d-day

3.5K 444 118
                                    

Sore itu Baekhyun masih sibuk dengan pekerjaan rumah yang belum ia selesaikan, bahkan si anak bungsu menambah beban sang ayah karena sudah menghamburkan beberapa mainannya di ruang tamu. Hanya mereka berdua yang berada di ruang tengah, karena Jackson sedari tadi tidak menampilkan batang hidungnya alias ia tidak keluar kamar sejak pagi dan Baekhyun tidak mempermasalahkan hal itu. 

Tok..

Tok...

Tok..

Suara ketukan pintu membuat atensi Baekhyun berubah, sedikit berpikir siapa gerangan yang susah payah mengetuk pintu padahal tombol untuk membunyikan bell tepat  disampingnya. Jesper berlarian menuju arah pintu dan sedikit loncat-loncat karena mengira itu adalah Kris tetapi yang aneh adalah kenapa lelaki itu mengetuk pintu jika ingin memasuki apartement yang jelas adalah miliknya sendiri?

Baekhyun beranjak menuju pintu bahkan tanpa berniat melihat layar intercome, kebiasaan sekali tidak pernah waspada terhadap segala hal. 



Ceklek..

"Kenapa balik lag-" Ucapan itu terpotong kala mendapati aroma semerbak khas milik sosok lelaki yang Baekhyun hafal, Itu adalah...





..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..



Chanyeol 







..

..

..

..

..

..

..









"Hai Baek." 





..

..

..

.

.

.

.

.

.

.



Sapaan dengan suara berat itu membangunkan keterkejutan Baekhyun, kakinya mendadak melangkah mundur seakan menjauh dari sosok yang ada didepannya.  Jesper yang berdiri dibelakang Baekhyun sedikit terangah seraya mendongak guna melihat lelaki yang tingginya hampir sama dengan sang uncle tetapi berbeda dari segi aura. Bahkan Jesper merasakan hal itu. 

"Oh, ini siapa? halo sayang." Sapa Chanyeol sedikti menundukkan wajahnya agar sejajar dengan sang anak, Jesper bergedik ngeri karena aura yang Chanyeol berikan tidak ramah sama sekali sedari awal. Baekhyun secara otomatis menjauhkan Jesper dari lelaki itu dan menghalanginya menatap anak yang dulu tidak pernah mau ia perjuangkan, salah, lebih tepatnya tidak sempat ia perjuangkan karena Baekhyun terlanjur pergi. 

Chanyeol mengangkat badannya lagi dan sedikit memberikan deathglare pada pria itu tentu saja diterima dengan sedikit paksaan serta perasaan yang tidak mengenakkan. Dengan gerakan pelan, Lelaki yang badannya ditutupi jas hitam elegan jelas limited edition itu mengelilingi ruangan apartemen sesekali berhenti guna memperhatikan beberapa pajangan foto yang terpajang. 

Sadness [CHANBAEK][SEQUEL] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang