Daddy?

5.4K 615 162
                                    

Dokjun mengusak rambut sang adik lalu memeluknya sekali sebelum meninggalkan adiknya untuk berbaur sama teman-teman baru.

ya, Dokjun memilih mengantar Jesper terlebih dahulu hingga kekursi yang akan ditempati adiknya,

kemudian ia meninggalkan ruangan itu berjalan melewati lapangan karna kelasnya dan Jesper berhadapannya.

terlalu fokus berjalan, hingga ia lupa kotak bekal Jesper berada didalam tas nya,

saat hendak berbalik,

ia ditabrak seseorang membuatnya terjatuh,

mengakibatkan celana bagian belakang terkena pasir dan kotor. 

"Aw" Teriak si penabrak, pasalnya ia ikut jatuh.

Dokjun bangkit, menepuk bagian belakang celananya, kemudian ia memberikan uluran tangan tetapi di tepis oleh bocah dihadapannya.

Alis Dokjun menyerngit heran, hingga tiba-tiba dua orang dewasa mendatangi mereka,

yang satu sibuk membantu anaknya  bangun dan lainnya menatap sinis kearah dokjun yang masih posisi menunduk. 

"Jalan itu pake mata, dasar anak bodoh!" suara bariton itu membuat bulu kuduk siapapun yang disana, termasuk lelaki yang jika dilihat dari posisinya merupakan anak mereka.

Dokjun masih setia menunduk seolah tak gentar alih alih takut ia malah merasa ingin nangis, sisi lain hatinya menghangat seolah ada sesuatu yang terlewatkan dan tidak ia sadari. 

"Maaf, tapi kurasa aku tidak salah, dia menabrakku duluan paman" 

Jelas saja, sudah dijelaskan bahwa Jackson dan Jesper diajari untuk jujur dalam segala hal dan kondisi kan? maka hal itu ia tampilkan dalam kondisi ini.

ia mencoba mendonga wajahnya untuk menatap pria pemilik suara bariton itu,

Tatapan mereka bertemu,

membuat mereka terdiam seolah sedang berbicara dari hati kehati.

kerinduan dihati mereka semakin membuncah, dan tanpa sadar Dokjun mengulurkan tangannya untuk digenggam oleh pria itu. 

"Sudah salah mau mengelak?"

Sayangnya, tangannya ditepis oleh perempuan dengan make up glamor yang berhasil membantu anak kesayangnnya bangkit.

Hati Pria itu memanas kala melihat perempuan yang berjulukan sebagai istrinya menepis anak yang dihadapannya dengan kuat, entah kenapa rasanya ia marah. 

"aku tidak mengelak nyonya, anak anda duluan yang menabrakku"

"Dia bohong eomma, dia mendorongku kemudian dia menjatuhkan dirinya sendiri!" tuduhan itu membuat Dokjun semakin menggeleng cepat,

dan,

Wanita itu,

mendorong Dokjun hingga anak itu terpental jauh. 

Dokjun tidak marah perlakuan wanita itu, tetapi,

ia sedih ketika dirasa pria tinggi dihadapannya adalah sosok yang dapat ia percaya hanya memandang semuanya dalam diam,

ia sedih,

kala menyadari bahwa dirinya sangat lemah dihadapan kedua orang tua itu,

dan ia sedih,

ketika ia mencoba berusaha tidak mengenali wajah itu tetapi sia-sia.

ingatannya terlalu jelas, lelaki didepannya adalah daddy, seperti yang ia cari di internet mengenai Devil Park. 

Sadness [CHANBAEK][SEQUEL] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang