one fine day

3.1K 383 73
                                    

Dalam Sebuah restoran bintang lima, terdapat satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan seorang bocah laki-laki berwajah bulat dengan mata sayu sibuk bermain mobil-mobilan yang ia punya. Mengingat mereka sedang berada dalam ruangan mewah, nuansa disana lebih tenang dan sedikit membosankan bagi seorang anak kecil. 

"Oppa, bagaimana hari-harimu? setelah kita menikah kau bahkan jarang sekali kembali ke kediaman Park" Dengus seorang wanita yang memiliki gaya khas glamournya, tatapannya selalu menelisik wajah lelaki yang ada dihadapannya sedang yang ditatap hanya sibuk bermain ponsel seolah tidak memperdulikan sekitar. 

"Hm." 

"OPPA! Astaga bisa tidak, kau jangan mengabaikan kami sehari saja? Aku muak!" Teriakan itu sedikit banyak membuat beberapa orang sekitar melirik kearah mereka, lawan bicaranya sedikit terusik yang berakhir dengan tatapan sinis. 

"Kau berisik." 

"Baekmi sayang, ayo sini sama eomma-

"Diam!"

Hening.

Terdengar suara dentingan garpu dan sendok saling beradu, sayup-sayup terdengar beberapa gelak tawa dari luar ruangan. Mata bulat besar milik lelaki yang sedari tadi moodnya sudah rusak mulai beralih kearah sumber suara, siluet dua lelaki dengan perbedaan tinggi yang jauh serta dua bocah lelaki yang sibuk menertawakan suatu hal membuatnya terpaku. 

'Bukankah itu Kevin Lee?' Tanyanya dalam hati, ya seorang client yang beberapa tahun lalu pernah memohon untuk memberikan semangat pada suaminya yang sedang hamil. 

Sebentar,

Apakah yang ia maksud adalah Byun Baekhyun?

Suaminya?

Park Chanyeol memijat pelipisnya pelan sedang matanya tak pernah lepas barang sedetikpun dari aktivitas satukeluarga diluar sana. Moodnya yang sudah rusak kini semakin berantakan membuat siapapun akan enggan memancing emosi dari si Devil. Dengan gerakan sedikit cepat, dirinya bangkit untuk bergegas kembali ke kantornya untuk mendapatkan beberapa informasi dari divisi yang diketuai oleh Yunho. 



(000)



"Appa, bolehkah nanti kita masuk ke Aquarium?" Tanya bocah lelaki paling kecil diantara mereka berempat, pria yang sedang menggandeng tangannya mengangguk kecil seolah memberikan jawaban iya. lelaki lebih dominan hanya tersenyum kecil mlihat interaksi appa-anak itu. 

"Emangnya Jes mau ngapain kesana?" Tanya pria blasteran pada si kecil, sebenarnya hanya sebuah pertanyaan jebakan agar perjalanan mereka sedikit lebih berwarna. Bocah lelaki yang memiliki rambut blonde itu sejenak berpikir hal menarik untuk semakin menjebak si bungsu. "Palingan ingin ikut berenang bersama ikat-ikan, uncle." sahutnya.

"Emangnya boleh berenang didalam situ uncle? kalau boleh Jes mauuu masukkk ke aquariumnyaaaa" Serunya girang, semua tertawa terbahak-bahak mendengar seruan itu. Namanya juga bocah yang mudah sekali percaya pada apapun yang belum tentu kebenarannya. 

Lihatlah, Bahkan matanya seolah memohon untuk bisa bergabung bersama ikan-ikan didalam sana. Kris berjongkok seraya menyamakan tinggi dengan si bungsi lalu menggeleng kecil. 

"Tidak boleh masuk sayang, kecuali putri duyung."

Raut sedih itu membuat semuanya ikut memasang poutan kecil, entah berniat mengejek atau membagi rata kesedihan. si sulung berbisik pada sang adik kemudian diangguki cepat olehnya. Baekhyun yang merasa akan ada sesuatu aneh mulai menyipitkan matanya, menatap kepo pada kedua anak lelakinya. 

"Kalau begitu Jes sudah mendapat cita-cita baru Uncle!!! Jes mau jadi Putra duyung hehehe"

"HAHAHAHAHA"



Sadness [CHANBAEK][SEQUEL] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang