Party?

5K 586 116
                                    

Sosok Baekhyun terlihat dari kejauhan membuat kedua anaknya sibuk membereskan alat makan.

Jesper berlari pertama kali hingga ia mencapai sang appa, sedang Jun memilih untuk mengikuti dari belakang dan tersenyum kala lelaki didepannya melambaikan tanggan

"Heyooo appa!" Seru Jesper semangat dibalas dengan senyum indah sang appa, senyuman yang sangat lembut membuat siapa saja mudah terpikat.

Baekhyun merentangkan tangannya untuk menangkap sang buah hati, yang sulung memilih menunggu sosok itu menggendong adiknya lalu iya menggenggam tangan lentik milik lelaki yang telah berjuang bersamanya selama ini. 

"Aku rindu appa" gumamnya, dan sayangnya itu didengar oleh lelaki yang di tujukan.

Baekhyun menggegam erat tangan sang anak berusaha menyalurkan jawaban yang sama. 

Anak dan ayah itu meninggalkan taman belakang sekolahnya berjalan menyusuri jalanan Seoul, mencari tempat untuk beristirahat.

Hingga mereka berhenti disalah satu cafe dipinggir jalan, membuat lelaki mungil mengajak para anak-anak untuk memasuki tempat itu.

Pada akhirnya mereka berhenti di salah satu kursi dan memilih untuk duduk dengan Dokjun di hadapannya ditemani Jesper.

Mereka memesan segelas kopi susu dengan dua cokelat yang berbentuk take aways, karna Jesper dan Dokun biasanya tidak akan menghabiskan minuman mereka di Tempat. 

Setelah selesai memesan, Baekhyun memilih memperhatikan anak-anaknya hingga menyadari ada yang salah dengan pakaian si anak sulungnya. 

"Jadi, apakah sekolah terlalu seru untukmu Jun?" Sindir baekhyun yang jelas itu becandaan, dan dijawab dengan anggukan kecil walau anak itu tak yakin apakah sekolah merupakan tempat yang seru untuknya.

Bungsu menjawab dengan keras padahal pertanyaan jelas bukan untuknya "Seru Sekaliii APPA!"

"Jesper suaranya sayang.." 

Lagi, bukan kakaknya yang mengingatkan tetapi pria yang sudah mencangkup dirinya sebagai ayah dan daddy untuk mereka. si kecil hanya menjawab dengan cengiran dan gumaman maaf. 

"Yeah, seperti yang terlihat appa. sangat memuaskan" 

"Lalu bajumu?" 

"Ada insiden kecil membuatku terjatuh dilapangan," cicitnya,

ia takut mengingat insiden itu,

ia takut mengingat rupa lelaki yang sangat didambakannya

dan ia takut,
kalau-kalau ia merindukan daddynya. 

"Kau tidak di bully kan? kalau iya bilang sama appa, Nanti apa akan mendatangi mereka dan membalasnya" Gebu baekhyun dengan Gerakan menyingkap lengan baju kemeja yang ia pakai, lalu berpura pura akan menonjok angin.

Dokjun tertawa lalu menggeleng melihat sikap sang appa. 

"Bahkan appa akan kalah kalau bertemu dengan orang tuanya,

-- bahkan, appa ikut melemah sepertiku" cicitnya diakhir, dan Baekhyun menaikturunkan alisnya berusaha menangkap maksud sang anak tetapi hal itu buyar karna pelayan mengantarkan minuman kepada mereka.

Jesper langsung mengambil donat dan memakannya sedang Dokjun memlih minum terlebih dahulu. 

Baekhyun masi berusaha memikirkan apa yang di maksud Dokjun,

apakah anaknya benar dibully?

lalu kenapa bocah itu berusaha sok tegar?

kenapa tidak mengadukan padanya? 

Sadness [CHANBAEK][SEQUEL] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang