pegang, wajahnya seolah menimbang apakah ia harus membiarkan anak bungsunya lolos dengan makan sedikit kali ini. Tapi, jika dilihat kembali makanan yang sudah habis lumayan banyak untuk seorang Park Jesper.

Setelah lama menimbang akhirnya lelaki carrier itu mengangguk membuat sang anak menjauh, kemudian mendekati lelaki blasteran yang setia menanti koper mereka terlihat.

Sedang si sulung memilih duduk diatas trolley dan mencolek appanya untuk memberikan perhatian kepada dirinya.

"Ada apa Jack? kau ingin menghabiskan sisa Jesper?" tanya lelaki bersurai cokelat itu, tentu itu benar, biasanya Jackson akan menjadi penampungan makanan dari Jesper.

Dan Baekhyun memahami itu, Jackson besar penuh dengan kesederhaaan yang ia tampilkan sebagai contoh dan anak itu menangkap pesan dengan cepat.

Flash Back on

"Appa, Jack mau nambah nasi lagi yaa~" ujar sulung memberikan piringnya yang sudah bersih dari lauk kepada lelaki yang sangat ia sayangi, Baekhyun.

Baekhyun mengambil itu lalu memberikan apa yang diminta sang anak,

Sedang anak yang lainnya hanya melihat sesekali memainkan sumpitnya tanpa berniat memasukkan makanan kemulutnya.

"Kenapa kakak makan sangat banyak, appa?"

"Karena appa sudah memasakkan banyak untuk kita, lagipula appa mengajarkan untuk tidak membuang makanan Jes. selain itu, makan banyak membantu proses pertumbuhan tinggi, iyakan appa?" tanya Jackson dibalas anggukan Baekhyun.

Entah kenapa ia terharu melihat bocah yang dulu hanya bisa tersenyum dalam bedongan sekarang kian beranjak dewasa, bahkan omongannya sudah seperti orang besar.

"Yang dikatakan kakak benar, Jes. kita tidak selamanya berada diatas, kadang kala kita harus mencoba memandang kebawah agar tidak lupa bersyukur. sampai sini paham?" pidato singkat Baekhyun keluar membuat wajah Jesper jengah, jika appanya sudah seperti itu, maka kedepannya appanya akan terus terusan mengeluarkan kata-kata mutiara agar ia tersadar.

Jesper paham itu.

"Jadi, kau tetap ingin meninggalkan sisa dipiring makanmu?" Jackson menaikkan alisnya seolah menunjukkan ekspresi bertanya, Baekhyun tertawa kecil melihat bagaimana anak sulungnya terlihat sangat dominan dalam segi apapun, sangat sangat menurun dari daddynya.

"Tapi kak, Jes sangat kenyanggg~ tak bisakah lain kali saja jesper menghabiskan makananya?" jurus kedipan mata mulai dilakukan Jesper untuk meluluhkan sisi dominan sang kakak, dan tanpa disuruh, itu akan mutlak terjadi karna pada dasarnya Jackson tidak pernah bisa menang melawan adiknya.

"Baiklah, kemarikan makananmu, kakak harus menghabiskannya! kasian appa sudah memasakkan untuk kita dan kita tidak memakannya. itu tidak menghargai!"

Sadness [CHANBAEK][SEQUEL] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang